UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA
DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI
SISWA KELAS IX/ E
SMP NEGERI 7 SUKOHARJO
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Perubahan perilaku / kebiasaan siswa saat
pulang sekolah tidak mau mengikuti mata pelajaran tambahan dikarenakan lebih
suka pulang kerumah dan bermain. Padahal UAN semakin dekat dan prestasi belajar
siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor
yang berasal dari luar diri siswa. Termasuk faktor yang yang berasal dari dalam
diri siswa adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap,
kebiasaan siswa, dan sebagainya. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri
siswa di antaranya keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana,
guru dan cara mengajar, interaksi edukatif, kurikulum, dan lain sebagainya.
2. Peranan bimbingan konseling dengan
pendekatan intensif dalam mengubah kebiasaan buruk siswa supaya mau dan sadar
akan pentingnya mengikuti mata pelajaran tambahan setelah pulang sekolah,
karena tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang utuh,
maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencari kematangan emosional
dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan
kemampuan inteleknya. Bimbingan dan konseling menangani masalah-masalah atau
hal-hal di luar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung
menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan ini
dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua semua siswa agar dapat
mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya.
B. Implikasi
Tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan
manusia yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencari
kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat selain
mengembangkan kemampuan inteleknya. Bimbingan dan konseling menangani
masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang garapan pengajaran, tetapi secara
tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di
sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap
semua siswa agar dapat mengembangkan dan
memanfaatkan kemampuannya. (Mortensen & Schemuller,
1969).
C. Saran
Berdasarkan
hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1.
Bagi
siswa
Dalam upaya mencapai prestasi
belajar yang tinggi, siswa hendaknya mengubah kebiasaan buruk dalam belajar,
dengan cara membiasakan diri untuk selalu konsentrasi dalam menerima materi
yang disampaikan guru saat dan siswa hendaknya senang dan tidak
mempermasalahkan bila pihak sekolah mengadakan mata pelajaran tambahan karena
itu berhubungan denga keberhasilan siswa dan kesuksesan siswa dalam menghadapi
UAN yang semakin dekat, dengan suka pada mata pelajaran maka akan mendorong
siswa untuk mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, bila ini dilaksanakan
dengan baik selain PBM berjalan efektif juga berakibat prestasi yang dicapai
siswa memuaskan.
2.
Bagi
Guru
Guru perlu memahami perbedaan
kepribadian, karakteristik, dan identitas siswa agar dapat memotivasi siswa
untuk memiliki kebiasaan belajar yang baik, hendaknya guru meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar melalui penguasaan materi pelajaran disertai
teknik penyampaian yang jelas dan sistematis serta didukung kegiatan praktikum
sehingga dapat menarik perhatian siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam
interaksi edukatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar