Kamis, 08 September 2016

Bab V: UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI SISWA KELAS IX/ E SMP NEGERI 7 SUKOHARJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013



UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI SISWA KELAS IX/ E
SMP NEGERI 7 SUKOHARJO   
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

BAB V

PENUTUP
A.  Simpulan
1.     Perubahan perilaku / kebiasaan siswa saat pulang sekolah tidak mau mengikuti mata pelajaran tambahan dikarenakan lebih suka pulang kerumah dan bermain. Padahal UAN semakin dekat dan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Termasuk faktor yang yang berasal dari dalam diri siswa adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap, kebiasaan siswa, dan sebagainya. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa di antaranya keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan cara mengajar, interaksi edukatif, kurikulum, dan lain sebagainya.
2.     Peranan bimbingan konseling dengan pendekatan intensif dalam mengubah kebiasaan buruk siswa supaya mau dan sadar akan pentingnya mengikuti mata pelajaran tambahan setelah pulang sekolah, karena tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencari kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan inteleknya. Bimbingan dan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua semua siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya.

B.  Implikasi
Tujuan pendidikan pada akhirnya adalah pembentukan manusia yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencari kematangan emosional dan sosial, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan inteleknya. Bimbingan dan konseling menangani masalah-masalah atau hal-hal di luar bidang garapan pengajaran, tetapi secara tidak langsung menunjang tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah itu. Kegiatan ini dilakukan melalui layanan secara khusus terhadap semua  siswa agar dapat mengembangkan dan memanfaatkan kemampuannya. (Mortensen & Schemuller, 1969).

C.  Saran
      Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1.     Bagi siswa
Dalam upaya mencapai prestasi belajar yang tinggi, siswa hendaknya mengubah kebiasaan buruk dalam belajar, dengan cara membiasakan diri untuk selalu konsentrasi dalam menerima materi yang disampaikan guru saat dan siswa hendaknya senang dan tidak mempermasalahkan bila pihak sekolah mengadakan mata pelajaran tambahan karena itu berhubungan denga keberhasilan siswa dan kesuksesan siswa dalam menghadapi UAN yang semakin dekat, dengan suka pada mata pelajaran maka akan mendorong siswa untuk mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh, bila ini dilaksanakan dengan baik selain PBM berjalan efektif juga berakibat prestasi yang dicapai siswa memuaskan.
2.     Bagi Guru
Guru perlu memahami perbedaan kepribadian, karakteristik, dan identitas siswa agar dapat memotivasi siswa untuk memiliki kebiasaan belajar yang baik, hendaknya guru meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui penguasaan materi pelajaran disertai teknik penyampaian yang jelas dan sistematis serta didukung kegiatan praktikum sehingga dapat menarik perhatian siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam interaksi edukatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar