Senin, 26 September 2016

Bab I: Upaya Peningkatan Kesadaran Mematuhi Tata Tertib Berpakaian Melalui Layanan Bimbingan Konseling Pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter Tahun 2012





Upaya Peningkatan Kesadaran Mematuhi Tata Tertib Berpakaian Melalui Layanan Bimbingan Konseling Pada Siswa Kelas VII D
SMP Negeri 2 Nguter Tahun 2012


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 
Pembinaan guru di sekolah merupakan bagian integral dari upaya pembinaan kesadaran hukum atau aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah. Pembinaan terhadap tata tertib sekolah merupakan salah satu bentuk kegiatan guru bimbingan konseling di sekolah dalam rangka pembinaan generasi muda dan pembentukan manusia disiplin dan terdidik.
Masalah yang dihadapi dalam pembangunan pendidikan adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan, baik yang bersifat pengetahuan maupun sikap. Usaha pertama yang dilakukan oleh sekolah dalam pembinaan sikap yaitu melalui tata tertib sekolah
Kenyatayaan yang terjadi sekarang ini sangat jauh dari keadaan yang ideal dalam dunia pendidikan. Dimana tingkat kesadaran dari para siswa untuk mematuhi tata tertib sekolah sangat rendah, baik tata tertib dalam bertingkah laku maupun brpakaian.
Berdasarkan catatan pelanggaran yang dicatat oleh Patroli Keamanan Sekolah (PKS) SMP Negeri 2 Nguter (tahun 2012), tercatat sebagaian besar pelanggaran yang dilakukan oleh siswa terjadi pada pelanggaran mematuhi tata tertib berpakaian. Tata tertib berpakaian ini meliputi bad, dasi, topi, kaos kaki, nama, ikat pinggang  maupun kerapian seperti memasukkan baju, tidak memakai baju yang minim dan lain-lain.
Penulis selaku Guru Bimbingan konseling (BK) telah melakukan berbagai layanan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya guru BK ikut serta dalam upaya penertiban pakaian siswa seperti mengefektifkan petugas piket yang berjaga dipintu masuk sebagai langkah awal penertiban berpakaian siswa.  Secara tidak langsung guru BK mengajak sesama guru dan juga karyawan untuk menegur, mengingatkan dan mencatat pelanggaran berpakaian siswa yang ketahuinya ketika berada di lingkungan sekolah.
Namun yang terjadi masih banyak terjadi pelanggaran tata tertib berpakaian yang dilakukan oleh para siswa. Ini disebabkan banyak faktor seperti kurangnya kesadaran dari para siswa untuk mematuhi tata tertib berpakaian, kurang aktifnya peran guru dalam upaya penertiban siswa, tidak pedulinya guru untuk menertibkan siswa, kurang tepatnya layanan yang dilakukan oleh guru pembimbing dalam upaya penertiban berpakaian siswa atau kurang tepatnya kebijakan yang ditetapkan oleh para pembuat kebijakan disekolah.
Penelitian ini bertujuan agar para peserta lebih memiliki kesadaran yang cukup tinggi untuk mematuhi tata tertib berpakaian, para guru  jadi l ebih peduli terhadap ketertiban berpakaian para peserta didiknya dan mengetahui layanan yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa
SMP Negeri 2 Nguter yang letaknya berada di daerah pedesaan memungkinkan memperoleh peserta didik yang hampir seragam tingkat pendidikan orang tuanya, tingkat penghasilan orang tuanya, dan pandangan orang tua tentang pendidikan yang dianggap ”kurang penting”. Ada sebagaian mereka menyekolahkan anak-anaknya dengan tujuan ”timbang dolan”, dengan maksud sambil menunggu mereka dewasa lebih baik sekolah dahulu, setelah itu mereka akan pergi merantau ke kota besar. Hal ini mungkin saja menjadi penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik yangberdampak pada rendahnya kesadran dalam mematuhi tata tertib sekolah.
Kelas VII D  terdiri dari 25 orang peserta didik, 14 diantaranya peserta didik laki-laki dan 11 lainnya adalah perempuan. Ketaatan mereka dalam mematuhi tata tertib terutama dalam hal berpakaian tergolong rendah. Dimana pada bulan oktober tahun 2012 saja dari laporan PKS tercatat peserta didik kelas ini melakukan 25 pelanggaran, ini merupakan yang terbanyak dari pada kelas yang lain.
Rendahnya kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa akan berdampak pada kurang baiknya pandangan masyarakat terhadap sekolah, karena tata cara berpakaian merupakan kesan awal yang dinilai oleh masyarakat dalam memandang kualitas sekolah, dimana ketika ketika masyarakat melihat para siswa dalam berpakaian tertib dan rapi maka masyarakat akan berkesan positif terhadap sekolah tersebut.
Berbagai program dan layanan yang telah dijalankan oleh petugas ketertiban ( Guru BK dan Kesiswaan) ternyata belum mampu untuk menumbuhkan kesadaran mematuhi tata tertib dari para siswa. Maka diharapkan dengan metode tanya-jawab melalui bimbingan kelompok ini diharapkan kondisi ini akan bertambah kearah yang lebih baik.
 Berdasar pemaparan diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang efektifitas metode tanya jawab dalam  upaya meningkatkan kesadaran mematuhi tata tertib. Maka penulis merumuskan kedalam judul penelitian : “ Upaya meningkatkan kesadraan mematuhi tata tertib berpakain melalui bimbingan konseling siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter Tahun 2012”
B.  Identifikasi masalah
Dalam penelitian ini penulis mengidentifikasi beberapa masalah untuk membatasi penelian diantaranya adalah :
1.      Mengapa kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2 Nguter rendah?
2.      Mengapa kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2 Nguter perlu ditingkatkan?
3.      Faktor faktor apa yang menyebabkan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2 Nguter rendah?
4.      bagaimana cara agar kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2 Nguter meningkat?
5.      apakah metode tanya jawab dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2 Nguter?

C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini penulis membatasi pada masalah :
1.      kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian yang ada pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter, Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013
2.      Pelayana Bimbingan Konseling melalui bimbingan kelompok  yang dilakukan oleh Guru BK SMP Negeri 2 Nguter

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas, diajukan rumusan masalahikut : Apakah melalui metode bimbingan kelompok  dalam  layanan bimbingan konsling dapat meningkatkan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter, semester II Tahun 2012?

E. Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum

Untuk meningkatkan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa

2.      Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian melalui metode tanya jawab dalam bimbingan kelompok  pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter, semester II Tahun 2012

F. Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya meningkatkan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian melalui melalui bimbingan konseling siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter Tahun 2012 sehingga bisa digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

2.      Manfaat Praktis

a.        Manfaat bagi Siswa
mengetahui pentingnya mematuhi tata tertib di sekolah

b.        Manfaat Bagi Guru
1. Guru menjadi lebih perhatian terhadap ketertiban pada siswanya
2. Dapat menjadi inspirasi bagi guru untuk usaha peningkatan ketertiban siswa

c.        Manfaat  Bagi Sekolah
1. Dapat menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi siswa untuk proses belajar mengajar.
2. Dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan bagi sekolah

d.        Manfaat Bagi Perpustakaan di Sekolah.
 Menambah refensi bagi perpustakaan sehingga bisa berguna dalam  penelitian  lebih lanjut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar