Upaya Peningkatan Kesadaran Mematuhi
Tata Tertib Berpakaian Melalui Layanan Bimbingan Konseling Pada Siswa Kelas VII
D
SMP Negeri 2 Nguter Tahun 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembinaan guru di sekolah
merupakan bagian integral dari upaya pembinaan kesadaran hukum atau
aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah. Pembinaan terhadap tata tertib
sekolah merupakan salah satu bentuk kegiatan guru bimbingan konseling di
sekolah dalam rangka pembinaan generasi muda dan pembentukan manusia disiplin
dan terdidik.
Masalah yang dihadapi dalam
pembangunan pendidikan adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan, baik yang
bersifat pengetahuan maupun sikap. Usaha pertama yang dilakukan oleh sekolah
dalam pembinaan sikap yaitu melalui tata tertib sekolah
Kenyatayaan yang terjadi sekarang
ini sangat jauh dari keadaan yang ideal dalam dunia pendidikan. Dimana tingkat
kesadaran dari para siswa untuk mematuhi tata tertib sekolah sangat rendah,
baik tata tertib dalam bertingkah laku maupun brpakaian.
Berdasarkan catatan pelanggaran
yang dicatat oleh Patroli Keamanan Sekolah (PKS) SMP Negeri 2 Nguter (tahun
2012), tercatat sebagaian besar pelanggaran yang dilakukan oleh siswa terjadi
pada pelanggaran mematuhi tata tertib berpakaian. Tata tertib berpakaian ini
meliputi bad, dasi, topi, kaos kaki, nama, ikat pinggang maupun kerapian seperti memasukkan baju, tidak
memakai baju yang minim dan lain-lain.
Penulis selaku Guru Bimbingan
konseling (BK) telah melakukan berbagai layanan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung misalnya guru BK ikut serta dalam upaya
penertiban pakaian siswa seperti mengefektifkan petugas piket yang berjaga
dipintu masuk sebagai langkah awal penertiban berpakaian siswa. Secara tidak langsung guru BK mengajak sesama
guru dan juga karyawan untuk menegur, mengingatkan dan mencatat pelanggaran
berpakaian siswa yang ketahuinya ketika berada di lingkungan sekolah.
Namun yang terjadi masih banyak
terjadi pelanggaran tata tertib berpakaian yang dilakukan oleh para siswa. Ini
disebabkan banyak faktor seperti kurangnya kesadaran dari para siswa untuk
mematuhi tata tertib berpakaian, kurang aktifnya peran guru dalam upaya
penertiban siswa, tidak pedulinya guru untuk menertibkan siswa, kurang tepatnya
layanan yang dilakukan oleh guru pembimbing dalam upaya penertiban berpakaian
siswa atau kurang tepatnya kebijakan yang ditetapkan oleh para pembuat
kebijakan disekolah.
Penelitian ini bertujuan agar
para peserta lebih memiliki kesadaran yang cukup tinggi untuk mematuhi tata
tertib berpakaian, para guru jadi l ebih
peduli terhadap ketertiban berpakaian para peserta didiknya dan mengetahui
layanan yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kesadaran mematuhi tata
tertib berpakaian pada siswa
SMP Negeri
2 Nguter yang letaknya berada di daerah pedesaan memungkinkan memperoleh peserta didik yang hampir
seragam tingkat pendidikan orang tuanya, tingkat penghasilan orang tuanya, dan
pandangan orang tua tentang pendidikan yang dianggap ”kurang penting”. Ada sebagaian mereka menyekolahkan anak-anaknya
dengan tujuan ”timbang dolan”, dengan
maksud sambil menunggu mereka dewasa lebih baik sekolah dahulu, setelah itu
mereka akan pergi merantau ke kota besar. Hal ini mungkin saja menjadi penyebab
rendahnya motivasi belajar peserta didik yangberdampak pada rendahnya kesadran
dalam mematuhi tata tertib sekolah.
Kelas VII D terdiri
dari 25 orang peserta didik,
14 diantaranya peserta didik
laki-laki dan 11 lainnya adalah perempuan. Ketaatan mereka dalam
mematuhi tata tertib terutama dalam hal berpakaian tergolong rendah. Dimana
pada bulan oktober tahun 2012 saja dari laporan PKS tercatat peserta didik
kelas ini melakukan 25 pelanggaran, ini merupakan yang terbanyak dari pada
kelas yang lain.
Rendahnya kesadaran mematuhi tata
tertib berpakaian pada siswa akan berdampak pada kurang baiknya pandangan
masyarakat terhadap sekolah, karena tata cara berpakaian merupakan kesan awal
yang dinilai oleh masyarakat dalam memandang kualitas sekolah, dimana ketika
ketika masyarakat melihat para siswa dalam berpakaian tertib dan rapi maka
masyarakat akan berkesan positif terhadap sekolah tersebut.
Berbagai program dan layanan yang
telah dijalankan oleh petugas ketertiban ( Guru BK dan Kesiswaan) ternyata
belum mampu untuk menumbuhkan kesadaran mematuhi tata tertib dari para siswa.
Maka diharapkan dengan metode tanya-jawab melalui bimbingan kelompok ini
diharapkan kondisi ini akan bertambah kearah yang lebih baik.
Berdasar pemaparan diatas maka penulis
tertarik untuk mengkaji tentang efektifitas metode tanya jawab dalam upaya meningkatkan kesadaran mematuhi tata
tertib. Maka penulis merumuskan kedalam judul penelitian : “ Upaya meningkatkan
kesadraan mematuhi tata tertib berpakain melalui bimbingan konseling siswa
kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter Tahun 2012”
B. Identifikasi masalah
Dalam penelitian ini
penulis mengidentifikasi beberapa masalah untuk membatasi penelian diantaranya
adalah :
1.
Mengapa
kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2 Nguter
rendah?
2.
Mengapa
kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2 Nguter perlu
ditingkatkan?
3.
Faktor
faktor apa yang menyebabkan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada
siswa SMP Negeri 2 Nguter rendah?
4.
bagaimana
cara agar kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2
Nguter meningkat?
5.
apakah
metode tanya jawab dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan kesadaran
mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa SMP Negeri 2 Nguter?
C. Pembatasan
Masalah
Pada penelitian ini penulis
membatasi pada masalah :
1.
kesadaran
mematuhi tata tertib berpakaian yang ada pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 2
Nguter, Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013
2.
Pelayana
Bimbingan Konseling melalui bimbingan kelompok yang dilakukan oleh Guru BK SMP Negeri 2
Nguter
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah tersebut
di atas, diajukan rumusan masalahikut
: Apakah melalui metode
bimbingan kelompok dalam layanan bimbingan konsling dapat
meningkatkan kesadaran
mematuhi tata tertib berpakaian pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter,
semester II Tahun 2012?
E. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan
kesadaran mematuhi
tata tertib berpakaian pada siswa
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan
kesadaran mematuhi
tata tertib berpakaian melalui metode tanya jawab dalam bimbingan kelompok pada
siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter, semester II Tahun 2012
F. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Mendapatkan pengetahuan atau
teori baru tentang upaya meningkatkan kesadaran
mematuhi tata tertib berpakaian melalui melalui bimbingan konseling siswa kelas
VII D SMP Negeri 2 Nguter Tahun 2012 sehingga bisa digunakan sebagai referensi
bagi penelitian selanjutnya.
2.
Manfaat
Praktis
a.
Manfaat
bagi Siswa
mengetahui
pentingnya mematuhi tata tertib di sekolah
b.
Manfaat
Bagi Guru
1.
Guru menjadi lebih perhatian terhadap ketertiban pada siswanya
2.
Dapat menjadi inspirasi bagi guru untuk usaha peningkatan ketertiban siswa
c.
Manfaat Bagi Sekolah
1.
Dapat menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi siswa untuk proses
belajar mengajar.
2.
Dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan bagi sekolah
d.
Manfaat
Bagi Perpustakaan di Sekolah.
Menambah refensi bagi perpustakaan sehingga
bisa berguna dalam penelitian lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar