UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA
DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI
SISWA KELAS IX/ E SMP NEGERI 7 SUKOHARJO TAHUN
PEMBELAJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan
pendidikan menengah seringkali dibiaskan oleh pandangan umum; demi mutu
keberhasilan akademis seperti persentase lulusan, tingginya nilai UAN murni,
atau prosentase kelanjutan ke sekolah yang lebih tinggi. Kenyataan ini sulit
dimungkiri, karena secara sekilas tujuan kurikulum menekankan penyiapan peserta
didik (sekolah menengah umum) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi atau penyiapan peserta didik agar sanggup memasuki dunia kerja.
Penyiapan peserta didik demi melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi akan
melulu memperhatikan sisi materi pelajaran, agar para lulusannya dapat lolos masuk sekolah yang lebih tinggi. Akibatnya,
proses pendidikan di jenjang sekolah menengah akan kehilangan bobot dalam
proses pembentukan pribadi.
Penulisan
Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada rumusan Winkel untuk menunjukkan
hakikat bimbingan konseling di sekolah yang dapat mendampingi siswa dalam
beberapa hal. Pertama, dalam perkembangan belajar di sekolah (perkembangan
akademis). Kedua, mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan
yang terbuka bagi mereka, sekarang maupun kelak. Ketiga, menentukan cita-cita
dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun rencana yang tepat untuk mencapai
tujuan-tujuan itu. Keempat, mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar
di sekolah dan terlalu mempersukar hubungan dengan orang lain, atau yang
mengaburkan cita-cita hidup. Empat peran di atas dapat efektif, jika bimbingan
konseling atau BK didukung oleh mekanisme struktural di suatu sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Kedisiplinan
pada siswa saat ini telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Pendidikan menengah merupakan awal berkembangnya kebiasaaan yang kurang baik
tersebut. Dengan demikian, peran pendidikan menengah sangat penting dan perlu
mendapatkan perhatian lebih dibandingkan dengan jenjang pendidikan lain.
Tingkat
kedisiplinan siswa kelas IX /II SMP Negeri 7 Sukoharjo ketika pergantian jam
pelajaran dan selesai istirahat merupakan fenomena tersendiri dan perlu
mendapatkan perhatian dari pihak warga sekolah, khususnya kepala sekolah, guru
Bimbingan Konseling (BK), dan guru secara umum. Penulisan penelitian tindakan
kelas ini bertujuan untuk memperoleh solusi yang tepat guna mengatasi berbagai
permasalahan yang dimaksudkan tersebut. Solusi yang ditawarkan tentu saja bersifat sangat preventif guna kebaikan
bersama.
C. Pembatasan Masalah
Sebuah
penelitian perlu adanya pembatasan masalah. Pembahasan masalah ini diberikan agar penelitian
yang dilakukan tidak masuk dalam kajian disiplin lain. Penelitian tindakan
kelas ini terutama dibatasi hanya pada kelas IX / II SMP Negeri 7 Sukoharjo
Sedangkan fenomena yang diteliti adalah ketidakpatuhan siswa dalam memasuki
ruangan kelas setelah waktu istirahat berakhir.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan permasalahan yang akan
dibahas, antara lain :
1.
Bagaimanakah upaya yang
dilakukan guru Bimbingan Konseling dalam meningkatkan kedisiplinan pada saat
pergantian jam pelajaran dan pada waktu masuk kelas setelah istirahat ?
2.
Bagaimanakah strategi yang
diterapkan oleh sekolah dalam meningkatkan kualitas kepatuhan siswa dalam
menjalankan setiap tata tertib sekolah ?
3.
Bagaimanakah strategi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sekolah dalam mengimplementasikan tata
tertib sekolah bagi siswa yang tetap keluar pada saat pergantian jam dan siswa
yang tidak masuk kelas setelah istirahat berakhir ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan tujuan penulisan
penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1.
Mendeskripsikan upaya yang
dilakukan guru Bimbingan Konseling dalam meningkatkan kedisiplinan tidak keluar
kelas pada saat pergantian jam dan tidak terlambat masuk kelas setelah istirahat
2.
Mendeskripsikan strategi yang
diterapkan oleh sekolah dalam meningkatkan kualitas kepatuhan siswa dalam
menjalankan setiap tata tertib sekolah
3.
Mendeskripsikan strategi
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sekolah dalam mengimplementasikan tata
tertib sekolah bagi siswa yang tetap keluar pada saat pergantian jampelajaran
dan siswa yang tidak masuk kelas setelah istirahat berakhir.
F. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kedisiplinan
siswa dalam pergantian jam pelajaran dan memasuki ruang kelas setelah istirahat
berakhir pada siswa kelas IX / E.
1. Manfaat Teoritis
a)
Manfaat teoritis dari
penelitian ini adalah bahwa hasil penelitian diharapkan dapat menambah bahan
kajian, khususnya dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas IX / E SMP
Negeri 7 Sukoharjo dalam pergantian jam pelajaran dan pada saat masuk kelas setelah istirahat berakhir
b)
Bagi penulis, penelitian ini
bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran dan pengalaman
praktis dalam penelitian mengenai kedisiplinan siswa di kelas IX / E SMP Negeri
7 Sukoharjo.
2. Manfaat Praktis
a) Manfaat praktis dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini
dapat digunakan sebagai model dalam mengimplementasikan kedisiplinan siswa pada
saat pergantian jam pelajaran dan pada saat masuk kelas setelah istirahat
berakhir
b) Sebagai gambaran bagi guru-guru semua dan tenaga kependidikan dalam
upaya meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa di kelas IX / E SMP Negeri 7
Sukoharjo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar