Minggu, 04 September 2016

Bab I: UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI SISWA KELAS IX/ E SMP NEGERI 7 SUKOHARJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013



UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI SISWA KELAS IX/ E SMP NEGERI 7 SUKOHARJO  TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan menengah seringkali dibiaskan oleh pandangan umum; demi mutu keberhasilan akademis seperti persentase lulusan, tingginya nilai UAN murni, atau prosentase kelanjutan ke sekolah yang lebih tinggi. Kenyataan ini sulit dimungkiri, karena secara sekilas tujuan kurikulum menekankan penyiapan peserta didik (sekolah menengah umum) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi atau penyiapan peserta didik agar sanggup memasuki dunia kerja. Penyiapan peserta didik demi melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi akan melulu memperhatikan sisi materi pelajaran, agar para lulusannya dapat lolos  masuk sekolah yang lebih tinggi. Akibatnya, proses pendidikan di jenjang sekolah menengah akan kehilangan bobot dalam proses         pembentukan pribadi.
Penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini mengacu pada rumusan Winkel untuk menunjukkan hakikat bimbingan konseling di sekolah yang dapat mendampingi siswa dalam beberapa hal. Pertama, dalam perkembangan belajar di sekolah (perkembangan akademis). Kedua, mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang terbuka bagi mereka, sekarang maupun kelak. Ketiga, menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun rencana yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan itu. Keempat, mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar di sekolah dan terlalu mempersukar hubungan dengan orang lain, atau yang mengaburkan cita-cita hidup. Empat peran di atas dapat efektif, jika bimbingan konseling atau BK didukung oleh mekanisme struktural di suatu sekolah.

B.    Identifikasi Masalah
Kedisiplinan pada siswa saat ini telah mencapai tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Pendidikan menengah merupakan awal berkembangnya kebiasaaan yang kurang baik tersebut. Dengan demikian, peran pendidikan menengah sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian lebih dibandingkan dengan jenjang pendidikan lain.
Tingkat kedisiplinan siswa kelas IX /II SMP Negeri 7 Sukoharjo ketika pergantian jam pelajaran dan selesai istirahat merupakan fenomena tersendiri dan perlu mendapatkan perhatian dari pihak warga sekolah, khususnya kepala sekolah, guru Bimbingan Konseling (BK), dan guru secara umum. Penulisan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperoleh solusi yang tepat guna mengatasi berbagai permasalahan yang dimaksudkan tersebut. Solusi yang ditawarkan tentu saja bersifat sangat preventif guna kebaikan bersama.

C.    Pembatasan Masalah
Sebuah penelitian perlu adanya pembatasan masalah. Pembahasan masalah ini diberikan agar penelitian yang dilakukan tidak masuk dalam kajian disiplin lain. Penelitian tindakan kelas ini terutama dibatasi hanya pada kelas IX / II SMP Negeri 7 Sukoharjo Sedangkan fenomena yang diteliti adalah ketidakpatuhan siswa dalam memasuki ruangan kelas setelah waktu istirahat berakhir.

D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan permasalahan yang akan dibahas, antara lain :
1.      Bagaimanakah upaya yang dilakukan guru Bimbingan Konseling dalam meningkatkan kedisiplinan pada saat pergantian jam pelajaran dan pada waktu masuk kelas setelah istirahat ?
2.      Bagaimanakah strategi yang diterapkan oleh sekolah dalam meningkatkan kualitas kepatuhan siswa dalam menjalankan setiap tata tertib sekolah ?
3.      Bagaimanakah strategi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sekolah dalam mengimplementasikan tata tertib sekolah bagi siswa yang tetap keluar pada saat pergantian jam dan siswa yang  tidak masuk kelas setelah  istirahat berakhir ?



E.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disampaikan tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1.      Mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru Bimbingan Konseling dalam meningkatkan kedisiplinan tidak keluar kelas pada saat pergantian jam dan tidak terlambat  masuk kelas setelah istirahat
2.      Mendeskripsikan strategi yang diterapkan oleh sekolah dalam meningkatkan kualitas kepatuhan siswa dalam menjalankan setiap tata tertib sekolah
3.      Mendeskripsikan strategi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sekolah dalam mengimplementasikan tata tertib sekolah bagi siswa yang tetap keluar pada saat pergantian jampelajaran dan siswa yang tidak masuk kelas setelah istirahat berakhir.

F.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam pergantian jam pelajaran dan memasuki ruang kelas setelah istirahat berakhir pada siswa kelas IX / E.
1.     Manfaat Teoritis
a)     Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah bahwa hasil penelitian diharapkan dapat menambah bahan kajian, khususnya dalam meningkatkan kedisiplinan siswa kelas IX / E  SMP  Negeri 7 Sukoharjo dalam pergantian jam pelajaran dan pada saat masuk  kelas setelah istirahat berakhir
b)       Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam menerapkan teori dan mendapatkan gambaran dan pengalaman praktis dalam penelitian mengenai kedisiplinan siswa di kelas IX / E SMP Negeri 7 Sukoharjo.
2.     Manfaat Praktis
a)       Manfaat praktis dari penelitian ini adalah bahwa penelitian ini dapat digunakan sebagai model dalam mengimplementasikan kedisiplinan siswa pada saat pergantian jam pelajaran dan pada saat masuk kelas setelah istirahat berakhir
b)       Sebagai gambaran bagi guru-guru semua dan tenaga kependidikan dalam upaya meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa di kelas IX / E SMP Negeri 7 Sukoharjo.












 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar