UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA
DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI
SISWA KELAS IX/ E
SMP NEGERI 7 SUKOHARJO
TAHUN
PEMBELAJARAN 2012/2013
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui tentang optimalisasi pelayanan bimbingan konseling dengan mengamati
siswa – siswa saat pergantian jam pelajaran , pada saat masuk dan mengikuti pelajaran
tambahan pada kelas IX / E untuk menambah pengetahuan siswa dan mengulang
pelajaran – pelajaran yang telah lalu, Pada kondisi awal penelitian ini
dijumpai adanya permasalahan dalam pembelajaran yang dilakukan siswa kelas IX /
E di SMP Negeri 7 Sukoharjo.
Hal lain ditemukan dalam kondisi awal yaitu, para
siswa di kelas IX /E sering pulang sekolah dan tidak mengikuti pelajaran
tambahan yang dilakukan oleh sekolah, mereka sering mengabaikan apa yang telah
diberikan oleh guru, dalam menangani permasalahan tersebut, antara lain dengan
menggunakan teknik mengoptimalkan layanan bimbingan siswa. Pelajaran
tambahan di kelas IX / E akan lebih
menarik dan berlangsung dengan aktif, inovatif, efektif dan inovatif sehingga siswa akan fokus pada pelajaran dan
tidak dijejali dengan aktivitas lain misalnya ngobrol sendiri, bercanda dan
sebagainya, dan dengan pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif siswa juga
akan rajin dalam belajar, dan dapat mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.
B. Deskripsi Pra Siklus
Melihat kondisi tersebut di atas, guru mulai
berfikir bagaimana agar kondisi tersebut dapat teratasi. Guru mulai
mengidentifikasikan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran. Guru
mengambil langkah dengan mengadakan diskusi dengan teman sejawat serta kepala
sekolah untuk memecahkan permasalahan tersebut. Akhirnya dapat ditemukan sebuah
gagasan baru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pembelajaran di kelas IX /
E SMP Negeri 7 Sukoharjo selama ini belum berjalan lancar, hal ini dikarenakan
para siswa sering langsung pulang dan tidak mengikuti pelajaran tambahan
sekolah, selama PBM berlangsung, di samping itu mereka sering menyepelekan
tugas yang diberikan guru, menunda-nunda mengerjakan tugas yang pada akhirnya
dalam mengumpulkan tugas tidak tepat pada waktunya. maka diperlukan suatu
pendekatan cara yang dapat digunakan dalam pembelajaran yang memfokuskan pada
aspek penyelesaian terhadap permasalahan yang dihadapi. Penelitian diadakan di
dalam kelas dengan menggunakan beberapa siklus dalam usaha untuk mengurangi
kebiasaan buruk siswa yaitu tidak mengikuti pelajaran tambahan setelah
pelajaran sekolah usai, dengan menggunakan beberapa tahapan diskripsi setiap
siklus tapi sebelumnya ditampilkan daftar siswa kelas IX / E SMP Negeri 7
Sukoharjo sebagai berikut:
TABEL 1. NAMA SISWA KELAS IX / E SMP
NEGERI 7 SUKOHARJO
|
NO
|
NIS
|
NAMA SISWA
|
NILAI
|
|
1
|
04351
|
AGUS SETIAWAN
|
4.0
|
|
2
|
04352
|
ALFI DIAN PRATAMA
|
5.0
|
|
3
|
04353
|
COLIFVIA DEWI
|
5.0
|
|
4
|
04354
|
DHANY ARI PRADANA
|
6.0
|
|
5
|
04355
|
ERY SOFIANTO
|
7.0
|
|
6
|
04356
|
FIQQI HIKMAWAN
|
7.0
|
|
7
|
04357
|
FITRIANA SITI ROMADHON
|
5.5
|
|
8
|
04358
|
HENGKY SAPUTRO
|
8.0
|
|
9
|
04359
|
IKA DEWININGSIH
|
6.5
|
|
10
|
04360
|
IKHSAN SYAIFUDIN
|
8.0
|
|
11
|
04361
|
IMAM YOGA UTAMA
|
3.5
|
|
12
|
04362
|
INDAH AYU AMBARWATI
|
7.0
|
|
13
|
04363
|
ISNA
ANGOROWATI
|
5.5
|
|
14
|
04364
|
KHUNTI HANDAYANI
|
8.0
|
|
15
|
04365
|
KRISMANTO BUDI JATMIKO
|
3.5
|
|
16
|
04366
|
LAILA HIDAYATI
|
5.0
|
|
17
|
04367
|
LINTANG RISKY RATU SHIVA
|
6.0
|
|
18
|
04368
|
LICYREGITA PRAMESTI
|
5.5
|
|
19
|
04369
|
MAULANA MAHRIBI
|
6.0
|
|
20
|
04370
|
MIFTAKHUL ARDHIANI
|
6.0
|
|
21
|
04371
|
MOHAMMAD NASIR
|
4.0
|
|
22
|
04372
|
NUR TONI EKO PRASETYO
|
4.0
|
|
23
|
04373
|
PINKY DWI CAHYANING SAWIDI
|
7.0
|
|
24
|
04374
|
PUPUT KUSUMANINGRUM
|
7.5
|
|
25
|
04375
|
REVENA
EKA DAMAYANTI
|
6.5
|
|
26
|
04376
|
RIYAN RAMDANI
|
6.0
|
|
27
|
04377
|
SHOFYAN KAHARUDIN
|
6.0
|
|
28
|
04378
|
SUNARWANTO
|
6.0
|
|
29
|
04378
|
WAHYU SLAMET PUJI LESTARI
|
4.0
|
|
30
|
04379
|
WAHYUDA TRIATMOJO
|
8.0
|
|
31
|
04380
|
WENI TRI LESTARI
|
6.5
|
|
32
|
04381
|
YUNI AGUSTINA
|
5.0
|
|
33
|
04382
|
DIMAS FERI ADI
|
5.0
|
|
34
|
04383
|
AFRIAN YOGA SATRIA
|
4.0
|
|
|
|
Rata-rata
|
5.88
|
1.
Tindakan Perencanaan
Pada prasiklus ini guru pembimbing masih melakukan observasi pada kelas IX / E yaitu dengan pengamatan
dan bantuan guru wali kelas dalam
mengawasi siswa yang pulang tidak mengikuti pelajaran tambahan padahal
pelajaran tambahan tersebut sangat berguna bagi siswa untuk persiapan UAN.
1. Pelakasanaan Tindakan
Pra Siklus digunakan untuk mendapatkan hasil peningkatan dari pra siklus ke
siklus I, walaupun pada siklus I belum memberikan hasil yang maksimal dan
perubahan perilaku, meski terdapat perubahan. Pada pelaksanaan tindakan
prasiklus ini rencana dilaksanakan operasi atau pemeriksaan saat siswa sedang
mengikuti pelajaran yang berlangsung di dalam kelas, sebelumnya guru telah
berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait sebelumnya. Jadi siswa seperti biasa
mengikuti pelajaran dan tanpa curiga siswa bertingkah laku seperti biasa,
seperti tidak terjadi apa – apa saat siswa sedang lengah maka sidak segera
dilahsanakan dengan begitu guru akan mengetahui tingkah laku siswanya secara
langsung dan apabila terjadi beberapa penyimpangan guru bisa mengambil sikap
kebijaksanaan.
3.
Observasi
Pada prasiklus dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui perubahan perilaku kebiasaan buruk siswa yaitu
pulang sekolah tidak mau mengikuti pelajaran tambahan melainkan langsung pulang
kerumah masing – masing atau malah bermain entah kemana.
4. Refleksi
Karena
pada prasiklus ini masih banyak kekurangan yang ditemukan dan masih banyak
siswa yang belum mengerti tentang yang dimaksudkan oleh guru sehingga ketika
diambil sample penilaian masih banyak siswa yang belum sadar akan pentingnya
pelajaran tanbahan pada kelas IX / E maka akan diadakan pengamatan siklus berikutnya.
Tabel 2.1 Daftar
Penilaian sikap siswa
|
No
|
Kategori
|
Interval
|
X
|
f
|
f(x)
|
%
|
Ket
|
|
1
2
3
4
|
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
|
90-100
75-89
60-74
£59
|
95
82
67
45
|
0
0
22
14
|
0
0
1474
630
|
0
0
70.05
29.94
|
2104/36
=
58.44
|
|
Jumlah
|
|
36
|
2104
|
100
|
Kurang
|
||
Keterangan
:
X :
Nilai tengah interval
F : Frekuensi (jumlah nilai siswa)
F(x) : nilai tengah X frekuensi
C. Deskripsi Siklus I
Siklus I, yaitu pendekatan pada siswa di kelas IX / E untuk mengurangi kebiasaan buruk siswa pulang
sekolah dan tidak mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan oleh sekolah di SMP Negeri 7 Sukoharjo untuk
persiapan UAN melalui optimalisasi layanan bimbingan dengan cara
pendekatan siswa kelas IX / E SMP Negeri 7 Sukoharjo upaya guru
yaitu melalui penanaman konsep kebiasaan belajar yang baik. Guru disini mencoba
memberi pendekatan kepada siswa supaya
mau dan dengan kesadaran mau mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan oleh
sekolahan.
1. Tindakan Perencanaan
Pada siklus I ini guru pembimbing bekerjasama
dengan wali kelas untuk melakukan pendekatan kepada siswa, supaya siswa mau
mengikuti pelajaran tambahan setelah sekolah usai ini berguna bagi siswa untuk
persiapan menghadapi UAN, karena pada siswa kelas IX / E terkadang siswanya malas dan tidak mau
mengikuti pelajaran tambahan dikarenakan
siswa masih memandang bahwa pelajaran tambahan tidak begitu penting, dan
menyita waktu mereka untuk segera pulang.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada saat guru
memberikan pendekatan kepada siswa tanpa pemberitahuan terlebih dahulu jadi
siswa tidak kaget dan merasa diawasi, ini dilakukan supaya siswa bisa enjoy dan
bisa nyaman dikelas tanpa merasa diawasi oleh guru pembimbing konseling.
3. Observasi
Pada siklus
ini siswa sudah menerima pendekatan yang dilakukan oleh guru bimbingan
koseling, siswa masih ada yang belum mau mengikuti pelajaran tambahan dan
langsung pulang saat akan diadakan pelajaran tambahan.
4. Refleksi
Kurang optimalnya pada siklus I, mendorong guru untuk melakukan perbaikan
pada siklus II, siswa semakin sering mendapat pendekatan dari guru pembimbing
konseling, tetapi pendekatan yang dilakukan belum mengenai siswa secara
keseluruhan, jadi perlu dilanjutkan kesiklus II untuk mendapatkan hasil yang diharapkan,
tapi sebelumnya dipaparkan hasil pada siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Daftar
Penilaian sikap siswa
|
No
|
Kategori
|
Interval
|
X
|
F
|
f(x)
|
%
|
Ket
|
|
1
2
3
4
|
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
|
90-100
75-89
60-74
£59
|
95
82
67
45
|
0
22
10
4
|
0
1804
670
180
|
0
67.97
25.24
6.78
|
2654/36
=
73.72
|
|
Jumlah
|
|
36
|
2654
|
100
|
Cukup
|
||
Keterangan :
X :
Nilai tengah interval
F : frekuensi (jumlah nilai siswa)
F(x) : nilai tengah X frekuensi
D. Deskripsi Siklus II
Setelah guru melakukan
pendekatan kepada siswa kemudian diberi
motivasi dan arahan kepada siswa maka diperoleh hasil tes akhir siswa
yang terus naik dari tiap-tiap siklus. Dalam siklus II ini perilaku anak lebih
baik dibanding siklus 1, pada siklus ini siswa ada keinginan dan kemajuan dalam
mengikuti mata pelajaran tambahan untuk persiapan UAN. Hasil tersebut diperoleh
karena siswa mau berjalan berjalan bersama dengan aktifitas siswa yang
partisipatif dalam mengikuti kegiatan mengikuti mata pelajaran tambahan untuk
menghadapi UAN dengan memerankan tanggung jawab yang diberikan kepada guru.
1. Tindakan Perencanaan
Siswa
mengikutu proses pendekatan mendorong peserta didik untuk melakukan
kedisiplinan dalam mengikuti mata pelajaran tambahan untuk menguji dan melatih
siswa dalam pelajaran – pelajaran yang telah lalu, membangun konsep atas dasar
fakta Sedangkan prinsip terakhir adalah kooperatif; yaitu menekankan kepada
proses interaksi dan transaksi antar peserta didik, sehingga dimungkinkan
terjadinya proses pembelajaran siswa yang terhubungan antara guru bimbingan
konseling dibuat sefleksibel mungkin agar memudahkan terjadinya interaksi dan
transaksi antara guru-siswa dan siswa-siswa. Kedisiplinan siswa bisa tercapai bila ada kenyamanan dan
hubungan guru bimbingan konseling dekat.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siswa seperti biasa mendapat arahan dan motivasi
untuk melakukan dan mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan disekolah
setelah pulang sekolah, karena kesadaran siswa kelas IX / E kurang maka secara intensif guru mengadakan
pendekatan supaya siswa – siswanya mau disiplin waktu dan mau disiplin masuk
untuk mengikuti pelajaran tambahan.
3. Observasi
Selain juga terdapat
perubahan sikap yang semakin disiplin yang dikuasai oleh siswa khususnya
setelah mendapatkan pendekatan yang efektif tentang kedisiplinan, serta
meningkatkan minat, kerjasama dan aktivitas yang positif dalam mengikuti
kegiatan mata pelajaran tambahan guna menghadapi UAN di dalam sekolah setelah
jam pelajaran selesai.
4. Refleksi
Pada siklus II ini sudah banyak siswa yang
mengikuti dan masih banyak siswa yang suadah mengerti tentang yang dimaksudkan
oleh guru sehingga siswa kelas IX / E sadar akan pentingnya kedisiplinan ilmu dan
bersedia mengikuti jam tambahan untuk memperdalam kemampuan siswa dalam
menghadapi UAN.
Tabel 2.3
Daftar Penilaian sikap Siswa
|
No
|
Kategori
|
Interval
|
X
|
f
|
f(x)
|
%
|
Ket
|
|
1
2
3
4
|
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
|
90-100
75-89
60-74
£59
|
95
82
67
45
|
0
30
6
0
|
0
2460
402
0
|
0
85.95
14.04
0
|
2862/36
=
79.5
|
|
Jumlah
|
|
36
|
2862
|
100
|
Baik
|
||
Keterangan :
X : Nilai tengah interval
F : Frekuensi (jumlah nilai
siswa)
F(x) : nilai tengah X Frekuensi
E. Deskripsi Siklus III
Pada semua tahap dalam siklus III ini akan memberikan hasil yang maksimal
dalam proses pembelajaran, dan dalam siklus III semua perbaikan akan
digabungkan dan terapkan untuk mencapai semua target yang diharapkan oleh guru
dan pihak sekolah, dengan peningkatan setiap grafik pendidikan.
1.
Tindakan Perencanaan
Pemahaman
bersama tentang kedisiplinan itu. Sikap yang berkesinambungan merupakan proses
dimana kepala sekolah dan guru bekerja sama untuk saling berbagi informasi
mengenai perkembangan kerja, hambatan dan permasalahan yang mungkin timbul,
solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, dan bagaimana
kepala sekolah dapat membantu guru. Pada siklus ini siswa diajak bersikap sadar
akan masa depan dan sadar akan pentingnya sikap disiplin yang telah ditanam
oleh guru bimbingan konseling selama ini.
2. Pelaksanaan
Tindakan
Siswa
terlihat serius dalam mengikuti motivasi yang diadakan oleh guru bimbingan
konseling yang bekerjasama dengan guru
kelas dan wali murid, kemudian saat memperhatikan motivasi siswa juga
terlihat bersikap disiplin dan bersedia menata dan memperbaiki sikap untuk
berubah dan mau bertindak disiplin dalam belajar disiplin dalam mencari ilmu
dan disiplin dalam mengikuti mata pelajaran tambahan.
3. Observasi
Pada siklus ini kedisiplinan
siswa dalam mengikuti mata pelajaran tambahan sudah meningkat dan siswa kelas IX / E sudah sadar bahwa itu untuk
kepentingan siswa itu sendiri dalam menuju kesuksesan UAN.
4. Refleksi
Pada
siklus III ini sudah banyak siswa yang mengikuti dan masih banyak siswa yang
suadah mengerti tentang yang dimaksudkan oleh guru sehingga siswa kelas IX / E sadar akan pentingnya
kedisiplinan ilmu dan bersedia mengikuti jam tambahan untuk memperdalam
kemampuan siswa dalam menghadapi UAN. Pada siklus III ini siswa sudah jarang
untuk absen dari pelajaran tambahan, seperti hasilnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.4
Daftar Penilaian sikap Siswa
|
No
|
Kategori
|
Interval
|
X
|
f
|
f(x)
|
%
|
Ket
|
|
1
2
3
4
|
Amat baik
Baik
Cukup
Kurang
|
90-100
75-89
60-74
£59
|
95
82
67
45
|
34
1
1
0
|
3230
82
67
0
|
95.59
2.42
1.98
0
|
3379/36
=
93.86
|
|
Jumlah
|
|
36
|
3379
|
100
|
Amat baik
|
||
Keterangan:
X : Nilai tengah interval
F : Frekuensi (jumlah nilai
siswa)
F(x) : nilai tengah X Frekuensi
F. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui tentang optimalisasi
pelayanan bimbingan konseling dengan mengamati siswa – siswa saat masuk dan
mengikuti pelajaran tambahan pada kelas IX / E untuk
menambah pengetahuan siswa dan mengulang pelajaran – pelajaran yang telah lalu,
Pada kondisi awal penelitian ini dijumpai adanya permasalahan dalam
pembelajaran yang dilakukan siswa kelas IX / E di SMP Negeri 7 Sukoharjo. Pada kelas IX / E ,rencananya akan diadakan pelajaran tambahan di kelas IX / E akan lebih menarik dan berlangsung dengan aktif,
inovatif, efektif dan inovatif sehingga
siswa akan fokus pada pelajaran dan tidak dijejali dengan aktivitas lain
misalnya ngobrol sendiri, bercanda dan sebagainya, dan dengan pembelajaran yang
aktif, inovatif, efektif siswa juga akan rajin dalam belajar, dan dapat
mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. Siklus I, yaitu pendekatan pada siswa
di kelas IX/ E untuk mengurangi
kebiasaan buruk siswa pulang sekolah dan tidak mengikuti pelajaran tambahan
yang diadakan oleh sekolah di SMP Negeri 7 Sukoharjo untuk persiapan UAN melalui optimalisasi layanan
bimbingan dengan cara pendekatan siswa
Dalam siklus II ini perilaku anak lebih baik dibanding siklus 1, pada siklus
ini siswa ada keinginan dan kemajuan dalam mengikuti mata pelajaran tambahan
untuk persiapan UAN. Pada semua tahap dalam siklus III ini akan memberikan
hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran, dan dalam siklus III semua
perbaikan akan digabungkan dan terapkan untuk mencapai semua target yang
diharapkan oleh guru dan pihak sekolah, dengan peningkatan setiap grafik
pendidikan.
G. Kesimpulan dan Hasil Pengamatan
pada prasiklus ini masih banyak kekurangan yang
ditemukan dan masih banyak siswa yang belum mengerti tentang yang dimaksudkan
oleh guru sehingga ketika diambil sample penilaian masih banyak siswa yang
belum sadar akan pentingnya pelajaran tanbahan pada kelas IX / E maka akan diadakan
pengamatan siklus berikutnya. Kurang optimalnya pada siklus I, mendorong guru untuk
melakukan perbaikan pada siklus II, siswa semakin sering mendapat pendekatan
dari guru pembimbing konseling, tetapi pendekatan yang dilakukan belum mengenai
siswa secara keseluruhan. Pada siklus III ini sudah banyak siswa yang mengikuti
dan masih banyak siswa yang sudah mengerti tentang yang dimaksudkan oleh guru
sehingga siswa kelas IX / E
sadar akan pentingnya kedisiplinan ilmu dan bersedia mengikuti jam tambahan
untuk memperdalam kemampuan siswa dalam menghadapi UAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar