Rabu, 07 September 2016

Bab III: UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI SISWA KELAS IX/ E SMP NEGERI 7 SUKOHARJO TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013




UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI SISWA KELAS IX/ E
SMP NEGERI 7 SUKOHARJO
TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013


 

BAB III
METODE PENELITIAN

  1. Setting Penelitian
Penelitian ini  dilaksanakan di tempat peneliti mengajar yaitu di SMP Negeri 7 Sukoharjo dengan waktu kurang lebih tiga bulan, mulai Nopember sampai januari 2013.
B.      Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan kajian utama dalam penelitian ini. Penelitian ini lebih bersifat kualitatif sehingga keberadaan subjek dirasa sangat penting. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX / E SMP Negeri 7 Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013.

C.    Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan Lofland dalam (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah nara sumber (informan), peristiwa (aktivitas), tempat (lokasi), benda atau rekaman, dokumen dan arsip (Sutopo, 2002:50).
Sumber data dalam penelitian ini meliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). Nara sumber dalam penelitian ini adalah lima informan kunci pada di SMP Negeri 7 Sukoharjo yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, wali kelas dan siswa kelas IX / E.



D.    Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data penelitian etnografi seperti halnya dengan penelitian kualitatif atau naturalistik diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan berperan serta, sedangkan yang non interaktif meliputi pengamatan tak berperan serta, analisis, dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) dengan perilakunya, peristiwa, arsip, dokumen dan benda-benda lain (Sutopo, 1988; dalam Mantja, 2005 : 55).
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendirilah yang menjadi instrumen. Peneliti meninjau langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan fokus penelitian. Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat, maka diperlukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan metode penelitian kualitatif. Sesuai dengan bentuk penelitian di atas, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data yang meliputi :
1.     Wawancara mendalam (in-depth interviewing)
Metode ini digunakan untuk mewawancarai :
a.      Kepala Sekolah, untuk mendapatkan informasi mengenai sejarah dan latar belakang sekolah yang dipimpinnya, visi dan misi, kurikulum yang digunakan, kerja sama sekolah dengan komite, kompetensi guru-gurunya, hambatan-hambatan dalam melaksanakan manajemennya sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal.
b.     Wakil kepala sekolah, untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik pendidikan guru, untuk mendapatkan informasi mengenai kompetensi dan kinerja guru-guru serta prestasi yang diraih oleh sekolah.
c.      Guru, untuk mengetahui sejauhmana pengembangan kompetensinya, keterlibatan dalam merencanakan dan melaksanakan visi, misi sekolah, kurikulum yang digunakan, perencanaan pembelajaran, kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengajaran serta hal-hal yang dilakukan sekolah sebagai peningkatan mutu dan profesionalisme guru
d.     Siswa, untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang telah dimiliki gurunya diterapkan dalam pembelajaran, untuk mengetahui prestasi yang telah dicapai sekolah, dan kesiapan guru-gurunya dalam menjalankan kurikulum sekolah.
2.     Observasi
Teknik observasi sering diartikan sebagai suatu kegiatan aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata.  Di dalam pengertian psikologik observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera             (Arikunto, 2002 : 133). Teknik observasi (pengamatan) ini digunakan untuk mengamati secara langsung tentang perilaku personel sekolah terutama kapala sekolah dan guru-guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.


3.     Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002 : 206). Metode ini digunakan untuk melihat situasi dan kondisi lainnya yang terkait dengan data-data tertulis tentang  karakteristik fisik sekolah  di SMP Negeri 7 Sukoharjo.

E.    Validasi Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. Untuk memeriksa keabsahan data penelitian menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong, 2007:331). Untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber dan trianggulasi teori.
1.     Trianggulasi metode dilakukan dengan menguji keabasahan data hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, wakasek, siswa dan komite sekolah dibandingkan dengan hasil pengamatan di sekolah, dokumen-dokumen yang dikumpulkan selama penelitian, dan  dengan dokumentasi yang dikumpulkan.
2.     Trianggulasi sumber dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru-guru atau wakil kepala sekolah atau informan lainnya.
3.     Trianggulasi teori untuk mengetahui apakah ada keparalelan antara hasil penelitian yang dilakukan dengan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

F.     Analisis Data
Tahap-tahap dalam analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar katagori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
a.      Reduksi data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data juga dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.


b.     Penyajian data
Sementara itu, penyajian data merupakan bagian dari analisis dengan maksud agar data atau informasi yang telah terkumpul dapat tersusun dalam bentuk yang padu. Dalam penelitian ini data yang sudah direduksi disajikan dalam bentuk teks naratif, matriks dan gambar. Penyajian data tersebut diupayakan sesistematis mungkin agar mudah difahami interaksi antar bagian dalam konteks yang utuh dan tidak terlepas satu sama lain. Dengan bentuk yang padu akan lebih memungkinkan bagi peneliti untuk menarik kesimpulan.
c.      Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan selama dan sesudah penelitian. Penarikan kesimpulan tersebut berdasarkan fenomena pada pola-pola hubungan antar fenomena. Jika belum diketemukan atau belum jelas hubungan yang terjadi antar fenomena, maka peneliti akan kembali ke lapangan mengadakan klarifikasi melalui verifikasi data.


2.     Teknik analisis data
Teknis analisis data adalah analisis data tertata dalam situs (Miles, Huberman, 1997: 137-155). Metode-metode dalam analisis ini guna menarik dan memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal, yaitu suatu fenomena dalam konteks terbatas yang membentuk satu “kajian kasus,” apakah itu kasus seorang individu dalam suatu latar, satuan kelompok, satuan yang lebih luas seperti departemen, organisasi, atau komunitas. Teknik analisis ini adalah membangun sajian dengan mengembangkan format untuk menyajikan data kualitatif, menganalisis dan mengambil kesimpulan. Bentuk-bentuk format-format dapat sama beragamnya seperti imajinasi si penganalisis, tetapi umumnya format-format itu keluar berupa tabel ringkasan (matriks, bagan, daftar cek) atau gambar.

G.   Indikator Kinerja
Pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jumlah jenis dan atau tingkat kegawatan) miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.



H.  Prosedur Penelitian
Sehubungan dengan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan ini maka dapat disimpulkan bahwa metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data dengan perilaku yang diamati (dalam Moleong, 1995:3). Penulisan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan lokasi penelitian yang ditentukan penulis tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan mengungkap (Sukamadinata, 2005:60) serta mencari dan menemukan makna dari hal-hal yang esensial secara fenomenologis (Sukamadinata, 2005:63) pada SMP Negeri 7 Sukoharjo.
Sedangkan peneliti menetapkan lokasi dan tempat penelitian ini lebih didasarkan pada kualitas dan rekomendasi dari dinas terkait guna mendukung penelitian sejenisnya berikutnya. Peneliti menentukan penggunaan metode tersebut karena terdapat beberapa alasan, antara lain 1) data yang dikumpulkan berupa data verbal dan perilaku subjek penelitian yaitu makna-makna dan konteks perilaku yang mengarah pada pemahaman yang lebih luas tentang makna dan konteks tingkah laku dan proses yang terjadi dalam pola-pola amatan dari faktor-faktor yang berhubungan dengan pengembangan peningkatan anak usia remaja yang rentan terhadap penggunaan rokok, 2) Sedangkan jenis data dalam penelitian ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, dari lingkungan sekitar responden dan dalam hal ini, peneliti memposisikan diri sebagai instrumen utama, 3) proses analisis data yang digunakan ialah model analisis langsung dan mempunyai hubungan antara pokok pikiran satu dengan pokok pikiran lain 4) kesimpulan yang diperoleh setelah diadakannya analisis data dinyatakan dalam deskripsi situasi dan bukan perhitungan angka model statistik (Muhadjir, 2006:29).
Sebagaimana penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan data-data lapangan sebagai data pendukungnya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi guna lebih mengarahkan analisis yang akan dilakukan kemudian. Ciri khas kajian etnografi adalah pada kerja lapangan yang intens dan menuntut perhatian total dari peneliti terhadap budaya dan kehidupan sehari-hari kelompok masyarakat atau individu yang menjadi subjek penelitian. Dengan begini peneliti akan ambil bagian dan turut serta dalam penelitian, apa saja yang terjadi dalam penelitian peneliti akan tahu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar