UPAYA PENINGKATAN KEDISIPLINAN PRIBADI SISWA
DALAM MENGIKUTI TAMBAHAN PELAJARAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING BAGI
SISWA KELAS IX/ E
SMP NEGERI 7 SUKOHARJO
TAHUN
PEMBELAJARAN 2012/2013
BAB
III
METODE PENELITIAN
- Setting Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di tempat peneliti mengajar
yaitu di SMP Negeri 7 Sukoharjo dengan waktu kurang lebih tiga bulan, mulai
Nopember sampai januari 2013.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan kajian utama dalam
penelitian ini. Penelitian ini lebih bersifat kualitatif sehingga keberadaan
subjek dirasa sangat penting. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX / E
SMP Negeri 7 Sukoharjo tahun ajaran 2012/2013.
C. Sumber Data
Yang
dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat
diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan Lofland dalam (Moleong,
2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan
tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber
data dalam penelitian etnografi adalah nara sumber (informan), peristiwa
(aktivitas), tempat (lokasi), benda atau rekaman, dokumen dan arsip (Sutopo,
2002:50).
Sumber data dalam penelitian ini meliputi nara
sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo,
2002:50). Nara sumber dalam penelitian ini adalah lima informan kunci pada di
SMP Negeri 7 Sukoharjo yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, wali
kelas dan siswa kelas IX / E.
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data penelitian etnografi seperti halnya dengan
penelitian kualitatif atau naturalistik diperoleh dari sumber data dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan ke dalam dua
kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik
interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan berperan serta, sedangkan yang
non interaktif meliputi pengamatan tak berperan serta, analisis, dokumen dan
arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) dengan
perilakunya, peristiwa, arsip, dokumen dan benda-benda lain (Sutopo, 1988;
dalam Mantja, 2005 : 55).
Dalam penelitian kualitatif, peneliti
sendirilah yang menjadi instrumen. Peneliti meninjau langsung ke lapangan untuk
mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan fokus penelitian. Untuk
memperoleh data dan informasi yang akurat, maka diperlukan teknik pengumpulan
data yang sesuai dengan metode penelitian kualitatif. Sesuai dengan bentuk
penelitian di atas, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data
yang meliputi :
1.
Wawancara mendalam (in-depth
interviewing)
Metode ini digunakan untuk
mewawancarai :
a.
Kepala Sekolah, untuk
mendapatkan informasi mengenai sejarah dan latar belakang sekolah yang
dipimpinnya, visi dan misi, kurikulum yang digunakan, kerja sama sekolah dengan
komite, kompetensi guru-gurunya, hambatan-hambatan dalam melaksanakan
manajemennya sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal.
b.
Wakil kepala sekolah, untuk
mendapatkan informasi mengenai karakteristik pendidikan guru, untuk mendapatkan
informasi mengenai kompetensi dan kinerja guru-guru serta prestasi yang diraih
oleh sekolah.
c.
Guru, untuk mengetahui
sejauhmana pengembangan kompetensinya, keterlibatan dalam merencanakan dan
melaksanakan visi, misi sekolah, kurikulum yang digunakan, perencanaan
pembelajaran, kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengajaran serta
hal-hal yang dilakukan sekolah sebagai peningkatan mutu dan profesionalisme
guru
d.
Siswa, untuk mengetahui sejauh
mana kompetensi yang telah dimiliki gurunya diterapkan dalam pembelajaran,
untuk mengetahui prestasi yang telah dicapai sekolah, dan kesiapan guru-gurunya
dalam menjalankan kurikulum sekolah.
2.
Observasi
Teknik
observasi sering diartikan sebagai suatu kegiatan aktiva yang sempit, yakni
memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata.
Di dalam pengertian psikologik observasi meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2002 : 133). Teknik
observasi (pengamatan) ini digunakan untuk mengamati secara langsung tentang
perilaku personel sekolah terutama kapala sekolah dan guru-guru dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3.
Metode Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002 : 206). Metode ini digunakan
untuk melihat situasi dan kondisi lainnya yang terkait dengan data-data
tertulis tentang karakteristik fisik
sekolah di SMP Negeri 7 Sukoharjo.
E. Validasi Data
Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian harus diuji
keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. Untuk memeriksa keabsahan
data penelitian menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu
untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong,
2007:331). Untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik
trianggulasi metode, trianggulasi sumber dan trianggulasi teori.
1. Trianggulasi metode dilakukan dengan menguji keabasahan data hasil
wawancara dengan kepala sekolah, guru, wakasek, siswa dan komite sekolah
dibandingkan dengan hasil pengamatan di sekolah, dokumen-dokumen yang
dikumpulkan selama penelitian, dan
dengan dokumentasi yang dikumpulkan.
2. Trianggulasi sumber dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara
dengan kepala sekolah dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru-guru
atau wakil kepala sekolah atau informan lainnya.
3. Trianggulasi teori untuk mengetahui apakah ada keparalelan antara
hasil penelitian yang dilakukan dengan teori-teori yang digunakan dalam
penelitian
F. Analisis Data
Tahap-tahap
dalam analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman,
membuat daftar katagori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat
salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam
proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling
berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi.
a.
Reduksi data
Reduksi data adalah proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, pengabstrakan dan
tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selain
itu, reduksi data juga dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang sedemikian
rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
b.
Penyajian data
Sementara itu, penyajian
data merupakan bagian dari analisis dengan maksud agar data atau informasi yang
telah terkumpul dapat tersusun dalam bentuk yang padu. Dalam penelitian ini
data yang sudah direduksi disajikan dalam bentuk teks naratif, matriks dan
gambar. Penyajian data tersebut diupayakan sesistematis mungkin agar mudah difahami
interaksi antar bagian dalam konteks yang utuh dan tidak terlepas satu sama
lain. Dengan bentuk yang padu akan lebih memungkinkan bagi peneliti untuk
menarik kesimpulan.
c.
Penarikan kesimpulan
Penarikan
kesimpulan dilakukan selama dan sesudah penelitian. Penarikan kesimpulan tersebut berdasarkan fenomena
pada pola-pola hubungan antar fenomena. Jika belum diketemukan atau belum jelas
hubungan yang terjadi antar fenomena, maka peneliti akan kembali ke lapangan
mengadakan klarifikasi melalui verifikasi data.
2. Teknik analisis data
Teknis analisis data adalah analisis data tertata
dalam situs (Miles, Huberman, 1997: 137-155). Metode-metode dalam analisis ini
guna menarik dan memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal, yaitu suatu
fenomena dalam konteks terbatas yang membentuk satu “kajian kasus,” apakah itu
kasus seorang individu dalam suatu latar, satuan kelompok, satuan yang lebih
luas seperti departemen, organisasi, atau komunitas. Teknik analisis ini adalah
membangun sajian dengan mengembangkan format untuk menyajikan data kualitatif,
menganalisis dan mengambil kesimpulan. Bentuk-bentuk format-format dapat sama
beragamnya seperti imajinasi si penganalisis, tetapi umumnya format-format itu
keluar berupa tabel ringkasan (matriks, bagan, daftar cek) atau gambar.
G. Indikator Kinerja
Pada
bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara
eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK
yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan
kriteria keberhasilan dalam bentuk pengurangan (jumlah jenis dan atau tingkat
kegawatan) miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari
implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
H. Prosedur Penelitian
Sehubungan
dengan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan ini maka dapat
disimpulkan bahwa metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data dengan perilaku yang diamati (dalam Moleong, 1995:3).
Penulisan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Sukoharjo Kabupaten
Sukoharjo. Berdasarkan lokasi penelitian yang ditentukan penulis tersebut maka
penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian
deskriptif kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis fenomena, peristiwa, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang
secara individual maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan
mengungkap (Sukamadinata, 2005:60) serta mencari dan menemukan makna dari
hal-hal yang esensial secara fenomenologis (Sukamadinata, 2005:63) pada SMP
Negeri 7 Sukoharjo.
Sedangkan peneliti menetapkan lokasi dan
tempat penelitian ini lebih didasarkan pada kualitas dan rekomendasi dari dinas
terkait guna mendukung penelitian sejenisnya berikutnya. Peneliti menentukan
penggunaan metode tersebut karena terdapat beberapa alasan, antara lain 1) data
yang dikumpulkan berupa data verbal dan perilaku subjek penelitian yaitu
makna-makna dan konteks perilaku yang mengarah pada pemahaman yang lebih luas tentang
makna dan konteks tingkah laku dan proses yang terjadi dalam pola-pola amatan
dari faktor-faktor yang berhubungan dengan pengembangan peningkatan anak usia
remaja yang rentan terhadap penggunaan rokok, 2) Sedangkan jenis data dalam
penelitian ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, dari lingkungan
sekitar responden dan dalam hal ini, peneliti memposisikan diri sebagai
instrumen utama, 3) proses analisis data yang digunakan ialah model analisis
langsung dan mempunyai hubungan antara pokok pikiran satu dengan pokok pikiran
lain 4) kesimpulan yang diperoleh setelah diadakannya analisis data dinyatakan
dalam deskripsi situasi dan bukan perhitungan angka model statistik (Muhadjir,
2006:29).
Sebagaimana penelitian deskriptif
kualitatif yang menggunakan data-data lapangan sebagai data pendukungnya, maka
penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi guna lebih mengarahkan analisis
yang akan dilakukan kemudian. Ciri khas kajian etnografi adalah pada kerja
lapangan yang intens dan menuntut perhatian total dari peneliti terhadap budaya
dan kehidupan sehari-hari kelompok masyarakat atau individu yang menjadi subjek
penelitian. Dengan begini peneliti akan ambil bagian dan turut serta dalam
penelitian, apa saja yang terjadi dalam penelitian peneliti akan tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar