Upaya peningkatan kesadaran
mematuhi tata tertib berpakaian melalui layanan bimbingan konseling pada siswa kelas
VII D
SMP Negeri 2 Nguter tahun 2012
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Kondisi Awal
Dari 21 siswa kelas VIII E hanya 3 orang atau 14,28 % peserta
didik yang sekiranya dapat dengan mudah menangkap materi pembelajaran yang
disampaikan oleh pendidik.
Data pra siklus mengenai indikator motivasi belajar
siswa disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 1. TABEL
INDIKATOR MOTIVASI BELAJAR PRA SIKLUS
|
NO
|
NIS
|
NAMA
|
L
|
P
|
INDIKATOR
MOTIVASI BELAJAR
|
|||
|
ANTUSIAS
BERTANYA
|
ANTUSIAS
MENJAWAB
|
ANTUSIAS
BEKERJA
|
||||||
|
1
|
3828
|
AHMAD RIFAI
|
L
|
|
v
|
|||
|
2
|
3784
|
ALISYA NURLATIFAH FAUZI
|
|
P
|
||||
|
3
|
3785
|
BAGAS PRASETYO
|
L
|
|
||||
|
4
|
3786
|
BAGUS PRASETYO
|
L
|
|
||||
|
5
|
3789
|
DWI WINA SUTRISNA
|
|
P
|
v
|
|||
|
6
|
3790
|
EDI SANTOSO
|
L
|
|
||||
|
7
|
3791
|
FEBRI ANI
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
|
8
|
3792
|
GALIH YULIANTO PUTRO
|
L
|
|
v
|
|||
|
9
|
3793
|
GILANG ANGGI PRAKOSA
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
|
10
|
3795
|
IMRO'ATUN AMELAVIA
|
|
P
|
||||
|
11
|
3796
|
NIKO SUHARJO
|
L
|
v
|
v
|
|||
|
12
|
3797
|
NOVI RUKMANA
|
P
|
v
|
v
|
v
|
||
|
13
|
3798
|
RATRI NUR CAHYANINGRUM
|
P
|
|
v
|
v
|
||
|
14
|
3799
|
RENANDA MUTIA DARA
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
|
15
|
3800
|
ROBERT
|
L
|
|
v
|
|||
|
16
|
3802
|
SHOLIKHUL MU'MININ
|
L
|
|
v
|
|||
|
17
|
3803
|
TOMI
|
L
|
|
v
|
|||
|
18
|
3804
|
YUNI SARAS WATI
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
|
19
|
3826
|
TOBBY EVAN ANDDRIAN
|
L
|
|
v
|
|||
|
20
|
3782
|
SRI WAHYONO
|
L
|
|
v
|
|||
|
21
|
3714
|
YULI SAPUTRA
|
L
|
|
v
|
v
|
||
|
JUMLAH
|
13
|
8
|
5
|
8
|
16
|
|||
|
21
|
||||||||
Berdasarkan data
dari tabel di atas, banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk bertanya
yaitu 23,81 %, banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk menjawab yaitu 38,09
%, sedangkan banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk bekerja yaitu 76,18
%.
B.
Deskripsi
Hasil Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
a.
Kegiatan awal
Tahap 1 : Orientasi Siswa Pada
Situasi Masalah.
1). Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2). Melakukan absensi dan memberi apresiasi pada siswa yang hadir.
3). Memberikan rasa simpati dan mendoakan bagi yang berhalangan hadir.
4).
Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab mengingat kembali tentang bentuk aljabar.
5). Menyampaikan tujuan pembelajaran
6). Memotivasi siswa, dengan memberikan
permasalahan yang berkaitan dengan materi gradien garis lurus.
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
Tahap 2 :
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
1)
Guru membentuk kelompok (4-5 anggota), memilih
seorang untuk menjadi ketua kelompok.
2)
Siswa membentuk
kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang secara heterogen dan memlilih
seorang untuk menjadi ketua kelompok.
3)
Melalui
mobil mainan siswa menyebutkan pengertian gradien
4)
Melalui
mencermati tali pramuka siswa
dapat menentukan gradien
5)
Melalui
mencermati tali pramuka siswa dapat menjelaskan gradien positif dan yang negatif.
6)
Di dalam kelompok,
bekerja sama menyelesaikan LKS
Elaborasi
Tahap 3 : Membimbing Penyelidikan
individual maupun kelompok
1)
Siswa diberi
kesempatan yang seluas-luasnya untuk berfikir dan bertindak menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi.
2)
Agar kegiatan diskusi
kelompok berjalan dengan lancar, diperlukan pemantauan dengan berkeliling untuk
memotivasi dan memfasilitasi siswa dalam belajar.
Konfirmasi
Tahap 4 : Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya siswa
1)
Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di depan kelas, yaitu menyampaikan cara menyelesaikan masalah dan
alasan atas jawaban permasalahan tersebut.
Kelompok yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang presentasi.
2)
Diberikan penguatan terhadap jawaban siswa,
yaitu dengan mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas
penyelesaian masalah yang dipresentasikan.
c. Kegiatan Penutup (20 menit)
Tahap 5 :
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1) Melalui
tanya jawab merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan, yaitu materi yang
sudah dikuasai siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, apa sebabnya
belum menguasai materi dengan baik, dan alternative tindakan berikutnya.
2) Melalui
Tanya jawab, membuat kesimpulan cara menetukan gradien sebuah garis lurus
3) Post-tes.
2. Pelaksanaan
Kegiatan.
Tahap
awal pelaksanaan pembelajaran pada siklus I guru memberikan permasalahan
mengenai gradien persamaan garis lurus. Siswa mengerjakan permasalahan tersebut
dengan bekerja secara kelompok, guru mengamati kegiatan tersebut dengan
sesekali berkeliling melihat pekerjaan yang dilakukan oleh siswa.
Berikut
beberapa foto yang menggambarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada
siklus I.
|
Gambar 3. Bidang Kartesius di
Lantai Ubin, dan foto Siswa Sedang Menggambar garis dengan tali rafia
|
|
Gambar 4.
Pembuatan Bidang Kartesius di Lantai Ubin
|
Pada
pelaksanaan pembelajaran siklus I peneliti/guru disupervisi oleh guru
matematika yang lain. Nilai yang diberikan 8,33 untuk tahap persiapan
pengajaran, selanjutnya 8,25 pada tahap pelaksanaan pembelajaran, dan 8,80
untuk unsur kepribadian. Rata-rata dari ketiga unsur tersebut 8,37.
3. Pengamatan
Tindakan
Hasil
pengamatan tersebut dicatat oleh guru pada lembar pengamatan yang hampir serupa
dengan daftar absensi siswa. Setiap siswa yang mempunyai antusias untuk
bertanya, antusias menjawab, dan antusias untuk bekerja dicatat dengan
memberikan tanda (v) pada kolom yang sesuai dengan indikator motivasi tersebut.
Hasil observasi pada siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 2. TABEL INDIKATOR MOTIVASI
BELAJAR SIKLUS I
|
NO
|
NIS
|
NAMA
|
L
|
P
|
INDIKATOR
MOTIVASI BELAJAR
|
||
|
ANTUSIAS
BERTANYA
|
ANTUSIAS
MENJAWAB
|
ANTUSIAS
BEKERJA
|
|||||
|
1
|
3828
|
AHMAD RIFAI
|
L
|
|
|||
|
2
|
3784
|
ALISYA NURLATIFAH FAUZI
|
|
P
|
|||
|
3
|
3785
|
BAGAS PRASETYO
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
4
|
3786
|
BAGUS PRASETYO
|
L
|
|
v
|
v
|
|
|
5
|
3789
|
DWI WINA SUTRISNA
|
|
P
|
v
|
||
|
6
|
3790
|
EDI SANTOSO
|
L
|
|
v
|
||
|
7
|
3791
|
FEBRI ANI
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
8
|
3792
|
GALIH YULIANTO PUTRO
|
L
|
|
v
|
||
|
9
|
3793
|
GILANG ANGGI PRAKOSA
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
10
|
3795
|
IMRO'ATUN AMELAVIA
|
|
P
|
|||
|
11
|
3796
|
NIKO SUHARJO
|
L
|
v
|
v
|
v
|
|
|
12
|
3797
|
NOVI RUKMANA
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
|
13
|
3798
|
RATRI NUR CAHYANINGRUM
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
|
14
|
3799
|
RENANDA MUTIA DARA
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
15
|
3800
|
ROBERT
|
L
|
|
v
|
||
|
16
|
3802
|
SHOLIKHUL MU'MININ
|
L
|
|
v
|
v
|
|
|
17
|
3803
|
TOMI
|
L
|
|
v
|
v
|
|
|
18
|
3804
|
YUNI SARAS WATI
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
19
|
3826
|
TOBBY EVAN ANDDRIAN
|
L
|
|
v
|
||
|
20
|
3782
|
SRI WAHYONO
|
L
|
|
v
|
||
|
21
|
3714
|
YULI SAPUTRA
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
JUMLAH
|
13
|
8
|
9
|
12
|
18
|
||
|
21
|
|||||||
Berdasarkan data
dari tabel di atas, banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk bertanya
yaitu 42,85 %, banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk menjawab yaitu
57,14 %, sedangkan banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk bekerja yaitu
85,71 %.
4. Refleksi
Pada
kondisi pra siklus banyaknya siswa yang mempunyai antusias bertanya, menjawab,
maupun bekerja memiliki prosentase yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
kondisi pada siklus I, ini berarti ada
kecenderungan kenaikan motivasi belajar bagi siswa kelas VIII E, bila pembelajaran tersebut menggunakan lantai
ubin. Dengan demikian siklus I dapat dilanjutkan ke siklus berikutnya, yaitu
siklus II.
Beberapa
hal yang perlu dibenahi dari siklus I adalah sebagai berikut :
a. Tali
pramuka yang digunakan untuk membuat garis sumbu pada bidang kartesius tidak
terlihat dengan jelas, karena tali pramuka tersebut berwarna putih yang sama
warna dengan lantainya, maka pada siklus II tali pramuka diganti dengan tali
rafia yang berbeda dengan warna garis yang digunakannya.
b. Antusias
bertanya siswa masih sangat rendah, maka pada siklus II guru/peneliti
memberikan kesempatan kepada siswa seluas-luasnya untuk bertanya.
c. Anggota
kelompok kerja dengan cara memilih sendiri tidak begitu baik, karena terdapat
kecenderungan siswa yang pintar lebih memilih dengan siswa lain yang juga
memiliki kemampuan yang sepadan, sehingga pelaksanaan kerja kelompok memiliki
kecepatan kerja yang tidak seimbang. Pada siklus II anggota kelompok ditentukan
oleh guru dengan keanggotaan yang lebih heterogen.
C.
Deskripsi
Hasil Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
a.
Kegiatan Awal
Tahap
1 : Orientasi siswa pada situasi masalah
1)
Apersepsi, yaitu
melalui tanya jawab mengingat kembali tentang gradien garis.
2)
Siswa menelaah tujuan
pembelajaran, yaitu tentang melukis garis lurus.
3)
Memotivasi, yaitu
dengan memberikan permasalahan. Siswa memperhatikan tulisan di papan tulis : “
Achmad bermain layang-layang, apakah benang yang digunakan untuk menarik
layang-layang membentuk garis lurus ?”
b.
Kegiatan Inti
Explorasi
Tahap 2 : Mengorganisasi
siswa untuk belajar
1)
Siswa dibentuk
kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang secara heterogen dan memlilih
seorang untuk menjadi ketua kelompok.
2)
Melalui
pengamatan tali rafia siswa
menyebutkan pengertian garis lurus.
3)
Melalui
mencermati contoh soal siswa dapat melukiskan persamaan garis lurus yang
melalui dua titik.
4)
Melalui
mencermati contoh soal siswa dapat melukiskan garis yang diketahui
persamaannya
5)
Di dalam kelompok,
menyelesaikan tugas kelompok.
Elaborasi
Tahap 3 : Membimbing siswa
menyelesaikan permasalahan belajar secara individual maupun kelompok
1)
Siswa diberi
kesempatan yang seluas-luasnya untuk berfikir dan bertindak menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi.
2)
Agar kegiatan diskusi
kelompok berjalan dengan lancar, diperlukan pemantauan dengan berkeliling untuk
memotivasi dan memfasilitasi siswa dalam belajar.
Konfirmasi
Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya siswa
1)
Setiap kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, yaitu menyampaikan
cara menyelesaikan masalah dan alasan atas jawaban permasalahan tersebut. Kelompok yang lain menanggapi hasil kerja
kelompok yang presentasi.
2)
Diberikan
penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan mengacu pada jawaban siswa dan
melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah yang dipresentasikan.
Melalui tanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman (jika terjadi), membuat
penegasan cara melukis sebuah garis lurus.
Kegiatan Penutup
Tahap 5 : Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah
1)
Melalui tanya jawab merefleksikan kegiatan yang
telah dilakukan, yaitu materi yang sudah dikuasai siswa, materi yang belum
dipahami dengan baik, apa sebabnya belum menguasai materi dengan baik, dan
alternative tindakan berikutnya.
2)
Melalui
Tanya jawab, membuat kesimpulan cara melukiskan
garis lurus
3)
Post-tes.
2. Pelaksanaan
Kegiatan.
Pelaksanaan
kegiatan pada siklus II tidak terlalu jauh berbeda dengan pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I, Tahap awal
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II guru memberikan permasalahan mengenai
melukis persamaan garis lurus. Siswa mengerjakan permasalahan tersebut dengan
bekerja secara kelompok, guru mengamati kegiatan tersebut dengan sesekali
berkeliling melihat pekerjaan yang dilakukan oleh siswa.
Berikut
beberapa foto yang menggambarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada
siklus II.
|
Gambar 5. Siswa
Bekerja Sama Menyelesaikan Tugas Melukis Garis Lurus
|
|
Gambar 6.
Antusias Siswa Menjawab Pertanyaan Guru
|
Pada
pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti/guru disupervisi oleh guru
matematika yang lain. Nilai yang diberikan 85,33 untuk tahap persiapan
pengajaran, selanjutnya 87,75 pada tahap pelaksanaan pembelajaran, dan 88,80
untuk unsur kepribadian. Rata-rata dari ketiga unsur tersebut 87,12.
3. Pengamatan
Tindakan
Hasil
pengamatan tersebut dicatat oleh guru pada lembar pengamatan yang hampir serupa
dengan daftar absensi siswa. Setiap siswa yang mempunyai antusias untuk
bertanya, antusias menjawab, dan antusias untuk bekerja dicatat dengan
memberikan tanda (v) pada kolom yang sesuai dengan indikator motivasi tersebut.
Hasil observasi pada siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 3. TABEL INDIKATOR MOTIVASI
BELAJAR SIKLUS II
|
NO
|
NIS
|
NAMA
|
L
|
P
|
INDIKATOR
MOTIVASI BELAJAR
|
||
|
ANTUSIAS
BERTANYA
|
ANTUSIAS
MENJAWAB
|
ANTUSIAS
BEKERJA
|
|||||
|
1
|
3828
|
AHMAD RIFAI
|
L
|
|
v
|
||
|
2
|
3784
|
ALISYA NURLATIFAH FAUZI
|
|
P
|
v
|
v
|
|
|
3
|
3785
|
BAGAS PRASETYO
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
4
|
3786
|
BAGUS PRASETYO
|
L
|
|
v
|
v
|
|
|
5
|
3789
|
DWI WINA SUTRISNA
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
6
|
3790
|
EDI SANTOSO
|
L
|
|
v
|
v
|
|
|
7
|
3791
|
FEBRI ANI
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
8
|
3792
|
GALIH YULIANTO PUTRO
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
9
|
3793
|
GILANG ANGGI PRAKOSA
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
10
|
3795
|
IMRO'ATUN AMELAVIA
|
|
P
|
v
|
v
|
|
|
11
|
3796
|
NIKO SUHARJO
|
L
|
v
|
v
|
v
|
|
|
12
|
3797
|
NOVI RUKMANA
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
|
13
|
3798
|
RATRI NUR CAHYANINGRUM
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
|
14
|
3799
|
RENANDA MUTIA DARA
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
15
|
3800
|
ROBERT
|
L
|
|
v
|
||
|
16
|
3802
|
SHOLIKHUL MU'MININ
|
L
|
|
v
|
v
|
|
|
17
|
3803
|
TOMI
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
18
|
3804
|
YUNI SARAS WATI
|
|
P
|
v
|
v
|
v
|
|
19
|
3826
|
TOBBY EVAN ANDDRIAN
|
L
|
|
v
|
v
|
|
|
20
|
3782
|
SRI WAHYONO
|
L
|
|
v
|
v
|
|
|
21
|
3714
|
YULI SAPUTRA
|
L
|
|
v
|
v
|
v
|
|
JUMLAH
|
13
|
8
|
12
|
19
|
21
|
||
|
21
|
|||||||
Berdasarkan data
dari tabel di atas, banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk bertanya
yaitu 57,14%, banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk menjawab yaitu
90,47 %, sedangkan banyaknya siswa yang mempunyai antusias untuk bekerja yaitu
100,00 %.
4.
Refleksi
Pada
kondisi siklus I banyaknya siswa yang mempunyai antusias bertanya, menjawab,
maupun bekerja memiliki prosentase yang lebih rendah bila dibandingkan dengan
kondisi pada siklus II, ini berarti ada
kecenderungan kenaikan motivasi belajar bagi siswa kelas VIII E, bila pembelajaran tersebut menggunakan lantai
ubin.
Beberapa
hal yang perlu dibenahi dari siklus II adalah sebagai berikut :
a. Penggunaan
media lantai ubin untuk pembelajaran materi garis lurus tidak memberikan 100 %
siswa meningkat motivasinya, hal ini terlihat dari indikator antusias bertanya,
dan menjawab tidak menunjukkan nilai 100 %. Dengan demikian perlu adanya hal
lain untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan mengamati lebih
jauh kepribadian siswa, mungkin beberapa siswa tersebut mempunyai masalah yang
lebih serius dibandingkan dengan siswa yang lain.
b. Siklus
II dilaksanakan menjelang Ujian Akhir Semester I, sehingga siklus II terlihat
seperti tergesa-gesa dalam pelaksanaannya karena waktu pembelajaran selanjutnya
penulis gunakan untuk persiapan UAS I.
D.
Pembahasan
Pada
kondisi pra siklus peneliti melihat adanya keengganan siswa untuk menerima
materi pembelajaran. Pada materi sebelumnya, yaitu materi Fungsi ada 5 siswa
atau 23,80 % siswa ketika dilaksanakan pembelajaran di kelas, mereka meletakkan
kepalanya di atas meja. Walaupun mereka melihat penjelasan yang disampaikan
oleh guru, akan tetapi hal ini menunjukkan bahwa motivasi mereka untuk belajar
rendah. Karena hal itulah perlu adanya suatu perubahan dalam penyampaian materi
pelajaran selanjutnya.
Pada
siklus I, siswa bekerja sama dalam satu kelompok menyelesaikan permasalahan
yang dihadapinya, bila dibandingkan antara siswa yang terlihat aktif bekerja
dengan siswa yang pasif, terlihat lebih banyak siswa yang aktif. Ini
menunjukkan bahwa penggunaan lantai ubin untuk pembelajaran materi persamaan
garis lurus memberikan motivasi yang lebih kepada mereka untuk belajar. Tidak
ada siswa yang duduk dengan kepala diletakkan di atas meja.
Pada
siklus II kelompok kerja ditentukan oleh guru. Dalam satu kelompok telah
dipilih anggota kelompok yang heterogen. Dalam pelaksanaan pembelajaran
kelihatn lebih aktif lagi karena ada koordinasi dari ketua kelompok.
Pembelajaran lebih kelihatan hidup dibandingkan dengan kondisi pembelajaran
pada siklus I.
Hasil
pengamatan dari kondisi pra siklus dengan kondisi siklus I, dan siklus II
diperoleh dari data indikator motivasi belajar, yaitu antusias bertanya,
antusias menjawab, dan antusias bekerja. Data tersebut berupa banyaknya siswa
yang memiliki antusias untuk bertanya, menjawab dan bekerja.
Data
dari kondisi pra siklus, data pada siklus I, dan data pada siklus II diperoleh
melalui pengamatan ketika pembelajaran pada kondisi pra siklus, pada siklus I,
dan pada siklus II. Setiap siswa yang bertanya tentang materi pelajaran, maka terhitung sebagai satu data bahwa siswa
antusias bertanya, demikian juga untuk indikator antusias menjawab. Sedangkan
untuk indikator antusias bekerja, diperoleh dari pengamatan siswa saat
berdiskusi, bekerja sama dalam kelompok, serta presentasi ke depan kelas.
Hasil
pengamatan pada kondisi pra siklus, dan siklus I, serta siklus II dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
|
Gambar 7. Grafik
Indikator Motivasi Antusias Bertanya
|
|
Gambar 8. Grafik
Indikator Motivasi Antusias Menjawab
|
|
Gambar 9. Grafik
Indikator Motivasi Antusias Bekerja
|
Pada
kondisi pra siklus motivasi belajar siswa rendah, selanjutnya pada kondisi
siklus I telah terjadi perubahan peningkatan
motivasi belajar dengan memanfaatkan lantai ubin sebagai sarana untuk belajar.
Pada siklus I motivasi belajar dirasakan kurang maksimal, hal ini terlihat dari
indikator antusias bertanya, dan antusias menjawab yang belum mencapai angka
100 %.
Pada
siklus II guru memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk
bertanya, maupun menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Namun hasil
tersebut juga kurang maksimal karena seperti siklus I, antusias bertanya dan
antusias menjawab pertanyaan kurang dari 100 %.
Sebenarnya
perlu siklus III, akan tetapi waktu yang digunakan untuk penelitian siklus III
tidak ada karena sudah tiba saat siswa harus menyelesaikan Ulangan Akhir
Semester I.
E.
Hasil
Penelitian
Pembelajaran
matematika di SMP Negeri 2 Nguter, pada
kegiatan eksplorasi guru memberikan contoh pengerjaan soal. Kegiatan elaborasi
siswa mengerjakan soal materi persamaan garis lurus yang menggunakan lantai
ubin sebagai media pembelajaran secara kelompok dan siswa melaporkan hasil
pekerjaannya. Konfirmasi yang dilakukan oleh guru, yaitu guru dan siswa
menyimpulkan hasil pekerjaannya, setelah itu guru membetulkan
kesalahpahaman.
Hasil observasi tersebut di atas,
pada kegiatan inti, setting ruang terjadi perubahan, yang semula siswa duduk di
kursi berubah menjadi lebih aktif bergerak. Siswa menciptakan sendiri lingkungan
kelas tempat mereka belajar. Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa
lingkungan belajar dapat berubah kapan saja, tergantung pada metode
pembelajaran yang digunakan.
Penciptaan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa sejalan dengan
pendapat dari Vygotsky yang dikutip oleh Mohammad Ali (2007: 167), bahwa
lingkungan belajar hendaknya diciptakan sesuai dengan kebutuhan siswa dalam
belajar. Terciptanya lingkungan belajar yang baik dapat membantu siswa mencapai
perkembangan potensialnya.
Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa, pemanfaatan lantai
ubin dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Pemanfaatan lantai ubin merupakan salah satu upaya
untuk memberikan variasi pengajaran di kelas. Pemanfaatan lantai ubin merupakan
sebuah media yang dapat dimanfaatkan untuk belajar. Hal ini sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Agus Suprijono (2011: 168) mengatakan, media dan
teknologi yang digunakan bisa menarik perhatian peserta didik dengan cara yang
bermanfaat untuk meningkatkan pembelajaran mereka. Pendapat lain yang menguatkan hasil
penelitian ini, yaitu Elida dan Nugroho (2003: 15) mengatakan, praktek mengajar
yang baik adalah menggunakan metode mengajar yang bervariasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar