Selasa, 27 September 2016

Bab III: Upaya peningkatan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian melalui layanan bimbingan konseling pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter tahun 2012

Upaya peningkatan kesadaran mematuhi tata tertib berpakaian melalui layanan bimbingan konseling pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Nguter tahun 2012

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A.    Setting Penelitian
               Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMP Negeri 2 Nguter yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.
B.    Subyek Penelitian
               Subyek penelitian tindakan kelas adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Nguter yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa putra dan 8 siswa putrid, serta guru (peneliti).
C.  Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan peneliti berupa informasi tentang motivasi belajar peserta didik kelas VIII E,  data ini dikumpulkan dalam berbagai sumber sebagai berikut :
1.       Informan atau nara sumber, yaitu guru dan siswa
2.       Tempat berlangsungnya proses pembelajaran, dan aktivitas-aktivitas lain yang berkaitan dengan permasalahan tersebut diatas.
3.       Dokumen atau arsip, yang berupa kurikulum, RPP, dan buku penilaian, dan daftar kelas.




D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik non tes yang digunakan pada penelitian ini ada 3, yaitu : observasi, wawancara, dan jurnal.
a.            Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui tentang respon dan motivasi siswa terhadap proses belajar mengajar dengan memanfaatkan lantai ubin.
               b.    Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan dan sikap siswa terhadap pemanfaatan  lantai ubin dalam pembelajaran matematika, mengetahui faktor penyebab siswa kurang dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan motivasi yang menjadikan siswa bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.
               c.    Jurnal
Jurnal digunakan untuk mengetahui berbagai gejala yang muncul dan tercatat pada saat pembelajaran dengan memanfaatkan lantai ubin.
                E.        Validitas Data
                                         Konsep validitas dan reliabilitas instrumen maupun data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis validasi practical validity/reliability, artinya sepanjang anggota kelompok penelitian tindakan ini memutuskan bahan instrumen dinyatakan valid dan reliabel maka dapat digunakan. Untuk meningkatkan validasi peneliti menggunakan acuan strategi, meningkatkan validasi yang dikemukakan oleh Lather (Suharsini Arikunto, Suhardjono & Supardi, 2006 : 128) yaitu sebagai berikut :
                          1.    Face Validity (Validitas Muka)
                                  Validitas muka ini dilakukan dengan setiap anggota kelompok penelitian saling mengecek, menilai dan memutuskan validitas instrumen atau data dalam proses kolaborasi.
               2.    Triangulation (Triangulasi)
                                  Triangulasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah triangulasi instrumen yaitu dengan menggunakan berbagai instrumen. Sebagai contoh data hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes akan ditriangulasi dengan lembar pengamatan motivasi siswa dan jurnal kegiatan. Triangulasi data dilakukan untuk validasi data dan sebagai bahan mencari akar permasalahan terhadap temuan dalam kegiatan penelitian.
               3.    Critical Reflection (Refleksi Kritis)
                                  Refleksi kritis dilakukan dengan cara tetap mempertahankan mutu refleksi pada setiap siklus penelitian. Mutu refleksi ini berkaitan dengan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang menyangkut kelebihan dan kekurangan yang ditemukan selama siklus penelitian.
               4.    Catalityc Validity (Validitas Pengetahuan)
                                  Validitas pengetahuan ini dilakukan dengan cara meningkatkan pemahaman pengetahuan peneliti sehingga peneliti mampu mendorong pada adanya perubahan (improvement).
F. Teknik Analisis Data
               Teknik yang digunakan adalah teknik deskriptif analitik dengan uraian sebagai berikut, data kualitatif yang diperoleh dari observasi, wawancara dan jurnal diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan fokus analisis. Data kualitatif pada aspek motivasi siswa dikorelasikan pada setiap siklus sebagai dasar untuk mendeskrispsikan keberhasilan pembelajaran dengan pemanfaatan lantai ubin yang di tandai meningkatnya motivasi belajar siswa secara klasikal dan perubahan tingkah laku yang menyertainya.
    G.   Indikator Kinerja
                              Keberhasilan tindakan pada penelitian tindakan ini adalah meningkatnya motivasi belajar siswa. Apabila terdapat kecenderungan meningkatnya motivasi siswa sebelum siklus, maka dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tindakan yang dipilih pada siklus ini direncanakan berdasarkan hasil refleksi dari tindakan pada siklus sebelumnya.
H.    Prosedur penelitian
               Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktek pembelajaran dengan meminimalisir permasalahan yang dihadapi siswa maupun kesulitan-kesulitan yang ditemukan guru pada saat mengadakan proses pembelajaran.
               Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui 4 tahap yaitu ; (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi.

Perencanaan
              
 


SIKLUS I
Pelaksanaan
Refleksi
       
       
Pengamatan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Perencanaan
 








       
Pengamatan
?
 






Gambar 2. Bagan Prosedur Penelitian

               1.        Perencanaan
                                      Perencanaan merupakan tindakan awal setiap siklus. Secara rinci langkah-langkahnya sebagai berikut :
                          a.    Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dilaksanakan.
                          b.    Membuat instrumen soal yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang digunakan untuk pre test dan post test.
                          c.    Membuat lembar observasi yang digunakan untuk merekam aspek motivasi belajar siswa yang meliputi : antusias bertanya, antusias menjawab, dan antusias bekerja.
               2.        Pelaksanaan Tindakan
                                             Pelaksanaan pembelajaran pada setiap siklus  direncanakan sebagai berikut :
                                  1.    Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
                                         Konsep pelajaran pada siklus  ini terdiri :
                                         a.        Pengertian gradien garis lurus.
                                         b.    Mencari gradien persamaan garis lurus.
                                         c.    Pengertian gradien garis lurus yang positif.
                                         d.    Pengertian gradien garis lurus yang negatif.
                                         1.    Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Tahap 1 : Orientasi Siswa Pada Situasi Masalah.
                                         a.        Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
                                         b.    Melakukan absensi dan memberi apresiasi pada siswa yang hadir.
                                         c.    Memberikan rasa simpati dan mendoakan bagi yang berhalangan hadir.
                                         d.    Apersepsi, yaitu melalui tanya jawab mengingat kembali tentang bentuk aljabar.
                                         e.        Menyampaikan tujuan pembelajaran
                                         f.     Memotivasi siswa, dengan memberikan permasalahan yang berkaitan dengan materi gradien garis lurus.
                                  2.    Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar
                                         a.        Guru membentuk kelompok (4-5 anggota), memilih seorang untuk menjadi ketua kelompok.
1)        Siswa membentuk kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang secara heterogen dan memlilih seorang untuk menjadi ketua kelompok.
2)        Melalui mobil mainan siswa menyebutkan pengertian gradien
3)        Melalui mencermati tali pramuka siswa dapat menentukan gradien
4)        Melalui mencermati tali pramuka  siswa dapat menjelaskan gradien  positif dan yang  negatif.
5)        Di dalam kelompok, bekerja sama menyelesaikan LKS
       Elaborasi
Tahap 3 : Membimbing Penyelidikan individual maupun kelompok
1)       Siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk berfikir dan bertindak menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
2)       Agar kegiatan diskusi kelompok berjalan dengan lancar, diperlukan pemantauan dengan berkeliling untuk memotivasi dan memfasilitasi siswa dalam belajar.
         Konfirmasi
  Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya siswa
1)        Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, yaitu menyampaikan cara menyelesaikan masalah dan alasan atas jawaban permasalahan tersebut.  Kelompok yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang presentasi.
2)        Diberikan penguatan terhadap jawaban siswa, yaitu dengan mengacu pada jawaban siswa dan melalui tanya jawab membahas penyelesaian masalah yang dipresentasikan.
Kegiatan Penutup (20 menit)
Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
a.       Melalui tanya jawab merefleksikan kegiatan yang telah dilakukan, yaitu materi yang sudah dikuasai siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, apa sebabnya belum menguasai materi dengan baik, dan alternative tindakan berikutnya.
b.    Melalui Tanya jawab, membuat kesimpulan cara menetukan gradien sebuah garis lurus
c.     Post-tes.
               3.        Observasi
                                      Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran baik terhadap proses tindakan, efek tindakan maupun terhadap hasil tindakan yang dilakukan. Observasi dilakukan untuk merekam semua aktivitas dan kemampuan yang ditunjukkan siswa selama kegiatan pembelajaran. Pada observasi ini dilakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran, setiap aspek dicatat pada lembar pengamatan yang telah tersedia pada setiap kali pertemuan, kemudian hasilnya akan digunakan sebagai bahan refleksi.
               4.        Refleksi
                                      Refleksi dalam kegiatan penelitian tindakan ini dilaksanakan pada setiap akhir siklus penelitian. Refleksi dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi dan masalah yang muncul selama kegiatan penelitian. Refleksi juga dilakukan untuk mengevaluasi tindakan setiap siklus. Kelebihan yang ditemukan pada satu siklus akan berusaha dipertahankan sedangkan kekurangan yang dijumpai pada satu siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya dengan cara merencanakan ulang kekurangan yang dijumpai tersebut pada siklus berikutnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar