UPAYA
MENINGKATKAN SIKAP PATUH SISWA KELAS VIID TERHADAP TATATERTIB SEKOLAH MELALUI
KONSELING BEHAVIORISTIK SMP NEGERI 2 GATAK
TAHUN AJARAN
2012/2013
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Kondisi Awal
Pada SMP Negeri 2 Gatak masalah yang sering terjadi adalah masalah masih
banyaknya siswa yang kurang bisa melaksanakan tata tertib sekolah dengan adanya
pelanggaran-pelanggaran tersebut akan mengakibatkan terganggunya proses belajar
mengajar bahkan materi pelajaran yang seharusnya sudah selesai menjadi tidak
bisa diselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan, dengan kata lain guru harus
mengulang kembali pelajaran yang telah lalu. Pelanggaran tata tertib yang
dilakukan apabila dibiarkan akan berdampak pada siswa lain. Kadang siswa yang
sudah trtib menjadi ikut-ikutan atau coba-coba melanggar meski dalam tingkat
yang sangat kecil. Hal ini bila dibiarkan begitu saja akan berakibat terjadinya
penurunan sikap patuh siswa terhadap tata tertib. Maka masalah ini harus
secepatnya diberi tindakan layanan bimbingan yaitu dengan konseling behavioral
terhadap siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah. Sehingga proses
pembelajaran bisa berjalan dengan lancer.
B. Dikripsi Pra Tindakan Kelas
Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa perlu dipantau setiap hari
melalui daftar catatan siswa terlambat, catatan anekdat(kejadian sehari-hari)
juga catatan dari guru-guru mata pelajaran. Data penelitian tindakan disajikan
dengan mengikuti langkah-langkah konseling behavioral sebagai berikut.
a) Assessment
Dilaksanakan observasi
terhadap kondisi lingkungan. Pada saat munculnya tingkah laku pelanggaran tata
tertib observasi awal dilaksanakan selama 3 kali yaitu pada minggu II, minggu
lll dan minggu ke lV bulan November 2012 dari 3 kali observasi tersebbut
diperoleh data
Kondisi lingkungan pada
saat munculnya tingkah laku pelanggaran tata tertib.
|
Setting saat sebelum masuk kelas
|
||
|
Asistenden
|
Tingkah laku
|
Konsekuensi
|
|
Aktivitas siswa mencari tepat duduk
Guru mempersilakan masuk
|
Terlambat datang
Pakaian tidak rapi
|
Guru memperingatkan
Teman-teman membiarkan
|
|
Setting pada saat KBM
|
||
|
Asistenden
|
Tingkah laku
|
Konsekuensi
|
|
Siswa tidak bawa buku, berbicara sendiri, keluar masuk ruangan,
sering tidak masuk
|
Tidak membaca buku
Mengobrol sendiri
Sering kebelakang
Pakaian tidak rapi
|
Guru mempringatkan
Teman membiarkan
|
|
Setting setelah istirahat kedua
|
||
|
Asistenden
|
Tingkah laku
|
Konsekuensi
|
|
Siswa bosen merasa terkekang
|
Ramai dikelas
Mengantuk
Baju dikluarkan
|
Guru memperingatkan
|
Table 1
Frekuensi kemunculan
pelanggaran tata tertib selama tiga kali observasi
|
No
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Setting / waktu
|
Frekuensi Observasi
|
Rata-rata
|
||
|
l
|
ll
|
lll
|
|||||
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
3
|
2
|
1
|
2
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
2
|
3
|
2
|
2.3
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
3
|
2
|
2
|
2.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
3
|
4
|
3
|
3.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
2
|
2
|
1
|
1.3
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
2
|
1
|
2
|
1.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
3
|
4
|
2
|
3
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
1
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
3
|
3
|
3
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
3
|
3
|
3
|
3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
4
|
3
|
4
|
3.7
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
3
|
0
|
2
|
1.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
1
|
1.3
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
4
|
3
|
4
|
3.7
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
4
|
4
|
3
|
3.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
2
|
2
|
2
|
2.0
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
0
|
-
|
-
|
-
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
2
|
1
|
1.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
3
|
3
|
2
|
2.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
3
|
2
|
2
|
2.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
4
|
4
|
3
|
3.7
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
4
|
3
|
3
|
3.3
|
||
Sumber data: Lampiran 1.
Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa:
a. Setting sebelum
pelanggaran di mulai setiap hari dalam 3 minggu hasil observasi diketahui
tingkah laku terlambat datang yag dilakukan diperoleh frekuensi kemunduran pada
klien 1 sebanyak 6 kali, klien 2 sebanyak 5 kali, klien 3 sebanyak 4 kali,
klien 4 sebanyak 4 kali.
b. Setting pada saat
pelanggaran
1. Setting pada saat tidak
bawa buku pelajaran frekuensi kemunculan pada klien 1 sebanyak 6 kali, klien 2
sebanyak 5 kali, klien 3 sebanyak 5 kali, klien 4 sebanyak 4 kali.
2. Setting pada saat sering
kebelakang frekuensi kemunculan pada klien 1 sebanyak 7 kali, klien 2 sebanyak
4 kali, klien 3 sebanyak 11 kali, klien 4 sebanyak 7 kali.
3. Setting pada saat
berbicara disaat guru menerangkan frekuensi kemunculan pada klien 1 sebanyak 6
kali, klien 2 sebanyak 5 kali, klien 3 sebanyak 5 kali, klien 4 sebanyak 4
kali.
4. Setting pada saat seragam
tidak lengkap frekuensi kemunculan pada klien 1 sebanyak 6 kali, klien 2
sebanyak 5 kali, klien 3 sebanyak 5 kali, klien 4 sebanyak 4 kali.
c. Setting setelah istirahat
ke dua dilakukan pada waktu 3 minggu hasil observasi diketahui bahwa kemnculan
pelanggaran pada kejenuhan mengikuti pelajaran frekuensi kemunculan pada klien
1 5 kali, klien 2 sebanyak 11 kali, klien 3 sebanyak 0 kali, klien 4 sebanyak
10 kali.
Hasil wawancara dengan subyek pada sessi pertama
Pada awal pembicaraan subyek
tidak menyadari keadaan dirinya, bahwa tingkah laku pelanggarannya akan
merugikan diri sendiri. Disamping itu menganggu orang lain terutama teman
sekelasnya. Guru berusaha membantu subyek dalam memahami dirinya sehingga
perlahan tetapi pasti dengan wawancara sampai subyek memperoleh pemahaman diri
yang berkaitan tingkah laku pelanggara tata tertib menjadi berubah mematuhi
tata tertib sekolah.
b) Goal Setting
Guru memanggil subyek
untuk wawancara session ke dua. Berdasarkan hasil wawancara pada session kedua
dapat disimpulkan bahwa subyek berkeiinginan untuk mematuhi tata tertib
sekolah. Subyek, guru menunujukan sikap hangat, bersahabat dan akrab.
Selanjutnya subyek bersedian untuk mengubah tibgka lakunya dengan bantuan guru.
Pada session kedua tersebut guru membantu subyek untuk
merumuskan tujuan perubahan sikap yang menjadi penyebab pelanggaran tata
tertib. Perusahaan yang diinginkan adalah perubahan sikap tidak patuh menjadi
patuh kepada tata tertib sekolah. Tujuan perubahan sikap tersebut merupakan
kesepakatan subyek dan guru.
Dari persetujuan akselerasi yang telah dibuat tersebut
selanjutnya subyek dengan bantuann guru merumuskan tujuan yang lebih khusus
yang ingin dicapai oleh subyek adalah
sebagai berikut:
1) Tujuan perubahan saat
sebelum pelajaran dimulai yaitu: datang tidak terlambat.
2) Tujuan saat KBM: membawa
buku pelajaran, memperhatikan guru saat menerangkan, tidak keluar masuk saat
pelajaran, memakai atribut mampu seragam secara tertib, tidak ramai saat
kosong.
3) Tujuan perubahan setelah
jam istirahat ke ll. Siswa memprhatian, tida gaduh, pakaian tetap rapi dan
tidak mengatuk.
Data selanjutnya yang
diperoleh pada saat goal setting yaitu data tentang strategi perubahan yang
ditemukan guru atas persetujuan subyek. Guru menerapkan teknik Aversion Therapy
sebagai mana tertera pada bagian berikut ini.
1) Setting saat sebelum masuk
kelas(bel masuk) pelajaran dimulai
|
Antesenden
|
Tingkah laku
|
Konsekuensi
|
|
Sebelum pelajaran dimulai
|
Datang sekolah terlambat
|
Guru membiarkan
Teman-temannya memberiakan/mengabaikan
|
|
Sebelum pelajaran dimulai
Subyek telah menjalani latihan assertive pada
session konseling
|
Datang kesekolah tepat waktu
|
Guru memberi pujian
Teman-temanya memberikan pujian
|
2) Setting saat belajar
mengajar
|
Antesenden
|
Tingkah laku
|
Konsekuensi
|
|
Saat kegiatan belajar mengajar
|
i.
Tidak
membawa buku pelajaran
ii.
Atribut
tidak lengkap
iii.
Berbicara
sendiri
iv.
Sering
ijin kebelakang
|
Guru membiarkan
Teman-temannya memberiakan/mengabaikan
|
|
Saat kegiatan belajar mengajar telah menyadari
observasi terapi pada sessien konseling
|
i.
Tidak lupa membawa buku pelajaran
ii.
Atribut lengkap pakaian rapi
iii.
Memperhatikan
iv.
Tidak
sering ijin kebelakang
|
Guru memberi pujian
Teman-temanya memberikan pujian
|
3) Setting saat setelah
istirahat kedua
|
Antesenden
|
Tingkah laku
|
Konsekuensi
|
|
Siswa merasa bosan dan terkekang
|
i.
Membuat
gaduh
ii.
Tiduran
iii.
Baju
dikeluarkan
|
Guru membiarkan
Teman-temannya memberiakan/mengabaikan
|
|
Saat sebelah istirahat kedua subyek menjalani
aversion terapi pada session kondusif
|
i.
Memperhatikan
dengan tenang
ii.
Tidak
mengantuk lagi
iii.
Baju
masih tetap rapi
|
Guru memberi pujian
Teman-temanya memberikan pujian
|
c) Implementasi Teknik
Dalam langkah implementasi
teknik ini data yang diperoleh yaitu hasil wawancara session ketiga dapat dapat
disimpulkan:
Guru menerapkan teknik
Avertion Therappy untuk mengubah perilaku subjek malas belajar menjadi rajin
belajar. Pada akhir wawancara subyek mengatakan bersedia untuk mencoba yang
diterapkan guru pada setting kegiatan yang sesungguhnya.
d) Evaluasi dan Terminasi
Pada langkah ini guru
melakukan wawancara dengan subyek. Hasil wawancar dapat disimpulkan bahwa:
1) Subyek mengatakan dirinya
merasa senang dengan teknik konseling yang diberikan guru.
2) Subyek berkeinginan untuk
benar-benar mengubah tingkahlakunya setelah mengikuti bimbingan selama
mengikuti konseling.
3) Guru meyakinkan subyek,
bahwa subyek sudah cukup baik dalam mengikuti proses konseling, guru
menghilangkan menghilangkan kebiasaan melanggar tata tertib sekolah.
e) Hasil Pelaksanaan
Observasi Akhir
Observasi dilakukan untuk
mengetahui kemunculan penyebab ketidak patuhan siswa terhadap tata tertib
(ssaran deselerasi) dan tingkah laku yang diharapkan (sasaran akselerasi).
Adapun tingkah laku yang dimaksud dapat dilihat pada table:
|
No.
|
Sasaran Deselerasi
|
Sasaran Akselerasi
|
|
1
|
Datang terlambat
|
Datang tepat waktu
|
|
2
|
Atribut tidak lengkap
|
Seragam lengkap dan rapi
|
|
3
|
Tidak membawa buku
|
Membawa buku pelajaran
|
|
4
|
Mengobrol saat diterangkan
|
Tenang mendengarkan
|
|
5
|
Sering ijin kebelakang
|
Mengikuti dengan tertib
|
|
6
|
Sering tidak masuk
|
Rajin masuk sekolah
|
Deskrepsi Hasil siklus 1
Berikut ini adalah data
hasil observasi selama 3 minggu dari masing-masing observer
Tabel 2 frekuensi kumpulan
sikap tidak patuhan selama tiga kali oleh observasi pada siklus 1
|
No
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Setting / waktu
|
Frekuensi Observasi
|
Rata-rata
|
||
|
l
|
ll
|
lll
|
|||||
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
1
|
1.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
1
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
2
|
1.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
1
|
1.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
1
|
0
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
2
|
1.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
3
|
2
|
2.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
0
|
2
|
2
|
1.3
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
0
|
1
|
1
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
1
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
3
|
2
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
0.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
1
|
0
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
2
|
1.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
1
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
2
|
1.3
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
2
|
3
|
1
|
2
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
Table.3
Frekuensi kumpulan sikap
tidak patuhan selama tiga kali oleh observasi pada siklus 2
|
No
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Setting / waktu
|
Frekuensi Observasi
|
Rata-rata
|
||
|
L
|
ll
|
lll
|
|||||
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
1
|
1.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
1
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
2
|
1.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
1
|
1.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
1
|
0
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
2
|
1.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
3
|
2
|
2.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
0
|
2
|
2
|
1.3
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
0
|
1
|
1
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
1
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
2
|
3
|
2
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
0.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
1
|
0
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
2
|
1.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
2
|
1
|
1
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
2
|
1.3
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
2
|
3
|
1
|
2
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
Analisa hasil observasi siklus 1
Berdasarkan data hasil
observasi yang dilakukan oleh observasi 1 dan observasi 2 dilakukan analisis
sebagai berikut
Tabel 4
frekuensi kumpulan sikap
tidak patuhan selama tiga kali oleh observasi pada observasi 1 dan observasi 2
|
No.
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Observasi 1
|
Observasi 2
|
Rata-rata
|
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
1
|
1
|
1
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
1.7
|
1.7
|
1.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1.3
|
1.3
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
1.7
|
1.7
|
1.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
1.3
|
1.3
|
1.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
1
|
1
|
1
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
0.7
|
0.7
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
2
|
2
|
2
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
1.7
|
1.7
|
1.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
2.3
|
2.3
|
2.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
1.3
|
1.3
|
1.3
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
0.7
|
0.7
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
1
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1.3
|
1.3
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
2
|
2
|
2
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
0.3
|
0.3
|
0.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
-
|
-
|
-
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
0.7
|
0.7
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
1.7
|
1.7
|
1.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1.3
|
1.3
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
1.3
|
1.3
|
1.3
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
2
|
2
|
2
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
1
|
1
|
1
|
Table 5
Perbandingan Data Hasil
Observasi Sebelum Dan Sesudah Treatment
|
No.
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Frekuensi tingkah laku
|
|
|
Sebelum Treatment
|
Sesudah Treatment
|
|||
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
2
|
1
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
2.3
|
1.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
2.3
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
2
|
1.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
3.3
|
1.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
1.3
|
1
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
1.7
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
3
|
2
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1.3
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
3
|
1.7
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
3
|
2.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
3.7
|
1.3
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
1.7
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
1.3
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
3.7
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
3.7
|
2
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
2.0
|
0.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
-
|
-
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
1.7
|
0.7
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
2.7
|
1.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
2.3
|
1.3
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
2
|
1.3
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
3.7
|
2
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
3.3
|
1
|
||
Refleksi siklus l
Sesuai dengan keriteria keberasilan yang telah ditetapkan
pada indicator kinerja dan analisarefleksi dalam rencana tindakan, maka apabila
tingkah laku penyebab ketidak patuhan
siswa terhadap tata tertib sudah dapat berkurang kemunculannya, dapat dikatakan
telah mengalami kemajuan. Demikin juga degan tingkah laku yang diharapkan
muncul maka disebut telah mengalami kemajuan.
Dengan memperhatikan hasil yang dicapai pada siklus
pertama tersebut, maka dapat disimpulkan upaya yang telah dilakukan untuk
membantu mengatasi masalah siswa yang tidak ptuh pada tata tertib telah
menampakkan hasil, meskipun belum disebut berhasil secara keseluruhan, hal in
terbukti dengan telah terjadinya penurunan frekuensi kemunculann tingkah laku
penyebab mengalami penurunan yang berarti yaitu rata-rata dari setiap klien
masih dibawah 50%. Untuk itu perlu direncanakan kembali tindakan yang akan dilaksanankan
pada siklus ke dua.
Diskripsi siklus ll
Kerena melihat hasil pada hasil siklus l masih ada siswa
yang bisa merubah sikap terhadap pelangaran yang dilakukan untuk itu
dilanjutkan pada siklus dua. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut
1) Assessment
Memulai proses wawancara akhirnya subyek menyadari masih memerlukan
bantuan guna meningkatkan sikap patuh secara lebih baik. Sehubungan masih
adanya beberapa penyebab ketidak patuhan kepada tata tertib sekolah.
2) Guru Goal Setting
Dari hasil wawancara antara guru dan subyek dapat disimpulkan bahwa
subyek dengan bantuan guru ingin menentukan perubahan tingkah laku.
Data tentang setrategi pengubahan tingkah laku yang dibuat oleh guru
dapat dilihat pada bagian assesment siklus ll berikut
Setting saat kegiatan belajar mengajar
|
Antesenden
|
Tingkah laku
|
Konsekuensi
|
|
Saat kegiatan belajar mengajar
|
i. Tidak membawa buku pelajaran
ii.
Suka
kluar masuk
iii.
Ngobrol
iv.
Pakaian
tidak lengkap
|
Guru membiarkan
Teman-temannya memberiakan/mengabaikan
|
|
Subyek mengalami oversien therapy
|
i. Membawa buku pelajaran
ii.
Tenang dikelas
iii.
Tidak mengobrol
iv.
Pakaian
rapid an lengkap
|
Guru memberi pujian
Teman-temanya memberikan pujian
|
3) Implementasi
Pada session ini guru berusaha menerapakan teknik untuk mengubah tingkah
laku subyek dengan teknik Aversion therapy untuk merubah tingkah laku subyek
menjadi memiliki sikap patuh pada tata tertib sekolah.
4) Evaluasi
Pada session ini guru memanggil subyek untuk wawancara. Guru menjelaskan
pada subyek bahwa keseluruhan proses konseling telah dianggap selesai, guru
meminta subyek untuk terus berusaha memperbaiki sikapnya dan menanamkan
pengertian bahwa berhasil dan setidaknya usaha subyek dalam megetahui masalahny
ditentukan oleh bagaimana usaha yang dilakukan. Subyek juga memahami dirinya
harus aktif berusaha untuk mengatasi masalahnya.
Tabel 6
Hasil pelaksanaan siklus
ll
Frekuensi kemunculan sikap
tidak patuh selama 3 kali oleh obsever l
|
No
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Setting / waktu
|
Frekuensi Observasi
|
Rata-rata
|
||
|
L
|
ll
|
lll
|
|||||
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
-
|
-
|
0.3
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
0
|
1
|
1
|
0.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
-
|
-
|
0.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
-
|
-
|
0
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
0
|
-
|
-
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
1
|
-
|
0.3
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
-
|
-
|
-
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
-
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
-
|
0.7
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
-
|
1
|
0.7
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
-
|
-
|
0
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
-
|
-
|
-
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
-
|
0.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
1
|
-
|
0.3
|
||
Table 7
Frekuensi kemunculan sikap
tidak patuh selama 3 kali oleh obsever ll
|
No
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Setting / waktu
|
Frekuensi Observasi
|
Rata-rata
|
||
|
l
|
ll
|
lll
|
|||||
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
1
|
-
|
-
|
0.3
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
0
|
1
|
1
|
0.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
-
|
-
|
0.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
-
|
-
|
0
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
0
|
-
|
-
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
1
|
-
|
0.3
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
-
|
-
|
-
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
-
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
-
|
0.7
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
-
|
1
|
0.7
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
-
|
-
|
0
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
Sebelum jam dimulai
|
-
|
-
|
-
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
-
|
0.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
Saat KBM
|
1
|
1
|
1
|
1
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
Saat KBM
|
-
|
1
|
-
|
0.3
|
||
c. Analisil Data Siklus ll
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus ll oleh observasi
I dan obsrvasi ll dilakukan analisa sebagai
Tabel 8
|
No.
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Observasi 1
|
Observasi 2
|
Rata-rata
|
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
0.3
|
0.3
|
0.3
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
0.7
|
0.7
|
0.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
0.3
|
0.3
|
0.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
0
|
0
|
0
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
0
|
0
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
1
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
1
|
1
|
1
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
0.3
|
0.3
|
0.3
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
0
|
0
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
1
|
1
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
0.7
|
0.7
|
0.7
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
0.7
|
0.7
|
0.7
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
0
|
0
|
0
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
0
|
0
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
0.7
|
0.7
|
0.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1
|
1
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
1
|
1
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
1
|
1
|
1
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
0.3
|
0.3
|
0.3
|
Table 9
Perbandingan frekuensi
kemunculan tingkah laku sasaran Sebelum Dan Sesudah Treatment adalah
|
No.
|
Nama
|
Aspek yang diobservasi
|
Frekuensi tingkah laku
|
|
|
Sebelum Treatment
|
Sesudah Treatment
|
|||
|
1
|
Rohmadi VII D
|
1.Terlambat datang
|
2
|
0.3
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
2.3
|
0.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
2.3
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
2
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
3.3
|
0.3
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
1.3
|
0
|
||
|
2
|
Wahyu Wicaksono VII D
|
1.Terlambat datang
|
1.7
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
3
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
1.3
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
3
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
3
|
1
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
3.7
|
0.3
|
||
|
3
|
Satria Bintas VII D
|
1.Terlambat datang
|
1.7
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
1.3
|
1
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
3.7
|
0.7
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
3.7
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
2.0
|
0.7
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
-
|
0
|
||
|
4
|
Pandu Prilanto VII D
|
1.Terlambat datang
|
1.7
|
0
|
|
2.Tidak bawa buku pelajaran
|
2.7
|
0.7
|
||
|
3.Sering
kebelakang
|
2.3
|
1
|
||
|
4.Berbicara sendiri
|
2
|
1
|
||
|
5.Atribut tiidak lengkap
|
3.7
|
1
|
||
|
6.Sering mengantuk
|
3.3
|
0.3
|
||
Refleksi siklus ll
Mengacu kepada kriteria
keberhasilan yang telah di tetapkan, maka pada akhir siklus ll itu dapat
dijelaskan tentang perubahan tingkah laku yang di capai.
Berdasarkan hasil analisis
dan observasi setelah teratur, dapat dijelaskan dengan perubahan tingkah laku
yang capai yaitu tingkah laku penyebab ketidak patuhan siswa telah mengalami
kemajan yang berarti.
Dengan memperhatikan hasil yang
dicapai pada siklus kedua tersebut, waktu dapat disimpulkan bahwa upaya yang
telah dilakukan untuk membantu mengatasi masalah siswa yang tidak patuh pada
tata tertib secara garis besar telah menampilkan hasil yaitu indikator datang
terlambat, tidak membawa buku, suka berbicara sendiri, seragam tidak tertib,
buku keluar asaat pelajaran sudah teratasi.
wah saya bisa dibagi pak PTK BK nya, sbg bahan referensi?
BalasHapus