Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Melalui Layanan Bimbingan
Kelompok pada Siswa Kelas VIII D SMP
Negeri 4 Polokarto
Semester II Tahun Ajaran 2012/
2013
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
- Kajian Teori Tentang Motivasi Belajar
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan aktivitas kegiatan
atau tindakan. Semua itu pasti ada yang mendorongnya dan hal ini berkaitan erat
dengan motivasi. Ada beberapa pendapat tentang motivasi.
Menurut Sukidja
(1983 : 45) Motivasi adalah alasan yang mendorong
dilakukannya suatu tindakan atau kegiatan. Sedangkan menurut Martono HS (1985 : 20) Motivasi adalah
dorongan dalam diri seseorang untuk berbuat atau bertindak. Dari
pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah keinginan yang
mendorong manusia untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
Menurut Yasin
(2004 : 8) Motivasi belajar adalah pendorong serta penggerak yang menyebabkan
seseorang dengan kemauannya serta keadaannya sendiri untuk belajar. Ada beberapa
factor yang mempengaruhi dalam belajar, antara lain:
a. Faktor Intern
: yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
b. Faktor Ekstern : Yaitu
faktor yang berasal dari luar diri siswa atau
yang sering
dikenal dengan faktor sosial.
c. Faktor situasional : yaitu faktor yang
berasal dari situasi lingkungan lingkungan dan waktu saat itu.
Motivasi
belajar siswa sangat berpengaruh dalam prestasi. Motivasi belajar yang rendah
menyebabkan siswa kurang bersemangat dan gigih dalam belajar meraih prestasi,
sebaliknya siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi ia akan selalu
berupaya dengan semangat untuk lebih giat belajar dibanding dengan siswa yang
hanya asal lulus atau naik kelas saja.
Menurut
Uno yang dikutip oleh Sukirman (2010) ada beberapa indikator dalam
motivasi belajar, antara lain:
a.
Adanya hasrat dan
keinginan berhasil
b.
Dorongan dan kebutuhan
dalam belajar
c.
Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
d.
Adanya penghargaan dalam
belajar
e.
Adanya keinginan yang
menarik dalam belajar
f.
Adanya lingkungan belajar
yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang peserta didik dapat belajar dengan
baik.
Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah tercermin dari
indikator-indikator diatas yang tidak bisa terpenuhi yaitu: kurang atau tidak
ada keinginan untuk berhasil, dorongan belajar rendah, kurang peduli dengan
cita-cita masa depan, kurang penghargaan dalam belajar dan lingkungan yang
kurang kondusif dalam belajar. Sebaliknya siswa yang mempunyai motivasi tinggi
dalam belajar akan sangat memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru, penuh
semangat, rasa ingin tahu yang tinggi, terlibat aktif dalam proses belajar,
berupaya menambah wawasan ,berusaha menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
dan mempunyai cita-cita masa depan.
B. Kajian Teori Tentang Layanan Bimbingan Kelompok
1. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok
a. Pengertian Kelompok
Menurut Syamsudin (1993 : 10)
Kelompok adalah berkumpulnya individu-individu yang mempunyai hubungan secara
psychologis, yang diantara anggota yang satu dengan yang lain mempunyai
tanggung jawab bersama untuk mencapai
tujuan, baik tujuan itu untuk individu
maupun untuk kelompok itu sendiri.
b.
Pengertian Bimbingan Kelompok
Menurut Dewa Ketut
Sukardi ( 2002 : 48 ) Bimbingan Kelompok merupakan layanan bimbingan yang
memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama- sama memperoleh berbagai
bahan dari nara sumber ( terutama dari pembimbing/ konselor ) yang berguna
untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik sebagai individu maupun pelajar,
anggota keluarga dan masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam mengambil
keputusan.
Menurut Prayitno ( 1995
: 62 ) Bimbingan Kelompok adalah memanfaatkan dinamika kelompok untuk mencapai
tujuan-tujuan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan kelompok lebih merupakan suatu
upaya bimbingan kepada individu melalui kelompok.
Menurut Prof. Mungin (2005 :
17) menyatakan bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan kelompok di mana
pimpinan kelompok menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar
anggota kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota
kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Dari berbagai pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa Bimbingan Kelompok adalah layanan bimbingan yang memanfaatkan
dinamika kelompok dan memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama
memperoleh bahan/ informasi dari guru pembimbing/ konselor dalam upaya mencapai
tujuan bersama.
Bimbingan Kelompok ini merupakan upaya untuk membantu
siswa dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. Dalam penelitian ini siswa memiliki permasalahan yang sama yaitu motivasi belajar
yang rendah.
2. Tujuan Bimbingan kelompok
a) Tujuan
Umum
Secara umum layanan Bimbingan Kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi,
khususnya kemampuan berkomunikasi perserta layanan (siswa).
b) Tujuan
Khusus
Secara lebih khusus
layanan Bimbingan Kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan
perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan
tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan kemampuan berkomunikasi baik
verbal maupun non verbal para siswa.
Menurut Prayitno (1995 :
70) tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan kelompok yaitu penguasaan
informasi untuk tujuan yang lebih luas, pengembangan pribadi, dan pembahasan
masalah atau topik-topik umum secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi
para anggota kelompok
Menurut
Mungin Eddy Wibowo, (2005:17).Tujuan bimbingan kelompok adalah untuk memberi
informasi dan data untuk mempermudah pembuatan keputusan dan tingkah laku.
3. Prosedur Pelaksanaan Bimbingan Kelompok
Prosedur pelaksanaan Bimbingan Kelompok menurut Prayitno diselenggarakan melalui empat tahap kegiatan,
yaitu :
a.
Tahap pembentukan, yaitu tahap untuk
membentuk sejumlah individu menjadi satu kelompok yang siap mengembangkan dinamika
kelompok untuk mencapai tujuan bersama
b.
Tahap peralihan, yaitu tahapan untuk
mengalihkan kegiatan awal kelompok ke kegiatan berikutnya yang lebih terarah
pada pencapaian tujuan kelompok.
c.
Tahap kegiatan, yaitu tahap “kegiatan
inti” untuk membahas topik-topik tertentu.
d.
Tahap pengakhiran, yaitu tahapan akhir
kegiatan untuk melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan dicapai oleh
kelompok, serta merencanakan kegiatan
selanjutnya.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan
uraian di atas, maka maka apabila siswa mendapatkan layanan yang tepat maka
prestasi belajar anak akan menjadi meningkat, dan apabila hal itu digambarkan
akan tampak seperti gambar berikut :
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
![]() |
|||||||||||||||||||||
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir
diatas, maka hipotesis ini dapat dirumuskan sebagai berikut : ” Bahwa
dengan pemberian Layanan Bimbingan Kelompok pada siswa akan dapat
meningkatkan motivasi
belajar
siswa “.












Tidak ada komentar:
Posting Komentar