Rabu, 27 Juli 2016

Bab III: UPAYA MENINGKATKAN SIKAP PATUH SISWA KELAS VIID TERHADAP TATATERTIB SEKOLAH MELALUI KONSELING BEHAVIORISTIK SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2012/2013



UPAYA MENINGKATKAN SIKAP PATUH SISWA KELAS VIID TERHADAP TATATERTIB SEKOLAH MELALUI KONSELING BEHAVIORISTIK SMP NEGERI 2 GATAK
TAHUN AJARAN 2012/2013



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.     Setting Penelitian
1.Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Gatak Jalan Trangsan Gatak Kabupaten Sukoharjo yang mengambil objek pada kelas VIID, peneliti mengambil lokasi tindakan bimbingan konseling di kelas ini disebabkan peneliti menampu sebagai guru bimbingan dan konselin di kelas ini.
2.Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu yaitu bulan oktober 2012 sampai januari 2013. Waktu empat bulan tersebut meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan atau meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan atau observasi dan pelaporan. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut.
Tabel 3.1.
                                             Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PTBK
NO
Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan
Oktober
September
November
Desember
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Tahap Persiapan

















a.Pengumpulan data
x
















b.Pembuatan instrumen

x















c.Penyusunan rancangan peneliti


x













2
Tahap Pelaksanan

















a.Perencanaan tindakan



x
x












b.Tindakan siklus I





x











c.Observasi dan evaluasi






x










d.Refleksi







x









e.Tindakan siklus II









x







f. Observasi dan evaluasi












x




g. Refleksi













x



h.Analisa














x


i.Perumusan hasil















x


B.     Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Gatak  sebanyakempat anak yang pada pengamatan sehari-hari banyak melakukan pelanggaran tata tertib sekolah, ke empat anak tersebut antara lain Rohmadi, Wahyu Wicak, Satria Bintang dan Pandu Prilanto.

C.     Sumber Penelitian
1.Wawancara dengan guru MaPel dan teman-temanya
2.Catatan dari buku jurnal, guru piket danpresensi
3.Catatan anekdot rekort dari guru BK

D.     Teknik dan Alat Pengumpul data
Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut;
·       Obervasi (pengamatan)
Merupakan suatu tehnik untuk melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara langsung baik dilakukan didalam kelas maupun diluar kelas.
·       Dokumentasi
Yang dimaksud disini adalah me nginventariskan dokumen yang ada, disini adalah kejadian-kejadian yang dilakukan klien mengenai pelanggaran terhadap tata tertib yang diperoeh dari guru maple, guru piket maupun guru BK.
·       Wawancara
Wawancara disini merupakan suatu tehnik pengumpulan data dengan jalan mengumpulkan informasi dengan cara komunikasi langsung dengan sumber data(Jumhur1980;50) Sumber data adalah orang yang akan diungkap (di interviu) secara langsung denan cara tana jawab antara dua orang secara berhadap- hadapan atau lebih.
Alat Pengumpul data
Alat pengumpul data yang digunakan meliputi
a.     Blangko catatan observasi
    Data yang dikumpulkan adalah data-data pelanggaran yang dilakukan terhadap tata tertib sekolah adapun kisi-kisi instrumenya adalahsebagai berikut:
No

Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
1
Datang terlambat



2
Baju tidak rapi



3
Bicara sendiri saat KBM



4
Gaduh dikelas/mengantuk



5
Tidak Bawa buku pelajaran



6
Sering ijin kebelakang saat KBM




b.     Blangko catatan Peristiwa
Berupa catatan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Adapun blangko catatan peristiwa sebagai berikut.
No
Hari/tanggal
Nama
Kelas
Kejadian
keterangan






































c.      Blangko Pedoman Wawancara
Kisi-kisi wawancara
No
Pertanyaan
Jawaban
1
Mengapa kamu suka datang terlambat?

2
Mengapa kamu tidak pernah merapikan baju?

3
Mengapa kamu suka mengobrol saat guru menerangkan?

4
Mengapa kamu sering mengantuk?

5
Mengapa kamu sering tidak bawa buku pelajaran?

6
Mengapa kamu sering ijin kebelakang?


E.     Validasi Data
Agar data yang dikumpulkan untuk penelitian valid maka proses pengumpulan data dilakukan suatu siklus yang meliputi (1) perencanaan, (2)pelaksanaan (3) evaluasi, sesuai dengan karateristik penelitian kwantitatis, peneliti sebagai pengumpul data yang utama serta dibantu oleh berbagai pihak ataupun teman sejawat adapun kegiatan pada saat penelitian yaitu; observasi atau pengamatan, wawancara dan dokumentasi.

F.      Analisis Data
Dalam melakukanpenelitian tindakan bimbingan dan konseling peneliti membandingkan data saat kondisi awal sebelum dilakukan tindakan dengan data yang diperoleh setelah melalui tindakan siklus pertama dan dengan melalui siklus ke dua juga menggunakan tindakan diskriptif kuatitatif.

G.    Indikator Kinerja
Penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila ada perubahan sikap siswa menjadi lebih patuh melaksanakan dan mentaati tata tertib sekolah tanpa ada paksaan serta kesadaran sendiri melalui proses konseling behavioral.

H.    Prosedur Penelitian
Penelitian menggunakan tindakan bimbingan dan konseling, cirinya bahwa proses penelitian ini dengan melakukan suatu siklus adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut;
1.     Pra tindakan bimbingan dan konseling
Data-data siswa yang melanggar tata tertib baik melalui pengamatan peneliti maupun data-data Lain yang mendukung.
2.    Pelaksanaan siklus 1 [pertama]
     a. Planing
         Peneliti mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang akan diteliti yaitu masalah ketidak patuhan siswa terhadap tata tertip sekolah
b.  Acting [tindakan]
persiapan, pengumpulan data, pengolahan, rekomendasi bantuan.
c.  Observing
Peneliti menggunakan pengamatan serta konseling secara individual
d.  Reflrcting
Yaitu langkah mencermati, mengkaji serta menganalisis secara mendalam dan menyeluruh, tindakan yang dilaksanakan didasarkan pada data yang telah dikumpulkan lalu di analisis dan hasilnya direfleksikan untuk perencanaan siklus ke dua.
1.      Pelaksanaan siklus II [dua]
Siswa yang melanggar tata tertib;
a. Daftar siswa yang melanggar tata tertib dan jumlah pelanggaran
b. Layanan ko0nseling behavioral
c. Siswa yang melanggar 3 kali dalam satu minggu orang tua di panggil
4.   Evaluasi dan Tindak lanjut
          Apabila ada siwa yang melakukan pelanggaran lebih dari 3 kali dalam satu minggu walaupun sudah ada penanganan khusus pada siklus satu maupun silus dua maka orang tua dipanggil untuk diadakan rapat khusus.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar