Selasa, 05 Juli 2016

Bab I: Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 4 Polokarto Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013



Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar  
Melalui  Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas VIII D  SMP Negeri 4 Polokarto 
Semester II  Tahun Ajaran 2012/ 2013




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
            SMP Negeri 4 Polokarto merupakan sekolah yang berada di desa, tepatnya di Desa Genengsari, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Letak SMP Negeri 4 Polokarto sebenarnya sangat strategis karena walaupun termasuk sekolah di pinggir jauh dari Kabupaten Sukoharjo tetapi sangat dekat dengan Kota Karanganyar. Para siswa yang belajar banyak yang berasal dari dua wilayah yaitu Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo. Namun demikian walaupun dekat dengan kota Karanganyar sebagian besar siswanya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Kondisi ekonomi yang sulit ini menyebabkan masyarakat banyak yang merantau ke kota-kota besar terutama ke Jakarta. Jika para orang tua merantau maka secara otomatis banyak anak yang ditinggal di desa hanya ditemani kakek neneknya atau saudaranya.
            Bisa kita bayangkan kondisi seorang anak yang baru berusia sekitar 11 sampai 16 tahun atau usia anak SMP yang hidup tanpa pengawasan dan dampingan dari orang tua, mereka masih sangat labil dalam berpikir, mudah terpengaruh lingkungan dan sangat membutuhkan sandaran untuk proses tumbuh kembangnya.
            Kondisi siswa yang kurang pengawasan dan bimbingan dari orang tua menyebabkan banyak siswa yang mengalami masalah terutama dalam belajar. Motivasi belajar  yang rendah menyebabkan prestasi belajar juga sangat minim dan banyak siswa yang kurang siap dalam mengikuti pelajaran.Fakta tentang motivasi berprestasi yang rendah  didapat dari laporan-laporan dari guru-guru mata pelajaran di kelas. Sering kali siswa lupa tidak membawa buku pelajaran, tidak membawa LKS ,tidak membawa kamus, buku catatan banyak yang campur baur dengan catatan pelajaran lainnya. Jika ditanya mengapa bisa kelupaan? Apa tadi malam tidak belajar? Mereka dengan jujur mengatakan tidak belajar dan baru menata jadwal pagi hari sebelum berangkat ke sekolah. Keadaan inilah yang kemungkinan besar menjadi penyebab mengapa nilai-nilai ulangan siswa rendah.
 Fakta lainnya  saya temui sendiri  ketika menyampaikan materi bimbingan tentang cita-cita atau profesi yang ingin digeluti. Tidak sedikit diantara mereka tidak tahu cita-citanya. Sebagian yang lain memberikan jawaban yang menunjukkan betapa mereka tidak mempunyai gambaran tentang masa depan mereka.
            Suatu ketika ada seorang siswa yang tidak masuk beberapa hari tanpa keterangan. Saya sebagai guru BK melakukan tugas homevisit ke rumahnya. Ternyata siswa ini ada di rumah dalam keadaan sehat. Selama ini ia hanya main dan nonton TV. Saya bertanya, “Kenapa tidak sekolah, apa ada masalah/ atau yang mengganggu di sekolah?”. Jawabnya: “ Tidak ada yang mengganggu bu, saya hanya malas belajar ke sekolah.” Saya tanya lebih lanjut: “ Kenapa malas? Bukankan di sekolah itu menyenangkan, engkau tidak saja belajar tetapi juga bersosialisasi dengan teman-teman. Apa cita-citamu yang ingin kau capai?”.  Ia menjawab:” Saya mau kerja di peternakan punya tetangga seperti ibu saya, karena pekerjaan itu mudah dan tidak banyak mikir.”……
            Penggalan dialog saya dengan siswa saya diatas merupakan fakta, betapa motivasi belajar yang rendah juga mempengaruhi semangat siswa dalam upaya meraih cita-cita yang tinggi. Ia memilih profesi yang sangat tidak disukai oleh kebanyakan orang dengan alasan mudah dilakukan dan tidak banyak berfikir.
            Sebagai guru BK saya menyadari kenyataan yang ada, bahwa motivasi siswa yang rendah dalam belajar perlu ditingkatkan. Para siswa yang motivasi belajarnya rendah membutuhkan support dan bimbingan yang intensif sehingga memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar yang tinggi akan membantu siswa dalam meraih prestasi belajar dan cita-citanya.   Untuk itu maka  saya akan menindaklanjuti dengan cara memberikan bantuan kepada siswa dalam bentuk layanan bimbingan kelompok.
            Mengapa saya memilih layanan Bimbingan Kelompok? Karena Layanan ini merupakan salah satu layanan yang tepat dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Dalam hal ini saya  melibatkan beberapa siswa yang memiliki semangat dan motivasi belajar yang tinggi untuk membantu siswa. Suasana Bimbingan Kelompok yang hangat dan terbuka akan memudahkan siswa untuk bisa saling terbuka, berbagi pengalaman dan saling mensupport.
            Di dalam memberikan layanan bimbingan kelompok pada siswa saya harus mengetahui beberapa penyebab yang menjadikan motivasi belajarnya rendah. Meskipun banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi hasil atau prestasi  belajar siswa.
  1. Identifikasi Masalah
            Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang tersirat dalam judul penelitian ini yaitu:
  1. Mengapa motivasi belajar siswa di sekolah rendah?
  2. Mengapa motivasi belajar siswa di sekolah perlu ditingkatkan?
  3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan motivasi belajar siswa di sekolah rendah?
  4. Bagaimana caranya agar motivasi belajar siswa di sekolah meningkat?
  5. Apa yang harus dilakukan oleh konselor/ peneliti agar motivasi belajar siswa di sekolah meningkat?

  1. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan pada upaya meningkatkan motivasi belajar melalui layanan Bimbingan Kelompok kelas VIIID SMP Negeri 4 Polokarto.
D.    Perumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang timbul adalah: “Apakah Layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan motivasi  belajar pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 4 Polokarto ?”

E.     Tujuan
Tujuan penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan motivasi  belajar siswa di sekolah.
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar  bagi siswa kelas VIIID SMP Negeri 4 Polokarto semester II Tahun  Ajaran 2012/ 2013.

F.      Manfaat
·       Bagi siswa adalah adanya peningkatan motivasi belajar.
·       Bagi guru bimbingan dan konseling adalah untuk memperbaiki program layanan bimbingan dan konseling, khususnya pada layanan bimbingan kelompok.
·       Bagi sekolah adalah untuk meningkatkan  mutu dan kualitas sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar