Selasa, 30 Agustus 2016

Bab II: UPAYA MENGURANGI PACARAN DI USIA DINI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS 9C SEMESTER I SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN PELAJARAN 2012/2013



UPAYA MENGURANGI PACARAN DI USIA DINI MELALUI
BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS 9C SEMESTER I
SMP NEGERI 2 BAKI TAHUN PELAJARAN 2012/2013



BAB II
 KAJIAN TEORITIK  DAN HIPOTESA

A.    Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama
Salah satu rentang kehidupan manusia adalah masa remaja. Usia remaja adalah tahap perkembangan yang berada di antara tahap perkembangan anak-anak dan dewasa. Secara biologia, masa remaja ditandai dengan adanya perubahan-perubahan organ-organ jasmaniah termasuk organ reproduksi, perubahan ini merupakan awal terjadi seseorang memasuki pubertas. Dari segi sosiologis, masa remja merupakan antara masa individu penuh dengan kebebasan sebagai anggota masyarakat dan bertanggung jawab dari sudut prikologis, masa remaja merupakan tahapan guna mencapai kematangan mental sebelum memasuki usia dewasa.
1.     Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah menengah Pertama
Beberapa perkembangan yang dialami oleh remaja diantaranya :
a.      Perkembangan Fisik
b.     Perkembangan Kognitif
c.      Perkembanganan Moral
d.     Perkembangan Emosi.
e.      Perkembangan Sosial
f.      Perkembangan Kepribadian
g.     Perkembangan Religius
2.     Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Pertama
a.      Mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
b.     Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita
c.      Menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
d.     Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial dan bertangggung jawab
e.      Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
f.      Memperoleh seperangkat nilai dan system etis sebgai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideology
g.     Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3.     Perkembangan pribadi Sosial Siswa SMP
Pada masa remaja berkembang social cognition yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai dan perasaannya. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka (terutama teman sebaya), baik melalui jalinan persahabatan maupun pacaran.
B.    Bimbingan Kelompok
1.     Pengertian Bimbingan Kelompok
Tatiek Romlah (2001:3) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa.
2.     Tujuan Bimbingan Kelompok
 Ada beberapa tujuan bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh beberapa ahli salah satunya menurut Prayitno (1994:108), secara khusus bimbingan kelompok bertujuan untuk :
a)     Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-temannya.
b)     Melatih siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok
c)     Melatih siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-temannya dalam kelompok khususnya dan teman di luar kelompok pada umumnya.
d)     Melatih siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok
e)     Melatih siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
f)      Melatih siswa memperoleh ketrampilan sosial.
g)     Membantu siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan orang lain.
3.     Pacaran  di Usia Dini
Sesudah gejolak sekitar haid pertama dan ejakulasi pertama perlahan-lahan dapat diatasi, remaja tertarik bukan lagi kepada sesame jenis kelaminya, melainkan kepada lawan jenisnya. Seorang pemuda mula-mula akan sangat tertarik pada wanita, ketertarikannya kepada wanita ini belum terlalu “diperhalus” artinya pemuda tertarik kepada wanita manapun, ia belum terlalu memilih-milih. Dan yang menarik pemuda ialah cirri-ciri badani wanita khas wanita. Ciri-ciri kewanitaan gadis. Sedangkan untuk wanita mendambakan seorang pria yang ideal lelaki idaman  dengan berusaha secara aktif menarik perhatian dan simpati pria dengan cara berdandan dan merias diri. Sehingga pada masa ini remaja menganal masa pacaran. Masa pacaran adalah salah satu masa yang lazim dijalani individu yang mulai memasuki usia remaja. Pacaran merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan budaya. Pacaran di usia dini adalah bagian dari pergaulan bebas.
4.     Kerangka berpikir
Adapun skema kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
SKEMA








Kondisi Awal

 Guru BK belum memberikan

 Siswa/yang diteliti : sudah




 layanan bimbingan kelompok

 melakukan pacaran di usia dini


















 Pemberian Layanan Informasi

Siklus I


Tindakan Kelas

 tentang pacaran di usia dini

1. Ceramah






2. pemberian tugas


















 Melalui layanan bimbingan ke-

Siklus II


Kondisi Akhir

 lompok dapat mengurangi  pa-

1. Ceramah




 caran di usia dini pada siswa

2. Pemberian tugas






3. Bimbingan Kelompok









C.    Hipotesis
Dengan memperhatikan beberpa uraian di atas, maka sebagai hipotesis tindakan dari penelitian ini dapat dirumuskan bahwa : melalui bimbingan kelompok dapat mengurangi pacaran di usia dini pada siswa kelas 9C Semester I SMP Negeri 2 Baki tahun Pelajaran 2012/2013


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar