PENINGKATAN KEDISIPLINAN BERPAKAIAN
SERAGAM
MELALUI LAYANAN
BIMBINGAN
KONSELING KELOMPOK
BAGI PESERTA DIDIK KELAS VIII H
SMP NEGERI 4 SUKOHARJO
PADA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berpakaian seragam dalam lingkup pendidikan
menengah tingkat pertama merupakan suatu kewajiban, dimana disesuaikan dengan
kebijaksanaan sekolah masing-masing ( otonomi sekolah ). Kebijaksanaan pada SMP
N 4 Sukoharjo mengenai seragam sekolah dituangkan dalam keputusan Kepala SMP Negeri
4 Sukoharjo Tanggal 17 Januari 2011 mengenai Tata Tertib Peserta Didik Tahun
Pelajaran 2011/2012 SMP Negeri 4 Sukoharjo ( Sekolah Standar Nasional) Bab IV
pasal 6 dan merujuk pemakaian ”Pakaian Seragam Untuk Siswa SMP SK DIRJEN. DIKDASMEN NO.100/C/KEP/D/1991”. Kenyataan
yang terjadi di SMP N 4 Sukoharjo ternyata banyak peserta didik yang melanggar peraturan mengenai berpakaian seragam.
Sehingga hal ini sangat mengganggu jalanya kegiatan belajar mengajar. Peserta
didik yang menggunakan seragam tidak sesuai dengan peraturan sekolah harus
selalu berurusan dengan guru mata pelajaran atau kesiswaan ( seksi ketertiban
), selanjutnya pelanggaran tersebut dicatatkan dalam buku pelanggaran tata
tertib dan dikenai skor pelanggaran yang ada pada seksi ketertiban. Ketika
sudah dalam penanganan kesiswaan ( seksi ketertiban ) peserta didik menyatakan
kesanggupan untuk disiplin dalam berpakain seragam. Namun ketika tidak dalam
penanganan kesiswaan ( seksi ketertiban ) mereka kembali melakukan ketidakdisiplinan
dalam berpakaian seragam. Hal ini berlangsung secara periodik terus menerus.
Sebagai guru pembimbing belum melakukan
bimbingan konseling yang berkaitan
dengan berpakaian seragam. Penanganan peserta didik yang kurang disiplin dalam
berpakaian seragam biasanya hanya dicatat dalam buku skor pelanggaran tata
tertib sekolah. Buku skor ini dimiliki oleh setiap peserta didik dan selalu
direkap setiap ada peserta didik melakukan pelanggaran oleh kesiswaan seksi
ketertiban. Oleh karena itu banyak pesrta didik yang mengulangi pelanggaran
tata tertib berkaitan dengan berpakaian seragam.
Kedisiplinan berpakaian seragam perlu ditingkatkan
sehingga saat proses belajar mengajar tidak terganggu dengan
pencatatan-pencatatan pelanggaran yang akhirnya tercipta suasana yang kondusif.
Melalui Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling
dengan layanan bimbingan konseling kelompok diharapkan walaupun tanpa adanya
tindakan baik itu dari guru mata pelajaran maupun kesiswaan seksi ketertiban
dapat mengurangi pelanggaran berpakaian seragam dan meningkatnya kedisiplinan
berpakaian seragam pada peserta didik.
Banyaknya peserta didik yang kurang disiplin dalam
berpakaian seragam dengan diadakan bimbingan konseling kelompok diharapkan
kedisiplinan berpakaian seragam meningkat. Demikian pula wawasan seorang guru
Bimbingan Konseling yang tadinya belum mengadakan bimbingan konseling kelompok
keadaan peserta didik banyak yang kurang disiplin tetapi setelah mengadakan bimbingan konseling
kelompok menjadi terbuka lebar akan manfaat dari bimbingan konseling kelompok tersebut,
sehingga guru bimbingan konseling tersebut kedepan banyak memberikan bimbingan-bimbingan
yang lain yang menjadikan guru bimbingan konseling bertambah terampil dalam
memberikan layanan kepada peserta didik dalam bentuk layanan apapun.
Dari uraian diatas untuk mengatasi kurangnya
disiplin dalam berpakaian seragam dan sekaligus meningkatkan kedisiplinan
berpakaian seragam maka guru pembimbing mengadakan bimbingan konseling kelompok
melalui 2 siklus. Siklus pertama dengan bimbingan konseling kelompok besar dan
siklus kedua dengan bimbingan konseling kelompok kecil.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut di atas maka
akan diperoleh pertanyaan
1. Apakah melalui bimbingan konseling kelompok dapat mengurangi
pelanggaran yang berkaitan dengan berpakaian seragam?
2. Apakah melalui bimbingan
konseling kelompok dapat meningkatkan kedisiplinan berpakaian seragam?
3. Mengapa masalah berpakaian
seragam banyak peserta didik yang melanggar?
4. Mengapa berpakaian seragam
perlu didisiplinkan?
5. Faktor apa saja yang
menyebabkan tidak disiplin dalam berpakaian seragam?
6. Apa yang harus dilakukan guru
Pembimbing untuk meningkatakan kedisiplinan berpakaian seragam?
C.
Pembatasan Masalah
Masalah yang dihadapi peserta
didik kelas VIII H semester genap tahun
pelajaran 2012/2013 adalah kurang memperhatikan peraturan
mengenai berpakaian seragam, sehingga banyak peserta didik yang tidak disiplin
dalam berpakaian seragam. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas guru
bimbingan konseling kelompok perlu mengumpulkan peserta didik yang namanya
telah tercatat dalam buku pelanggaran tata tertib, untuk diberi bimbingan
konseling kelompok di luar jam pelajaran.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut di atas, diajukan
rumusan masalah sebagai berikut :Apakah Melalui Bimbingan Konseling Kelompok dapat
Meningkatkan Kedisiplinan Berpakaian Seragam Bagi Peserta Didik Kelas VIII H SMP Negeri 4 Sukoharjo pada Semester 2
tahun pelajaran 2012/2013.
E. Tujuan
Penelitian
1.Tujuan Umum :
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk meningkatakan kedisiplinan
berpakaian seragam peserta didik SMP N 4 Sukoharjo.
2.Tujuan Khusus :
Untuk
meningkatkan kedisiplinan berpakaian seragam melalui bimbingan konseling kelompok bagi peserta didik kelas VIII H SMP Negeri 4 Sukoharjo pada semester 2
tahun pelajaran 2012/2013.
F. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
a. Memberikan pengertian tentang meningkatnya kedisiplinan
berpakaian seragam melalui bimbingan konseling kelompok bagi peserta didik
kelas VIIIH yang namanya tercantum pada
buku catatan pelanggaran tata tertib.
b. Sebagai pengembangan PTBK
sejenis dimasa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis:
a. Berkurangnya jumlah pelanggaran tata tertib berkaiatan
dengan berpakaian seragam.
b. Meningkatnya kesadaran peserta
didik dalam pamahaman terhadap tata tertib sekolah.
c. Memberi pengertian kapada guru
Bimbingan Konseling tentang cara pelaksanaan bimbingan kelompok untuk
meningkatkan kedisiplinan berpakaian seragam peserta didik.
d. Dengan meningkatnya kesadaran
tentang kedisiplinan berpakaian, meningkat
pula kedisplinan-kedisiplinan lain yang tentunya prestasi juga meningkat,
selanjutnya dengan prestasi baik akan membawa nama baik sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar