Kamis, 18 Agustus 2016

BAB I: BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI PERATURAN SEKOLAH MELALUI METODE TALKING STICK PADA PESERTA DIDIK KELAS IX A, SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 POLOKARTO TAHUN 2013


BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI PERATURAN SEKOLAH MELALUI METODE TALKING STICK PADA PESERTA DIDIK  KELAS IX A, SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 POLOKARTO TAHUN 2013

 
BAB I
1
 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di sekolah. Dalam keadaan tertentu bimbingan konseling merupakan layanan bantuan kepada peserta didik yang bermasalah, pada situasi lain bimbingan konseling merupakan salah satu metode dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan layanan ini dilaksanakan dapat diketahui bahwa peraturan sekolah belum ditegakkan secara maksimal yang berdampak pada kedisplinan di sekolah sangat kurang dengan ditandai masih dijumpai banyak peserta didik yang belum menaati peraturan sekolah seperti peserta didik terlambat datang ke sekolah yang menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tertunda selain itu masih dijumpai peserta didik yang tidak masuk sekolah tanpa ijin terhadap pendidik maupun pendidik bimbingan dan konseling. penyebab rendahnya kesadaran peserta didik untuk mentaati peraturan adalah kurangnya pemahaman peserta didik dalam mentaati peraturan sekolah seperti yang ditunjukkan dari penilaian pendidik bimbingan dan konseling. Fungsi Bimbingan dan konseling untuk semua peserta didik maka kepada peserta didik yang belum terkena masalah, sedang bermasalah dan masalahnya belum terpecahkan semuanya menjadi sasaran bimbingan hanya sifatnya yang berbeda. Bimbingan merupakan bagian integral dari program pendidikan di sekolah maka fungsi bimbingan sangat menunjang perkembangan peserta didik secara optimal. Layanan bimbingan dan konseling memiliki fungsi pemahaman yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak tertentu guna mengembangkan kemampuan peserta didik. Fungsi pemahaman bimbingan konseling meliputi : a) pemahaman tentang subjek sasaran (peserta didik), b) pemahaman tentang lingkungan peserta didik termasuk lingkungan keluarga, dan lingkungan sekolah terutama oleh pemahaman peserta didik terhadap peraturan yang ditegakkan oleh sekolah, c) pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas, termasuk informasi pendidikan, informasi jabatan dan informasi nilai-nilai (budaya). Berdasarkan uraian diatas maka bimbingan konseling diharapkan mampu meningkatkan pemahaman peserta didik dalam metaati peraturan sekolah bagi peserta didik kelas IX. A di SMP Negeri 3 Polokarto.
Terdapat perbedaan antara kondisi diawal dengan kondisi akhir yang diharapkan setelah penelitian tindakan layanan ini dilaksanakan. Pada kondisi awal sebelum dilaksanakan penelitian tindakan layanan masih dijumpai beberapa kendala antara lain : kurangnya kesadaran peserta didik untuk mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah seperti masih dijumpai peserta didik yang suka membolos, datang ke sekolah tidak tepat waktu dan pada saat pelajaran peserta didik cenderung ramai dan sulit diatur sedangkan kondisi yang diharapkan oleh pendidik setelah dilaksanakan penelitian ini adalah peningkatan pemahaman peserta didik dalam menaati peraturan sekolah, setelah pendidik menerapkan bimbingan konseling dengan menggunakan metode talking stick.
Bertitik tolak dari uraian diatas maka pihak sekolah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mentaati peraturan sekolah dengan pemberian layanan bimbingan konseling.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang terjadi pada rendahnya pemahaman peserta didik dalam mentaati peraturan  sekolah sebagai berikut : 
1.     Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman peserta didik kelas IX. A di SMP Negeri 3 Polokarto dalam mentaati peraturan sekolah ?
2.     Bagaimana strategi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam menaati peraturan melalui metode talking stick ?

C. Pembatasan Masalah
Sebuah penelitian perlu adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah diberikan agar penelitian yang dilakukan tidak masuk dalam kajian disiplin lain. Pembatasan masalah dalam penelitian tindakan layanan ini sebagai berikut :
1.     Penelitian Tindakan Layanan ini dilaksanakan pada peserta didik di SMP Negeri 3 Polokarto yang dibatasi peserta didik kelas IX A di SMP Negeri 3 Polokarto semester Genap tahun pelajaran 2012/2013, dengan keseluruhan peserta didik berjumlah 37 peserta didik.
2.     Pokok bahasan yang dikaji pada penelitian tindakan layanan ini adalah : “ Bimbingan Konseling untuk Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik dalam Mentaati Peraturan Sekolah melalui Metode Talking Stick pada Peserta Didik Kelas IX A di SMP Negeri 3 Polokarto Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013”.


D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.     Apakah bimbingan konseling mampu meningkatkan pemahaman peserta didik kelas IX A di SMP Negeri 3 Polokarto dalam menaati peraturan ?
2.     Sejauhmana penerapan bimbingan konseling melalui metode talking stick dapat meningkatkan pemahaman peserta didik kelas IX. A SMP Negeri 3 Polokarto dalam menaati peraturan sekolah ?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Layanan ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yang ingin penulis capai setelah penelitian tindakan kelas ini selesai. Tujuan dari penelitian tindakan Layanan ini sebagai berikut :
  1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini untuk meningkatnya pemahaman peserta didik kelas IX A SMP Negeri 3 Polokarto dalam menaati peraturan sekolah.

  1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian tindakan layanan ini adalah : bimbingan konseling untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mentaati peraturan sekolah melalui metode talking stick pada peserta didik kelas IX A di SMP Negeri 3 Polokarto semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
        

F. Manfaat Penelitian
1.       Manfaat Teoritis
a.      Mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya meningkatkan pemahaman peserta didik dalam menaati peraturan sekolah bagi peserta didik Sekolah Menengah Pertama.
b.     Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
2.       Manfaat Praktis
a.      Manfaat bagi Peserta didik, untuk meningkatnya pemahaman dalam menaati peraturan yang ditetapkan oleh sekolah.
b.     Manfaat bagi Pendidik, sebagai masukan dalam menentukan metode pembelajaran dan sebagai masukan bagi sekolah untuk dikembangkan pada mata pelajaran yang lain.
c.      Manfaat bagi sekolah, untuk mensosialisasikan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan pemahaman peserta didik dalam menaati peraturan sekolah.
d.     Manfaat bagi perpustakaan sekolah, untuk menambah khasanah pengetahuan tentang bimbingan konseling untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mentaati peraturan sekolah melalui metode talking stick pada peserta didik kelas IX  A di SMP Negeri 3 Polokarto semester genap tahun pelajaran 2012/2013.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar