UPAYA
MENGURANGI PACARAN DI USIA DINI MELALUI
BIMBINGAN
KELOMPOK PADA SISWA KELAS 9C SEMESTER I
SMP
NEGERI 2 BAKI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah.
Masa pacaran adalah salah satu masa yang lazim
dijalani individu yang mulai memasuki usia remaja. Perkembangan fisik dan
psikologis pada remaja memungkinkan terjadinya ketertarikan terhadap lawan
jenis dan keinginan membentuk hubungan yang lebih dari hubungan pertemanan dan
persahabatan, yang biasa disebut dengan pacaran. Pacaran merupakan aktivitas
yang berkaitan erat dengan budaya. Pacaran usia dini adalah bagian dari
pergaulan bebas yang mana pergaulan bebas itu adalah salah satu penyebab
kenakalan remaja.
Pacaran adalah suatu hubungan hasil kombinasi antara
passion komitmen dan intimasi (perasaan kedekatan secara fisik dan emosional)
yang merupakan sarana mengenal pribadi individu lawan jenis atau untuk
mengekpresikan rasa saying terhadap seseorang yang special. Hubungan pacaran
berarti tahap untuk saling mengenal antara seorang pemuda dan pemudi yang
saling tertarik dan berniat untuk mengadakan hubungan yang lebih eksklusif
(terpisah, sendiri, istimewa).
Dewasa ini, sering dijumpai anak-anak usia dini atau
remaja yang belum cukup umur sudah mengenal apa itu pacar. Di kalangan muda
pacaran lebih dikenal sebagai hal yang wajar-wajar saja tetapi efek pacaran di
kalangan anak muda kini lebih dari batas kenormalan anak pada usianya.
Demikian halnya dengan yang terjadi pada siswa SMP
Negeri 2 Baki Sukoharjo. Banyak siswa yang sudah berpacaran di sekolah bahkan
ada yang secara terang-terangan mereka bergandengan tangan di lingkungan
sekolah. Khususnya untuk siswa kelas 9C bahkan ada yang berganti-ganti pasangan
dengan dengan teman satu kelas terkadang sampai menimbulkan pertengkaran di
antara mereka. Melihat semakin banyaknya siswa yang sudah berpacaran, maka
perlu dilakukan suatu bimbingan dan konseling kepada para siswa sehingga
diharapkan akan dapat mengurangi siswa yang berpacaran di usia dini.
Salah satu model bimbingan yang dapat dikembangkan
untuk mengurangi siswa berpacaran pada usia dini adalah bimbingan kelompok.
Bimbingan kelompok merupakan bantuan bimbingan terhadap individu yang
dilaksanakan dalam situasi kelompok (Ahmad Juntika Nurihsan, 2003: 23). Cara
ini dipandang tepat karena melalui bimbingan kelompok, persoalan dibicarakan,
dan di dalam kelompok dicarikan solusi secara bersama tentang persoalan yang
ada. Dalam hal ini adalah mengenai pacaran usia dini di kalangan siswa SMP
Negeri 2 Baki Sukoharjo. Bimbingan kelompok ini dipilih, karena siswa usia SMP
memiliki kecenderungan untuk berkelompok sesame teman. Melalui kegiatan
bimbingan kelompok siswa-siswa yang sudah berpacaran dapat diajak bertukar
pikiran antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa sehingga berpacaran
di usia dini di kalangan siswa SMP Negeri 2 Baki dapat berkurang.
B.
Identifikasi
Masalah
Dari
latar belakang masalah maka identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :
1. Banyak
siswa yang sudah berpacaran tetapi belum memahami arti penting pacaran sehat.
2. Pengetahuan
siswa yang masih rendah mengenai bahaya pacaran di usia dini.
C.
Pembatasan
Masalah
Dari
beberapa identifikasi masalah dapat dibatasi masalahnya agar lebih berfokus.
Adapun batasannya adalah :
1. Bagaimana
upaya mengurangi pacaran di usia dini melalui bimbingan kelompok ?
2. Penelitian
ini dilaksanakan pada kelas 9C semester 1 SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo tahun
pelajaran 2012/1013.
D.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang masalah di atas, maka penuli mengambil perumusan masalah
sebagai berikut: “Apakah melalui bimbingan kelompok dapat mengurangi pacaran di
usia dini pada siswa kelas 9C semester 1 SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2012/2013 ?”
E.
Tujuan
Penelitian
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas. Maka tujuan penelitian tindakan kelas ini
adalah untuk mengetahui upaya mengurangi pacaran di usia dini melalui bimbingan
kelompok pada siswa kelas 9C semester 1 SMP Negeri 2 Baki Tahun Pelajaran
2012/1013.
F.
Manfaat
Penelitian
Berdasarkan pada
rumusan dan tujuan penelitian tindakan tersebut, maka tujuan penelitian
tindakan ini, diharapkan bermanfaat:
1. Manfaat
Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memperkaya
khasanah keilmuan bimbingan dan konseling, khususnya bidang bimbingan kelompok
untuk mengurangi pacaran di usia dini dikalangan siswa SMP.
2. Manfaat
Praktis
a) Bagi
Siswa
Diharpkan melalui bimbingan kelompok ini
dapat mengurangi pacaran pada usia dini dikalangan para pelajar.
b) Bagi
Guru
Model produk penelitian ini dapat
digunakan untuk penyelenggara layanan bimbingan dan konseling yang lebih
terfokus pada bimbingan kelompok guna mengurangi pacaran usia dini di kalangan
pelajar.
c) Bagi
Sekolah
Dapat memanfaatkan hasil penelitian ini
untuk mengembangkan kemampuan guru BK di bidang bimbingan dan konseling
khususnya bimbingan kelompok dalam memberikan bimbingan kepada siswa guna
mengurangi pacaran di usia dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar