Rabu, 10 Agustus 2016

Bab II: PENERAPAN AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI EFEK MINUM MINUMAN KERAS PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 BAKI TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013



PENERAPAN AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
MENGENAI EFEK MINUM MINUMAN KERAS
PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 BAKI
                                                    TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada penelitian ini akan ditampilkan kajian teori mengenai bimbingan konseling masalah miras. Upaya pencegahan dan pembelajaran bimbingan konseling menggunakan audio visual.

1.     Bimbingan Konseling
-        Parto Wisastro (2003 : 28) menjelaskan bahwa bimbingan merupakan proses yang menunjang pelaksanaan pendidikan di sekolah.
-        Priyanto (1999 : 30) menyatakan bahwa keberadaan pelayanan bimbingan dan penyuluhan berperan untuk :
a.      Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa lalu.
b.     Bimbingan diberikan oleh pendidik pembimbing
-        BK merupakan salah satu metode atau alat dalam mencapai tujuan pendidikan yang memiliki fungsi sebagai berikut :
a.      Fungsi pemahaman yang meliputi pemahaman tentang subjek sasaran, pemahaman tentang lingkungan peserta didik, pemahaman yang lebih luas (informasi pendidikan, informasi jabatan, informasi nilai-nilai budaya). (Marsudi, 2003 : 38)
b.     Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya mencegah, menghindarkan diri subjek bimbingan dari permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangan.

2.     Masalah Minuman Keras
-        Minuman keras (miras) adalah minuman yang mengandung alkohol yang diperoleh dari fermentasi bahan makanan dengan kadar antara 1-55% (Permenkes No. 86/Per/IV/77)
-        Miras atau minuman beralkohol disebutkan bahwa yang dimaksud minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung ethanol, yang diproses dari bahan pertanian (hasil pertanian) yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi atau tidak, menambah bahan lain atau maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan ethanol atau dengan cara mengencerkan minuman yang mengandung ethanol.
-        Efek dan bahaya penggunaan miras
Pada umumnya orang tahu minuman beralkohol yang diminim berlebihan dan dalam frekuensi yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel syaraf serta gangguan pada tubuh lainnya adapun contohnya :
a.      Miras mempunyai efek menekan semua syaraf pusat
b.     Gangguan lambung
c.      Kanker saluran cerna / pencernaan
d.     Gangguan syaraf tepi / rasa baal
e.      Mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan tubuh
f.      Distansi bentuk wajah
g.     Penglihatan yang buruk
h.     Otak jadi tumpul untuk berfikir
i.       Dapat mengakibatkan hiperaktif pada janin
j.       Bila diramu dengan obat-obatan lain dapat menyebabkan kematian
-        Bahaya yang timbul dari penggunaan miras :
a.      Remaja akan berani melakukan tindakan yang melawan hukum.   Misalnya : mengganggu lingkungan, suka membuat onar, berkelahi dan lain-lain
b.     Remaja akan berani melakukan tindakan kriminal. Misalnya mencuri, merampok, membunuh dan lain-lain.

3.     Upaya Pencegahan
Dapat dilakukan melalui beberapa jalur :
a.      Jalur sekolah
b.     Jalur keluarga
c.      Jalur masyarakat dan media masa
4.     Penerapan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling merupakan mata pelajaran abstrak sifatnya, sehingga dituntut kemampuan pendidik untuk dapat mengupayakan metodeyang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental peserta didik. (H.W. Flower dalam Pandoyo, 1997 : 1).
Pemilihan media yang tepat akan sangat memberikan peran dalam pembelajaan dan media pembelajaran yang lebih menarik perhatian dan minat peserta didik tanpa mengurangi fungsi media pembelajaran secara umum.
Media pembelajaran audio visual adalah suatu media pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diteliti dengan pengautan keterampilan. (KC. Pepkin, 2004 : 1)

KERANGKA PIKIR
Untuk mempermudah memahami kerangka berfikir dari apa yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan sebagai berikut :
Kondisi
Awal
Tindakan
Kondisi
Akhir
Belum Memakai Media Audio Visual

Menerapkan Media
Audio Visual

Siklus II
Pemahaman peserta didik lebih baik dari siklus I
Belum Paham
Efek Miras

Siklus I
Pemahaman peserta didik meniungkat

 











Dari kajian teori dan kerangka berfikir yang telah kemukakan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan bimbingan konseling adalah terjadi peningkatan pemahaman peserta didik kelas 8F SMPN 1 Baki tahun pelajaran 2012-2013 mengenai efek dan bahaya minum minuman keras dengan menerapkan media audio visual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar