BIMBINGAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN
PESERTA DIDIK DALAM MENTAATI PERATURAN SEKOLAH MELALUI METODE TALKING STICK
PADA PESERTA DIDIK KELAS IX A, SEMESTER
GENAP SMP NEGERI 3 POLOKARTO TAHUN 2013
KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling
di sekolah merupakan bentuk bimbingan konseling yang formal baik isi, tujuan,
aspek-aspek penyelenggaraannya serta petugas yang bertanggung jawab. Bimbingan
konseling adalah pelayanan khusus yang terorganisir, sebagai bagian integral dari
lingkungan sekolah, yang bertugas meningkatkan perkembangan peserta didik,
membantu mereka untuk menyesuaikan dirinya secara baik dan mencapai prestasi
yang maksimum sesuai dengan potensinya.
Pengertian
Bimbingan konseling adalah suatu pandangan yang positif tentang anak untuk
membantu dan membuat pilihan yang berarti dari setiap fase pendidikan (Marsudi,
2003 : 37 ).
2. Fungsi Bimbingan Konseling
|
|
1) Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak
tertentu (konselor) guna mengembangkan kemampuan peserta didik. Fungsi
pemahaman itu meliputi : a) pemahaman
tentang subjek sasaran (peserta didik),
b) pemahaman tentang lingkungan peserta didik termasuk lingkungan
keluarga, dan lingkungan sekolah terutama oleh peserta didik sendiri dan
konselor, c) pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas, termasuk informasi
pendidikan, informasi jabatan, informasi nilai-nilai (budaya).
2) Fungsi Pencegahan
Fungsi bimbingan yang bersifatnya mencegah, menghindaran diri subjek
bimbingan agar terhindar dari permasalahan yang dapat mengganggu, menghambat
atau menimbulkan kesulitan dalam proses perkembangan.
3) Fungsi Perbaikan, Pengobatan (kuratif)
Adalah bimbingan yang menghasilkan terpecahkannya masalah yang dihadapi
individu (peserta didik). Peserta didik yang sedang bermasalah ibarat berada
dalam kondisi yang tidak enak, ia perlu bantuan orang lain agar kondisinya
berubah dari tidak enak menjadi enak. Upaya bimbingan yang sifatnya seperti hal
ini disebut bimbingan perbaikan atau pengobatan (kuratif).
4) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Adalah bimbingan yang menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya
berbagai potensi peserta didik dalam rangka menuju ke perkembangan dirinya
secara mantap dan berkelanjutan.
Pemeliharaaan berarti memelihara yang baik yang ada pada peserta didik baik
itu berasal dari pembawaan maupun hasil perkembangan yang telah dicapai. IQ
yang tinggi, kebiasaan yang baik dalam belajar, bakat yang istimewa, cita-cita
yang relastik, kesehatan jasmani, hubungan sosial yang harmonis perlu
dipertahankan dan dipelihara jangan sampai merosot. Memelihara dalam hal ini
tidak terbatas dan menjaga saja melainkan termasuk mengembangkan agar tertuju ke
hal yang lebih baik, sehingga sifatnya menjadi pemeliharaan dan pengembangan.
Operasionalisasi di sekolah misalnya ventilasi yang cukup, aturan disiplin yang
baik, cara duduk peserta didik yang tegap dan pengaturan tempat duduk setiap semester.
(Marsudi, 2003 : 38-40).
3. Metode Pembelajaran Talking Stick
a. Pengertian Metode
Metode adalah cara
yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Metode
pendidikan berarti cara-cara yang dipakai oleh pendidik agar tujuan pendidikan
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam dunia pendidikan dewasa ini
muncul keyakinan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien diperlukan metode yang mampu mengaktifkan peserta didik. Banyak metode
pembelajaran yang dapat digunakan pendidik untuk mengaktifkan peserta didik,
termasuk metode tanya jawab (Suwardi, 2007 : 61-63).
b. Metode Pembelajaran
Penggunaan metode
pembelajaran yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan
metode-metode yang berpusat pada pendidik, serta lebih menekankan pada
interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu
peserta didik. Penggunaan metode yang
bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran harus dipilih dan dikembangkan untuk
meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik (Mulyasa, 2006 :
107).
Ada beberapa faktor
yang harus dijadikan dasar pertimbangan pemilihan metode mengajar yaitu :
a. Berpedoman pada Tujuan
Metode mengajar
yang pendidik pilih tidak boleh dipertentangkan dengan tujuan yang telah
dirumuskan, tapi metode mengajar yang dipilih itu harus mendukung ke mana
kegiatan interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuannya. Ketidakjelasan
perumusan tujuan akan menjadi kendala dalam pemilihan metode mengajar. Jadi,
kejelasan dan kepastian dalam tujuan memudahkan bagi pendidik memilih metode
mengajar.
b. Perbedaan Individual Peserta Didik
Perbedaan individual peserta didik
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Aspek-aspek perbedaan
anak didik yang perlu dipegang adalah aspek biologis, intelektual dan
psikologis.
c. Kemampuan Pendidik
Kemampuan pendidik
bermacam-macam, disebabkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar
yang akan mempengaruhi bagaimana cara pemilihan metode mengajar baik dan benar.
Jadi, kemampuan pendidik patut dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar.
d. Sifat Bahan Pelajaran
Setiap mata
pelajaran mempunyai sifat masing-masing. Paling tidak sifat mata pelajaran ini
adalah mudah, sedang dan sukar. Ketiga sifat ini tidak bisa diabaikan begitu
saja dalam mempertimbangkan pemilihan metode mengajar, untuk metode tertentu
barangkali cocok untuk mata pelajaran tertentu, tetapi belum tentu pas untuk
mata pelajaran yang lain.
e. Situasi Kelas
Situasi kelas
adalah sisi lain yang patut diperhatikan dan dipertimbangkan pendidik ketika
akan melakukan pilihan terhadap metode mengajar. Ketika pendidik berusaha
membagi anak didik ke dalam beberapa kelompok, pendidik akan menciptakan
situasi kelas kepada situasi yang lain. Di sini tergambar metode mengajar mana
yang harus dipilih sesuai dengan situasi kelas dan tujuan yang ingin dicapai.
f. Kelengkapan Fasilitas
Penggunaan metode
perlu dukungan fasilitas. Fasilitas yang dipilih harus sesuai dengan
karakteristik metode mengajar yang akan dipergunakan. Ada metode mengajar
tertentu yang tidak dapat dipakai, karena ketiadaan fasilitas di suatu sekolah.
Sekolah-sekolah yang maju biasanya mempunyai fasilitas belajar yang lengkap
sehingga sangat membantu pendidik dalam melaksanakan pengajaran dalam kelas.
g. Kelebihan dan Kelemahan Metode
Setiap metode
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dua sisi ini perlu diperhatikan pendidik.
Jumlah anak didik di kelas dan kelengkapan fasilitas mempunyai andil tepat
tidaknya suatu metode dipergunakan untuk membantu proses pengajaran. Metode
yang tepat untuk pengajaran tergantung dari kecermatan pendidik dalam
memilihnya.
(Djamarah, 2005 : 229-231).
c. Metode Talking Stick
Metode pembelajaran talking stick
adalah metode pembelajaran yang prinsipnya : 1) pendidik menyiapkan tongkat, 2)
pendidik menyajikan materi pokok dan meminta peserta didik untuk membaca materi
selengkapnya pada wacana, 3) pendidik mengambil tongkat dan memberikan tongkat
kepada peserta didik dan peserta didik yang kebagian tongkat menjawab
pertanyaan dari pendidik, 4) tongkat diberikan kepada peserta didik lain dan pendidik
memberikan petanyaan lagi dan seterusnya, 5) pendidik membimbing kesimpulan-refleksi-evaluasi
(Muhfida, 2009).
B. Kerangka Berpikir
Pada bagian ini
diuraikan landasan substantif dalam arti teoritik dan/ atau metodologik yang
dipergunakan peneliti dalam menentukan alternatif, yang akan diimplementasikan,
dalam bagian ini diuraikan kajian baik
pengalaman sendiri yang relevan maupun pelaku-pelaku PTL lain disamping
terhadap teori-teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Argumentasi
logis dan teoretik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual.
![]() |
Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir

Tidak ada komentar:
Posting Komentar