UPAYA
MENGURANGI PACARAN DI USIA DINI MELALUI
BIMBINGAN
KELOMPOK PADA SISWA KELAS 9C SEMESTER I
SMP
NEGERI 2 BAKI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
Setting
Penelitian
1. Tempat
Penelitian.
Penelitian
ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Baki, yang beralamat di Desa Menuran Kecamatan
Baki Kabupaten Sukoharjo, yang mengambil objek pada kelas 9C. Peneliti mengambil lokasi
penelitian ini untuk penelitian tindakan bimbingan konseling karena peneliti
mengampu sebagai guru bimbingan dan konseling di kelas ini.
2. Waktu
Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2012, secara terperinci
dapat dilihat dalam table berikut :
JADWAL WAKTU PENELITIAN
|
No
|
Uraian
Kegiatan
|
Juli
|
Agustus
|
September
|
|
1
|
Menyusun Proposal PTBK
|
V
|
|
|
|
2
|
Menyusun Instrumen Penelitian
|
V
|
|
|
|
3
|
Pengumpulan data dengan melakukan tindakan :
|
|
|
|
|
a. Siklus 1
|
|
V
|
|
|
|
|
b. Siklus 2
|
|
V
|
|
|
4
|
Analisa Data
|
|
|
V
|
|
5
|
Pembahasan/diskusi
|
|
|
V
|
|
6
|
Menyusun laporan hasil penelitian
|
|
|
|
B.
Subyek
Penelitian
Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas 9C SMP Negeri 2 Baki Semester I tahun
pelajaran 2012/2013 sebanyak 7 siswa.
C.
Sumber
Data
1. Wawancara
dengan guru dan siswa
2. Catatan/rekap
siswa yang berpacaran dari petugas piket atau kesiswaan
3. Wawancara
dengan teman sejawat
D.
Teknik
dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik
Pengumpul Data
a. Observasi
(pengamatan) yaitu dengan melakukan pengamatan langsung tanpa perantara atau
alat bantu apapun, sebagaimana dikatakan Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:109) “
Observasi sebagai alat pengumpul data”.
b. Metode
Dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpul data yang dilakukan dengan
menginventarisir dokumen yang ada. Metode ini digunakan untuk memperoleh data
tentang pacaran usia dini melalui catatan anekcot.
c. Wawancara
atau interview, yaitu proses Tanya jawab dua orang atau lebih berhadapan secara langsung atau tidak melalui
media komunikasi.
2. Alat
pengumpulan data
Alat pengumpul data yang dipergunakan
meliputi :
a. Blangko
catatan observasi
b. Blangko
catatan peristiwa
E.
Validasi
Data
Agar data yang dikumpulkan untuk penelitian valid
maka dalam proses pengumpulan data dilakukan suatu siklus meliputi 1)
perencanaan 2) pelaksanaan, 3) evaluasi dan tindakan.
F.
Analisa
Data
Dalam menganalisis data penelitian tindakan
bimbingan dan konseling, peneliti membandingkan antara data yang diperoleh pada
saat kondisi awal sebelum diadakan tindakan, dibandingkan dengan data yang
diperoleh setelah melalui tindakan pada siklus pertama dengan melalui tindakan
pada siklus ke dua.
G.
Indikator
Kinerja
Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini akan
dikatakan berhasil apabila tercermin adanya penurunan siswa yang berpacaran di
usia dini dengan berkurangnya jumlah siswa yang berpacaran di usia dini yaitu
dari siklus I menuju siklus II semakin berkurang yaitu dari suklus I menuju
siklus II siswa yang berpacaran di usia dini menjadi tidak ada siswa yang
berpacaran, karena adanya pemberian layanan bimbingan kelompok.
H.
Prosedur
Tindakan
Peneliti menggunakan metode tindakan bimbingan dan
konseling cirinya bahwa dalam proses penelitian ini dengan melakukan suatu
siklus tertentu. Adapun langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut :
1. Pra
tindakan bimbingan dan konseling
Data-data siswa yang
berpacaran di usia dini, baik melalui pengamatan peneliti (anecdot), catatan
siswa yang berpacaran di usia dini dari guru piket ataupun kesiswaan.
2. Pelaksanaan
Siklus I (pertama)
Di dalam planning
terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
a) Merumuskan
latar belakang pentingnya penelitian itu dilaksanakan
b) Merumuskan
masalah penelitian secara jelas
c) Menetapkan
cara-cara yang dilakukan untuk melaksanakn tindakan
d) Menyiapkan
alat-alat yang digunakan untuk melaksanakan tindakan
3. Acting
(tindakan)
Dalam hal ini peneliti
melaksanakn tindakan sesuai langkah-langkah bimbingan kelompok, sebagai berikut
a) Peneliti
memberikan informasi kepada siswa tentang penyelenggaraan bimbingan kelompok
b) Peneliti
menetapkan siswa-siswa yang ikut dalam bimbingan kelompok
c) Peneliti
memberilan ceramah dan tugas kelompok
d) Peneliti
bersama siswa membahas topic masalah.
4. Observing
(pengamatan)
Peneliti menggunakan
pengamatan sekaligus pada waktu pelaksanaan proses bimbingan
5. Refleksing
( refleksi)
Dalam hal ini langkah
yang dilakukan adalah mencermati, mengkaji dan menganalisis secara mendalam dan
menyeluruh, tindakan yang dilaksanakan yang didasarkan pada data yang telah
dikumpulkan dan penelitian lalu dianalisis dan hasilnya direfleksikan untuk
perencanaan siklus selanjutnya, siklus II. Dalam siklus II tahapan-tahapan yang
ditempuh sama dengan tahapan pertama, perbedaannya kalau siklus I pada
perencanaan di dasarkan dari hasil refleksi kondisi awal tetapi pada siklus II
ini erencanaan didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Adapun prosedurnya
dapat digambarkan sebagai berikut :
PLANING PLANING
REFLECTING ACTING REFLECTING ACTING
OBSERVING OBSERVING
SIKLUS I SIKLUS II
Skema Pelaksanaan
Tindakan dalam 2 Siklus
6.
Evaluasi
dan Tindak Lanjut
Apabila ada
siswa yang masih berpacaran di usia dini, walaupun sudah adanya penanganan
khusus pada siklus I maupun siklus II kemudian orang tua dipanggil untuk
diadakan rapat khusus.