Senin, 20 Juni 2016

Bab II:MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI BIMBINGAN AKADEMIK BAGI SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 3 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013


MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI BIMBINGAN AKADEMIK BAGI SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 3 MOJOLABAN  TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
1.     Definisi Motivasi
Menurut Slameto (2003), motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkat kegiatan, intensitas, konsistensi serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep yang lain.
Sedangkan Ngalim Purwanto (2002), mengatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan.
Dimyati (2002), berpendapat bahwa motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.  Motivasi ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupan individu. Perubahan nilai yang dianut akan mengubah tingkah laku dan motivasinya.
Oemar Hamalik (2009) juga berpendapat bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dipengaruhi oleh kegiatan, intensitas serta konsistensi untuk mencapai suatu tujuan.

2.     Definisi Belajar
Slameto (2003) berpendapat belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Gagne menyatakan bahwa belajar akan terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama isi ingatan mempengaruhi sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi ke waktu sesudah ia mengalami situasi (Ngalim Purwanto, 2002).
Sedangkan Oemar Hamalik (2009) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Sumadi Suryabrata (2002) juga berpendapat bahwa belajar itu membawa perubahan, perubahan itu pada dasarnya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena usaha yang dilakukan.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha untuk memperoleh suatu perubahan dari sebelum adanya stimulus ke arah yang lebih baik

3.     Pengertian Motivasi Belajar
Dimyati (2002), mengatakan bahwa dalam diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak itu berasal dari berbagai sumber. Kekuatan mental tersebut berupa keinginan, perhatian, kemauan atau cita-cita yang tergolong tinggi atau rendah. Kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar inilah yang disebut motivasi belajar.
Selanjutnya Ngalim Purwanto (2002), menambahkan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan atau mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu keadaan yang berupa kekuatan penggerak dalam diri individu yang berupa keinginan, kemauan atau cita-cita yang mengarahkan individu pada perilaku giat belajar untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan.


4.     Ciri-ciri Motivasi Belajar
Menurut Slameto (2003) Motif yang kuat diperlukan dalam proses belajar, di dalam membentuk motif yang kuat dapat dilaksanakan dengan latihan. Dengan adanya latihan yang terus menerus yang dilakukan seorang siswa dalam belajar, maka dengan sendirinya akan membentuk adanya motif. Siswa yangn mempunyai motivasi belajar mempunyai ciri-ciri antara lain mempunyai motif yang kuat dan besar, melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh, terarah dan penuh semangatyang dilakukan atas kemauan dari dalam diri siswa itu sendiri

5.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar dalam individu bersifat dinamis, dalam arti dapat berubah-ubah. Menurut Dimyati (2002) perubahan motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a.      Cita-cita atau aspirasi siswa
Motivasi belajar nampak pada anak sejak kecil, seperti berjalan, membaca, menyanyi dan sebagainya. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar, sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
b.     Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu disertai dengan kemampuan untuk mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.
c.      Kondisi siswa
Meliputi kondisi jasmani dan rohani yang akan mempengaruhi kondisi belajar. Seorang siswa yang dalam kondisi sakit, lapar atau marah akan lebih sulit untuk mencapai tingkat motivasi belajar yang optimal dibanding siswa yang sehat, kenyang dan tenang.
d.     Kondisi lingkungan
e.      Unsur-unsur yang terjadi dalam belajar dan pembelajaran
f.      Upaya Guru

B.    LAYANAN BIMBINGAN AKADEMIK
1.     Pengertian Bimbingan
Menurut Prayitno dan Erman Amti (1994 : 99) bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oelh orang ahli kepada seseorang / beberapa individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa supaya orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Sedangkan menurut Smitt ( 1999 : 94 ) mengatakan bimbingan adalah proses layanan yang diberikan kepada individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan baik.
Surya ( 1995 : 2 ) berpendapat bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang terus-menerus yang sistematik, dari konselor kepada klien sehingga tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan atau arahan yang diberikan oleh konselor kepada kliennya baik secara individu maupun kelompok, baik anak-anak, remaja dan orang dewasa dan dilakukan secara sadar, terencana dan sistematik sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan dirinya dan mandiri, memperoleh pengetahuan dan ketrampilan, bisa menentukan arah dan tujuan hidup, memahami dan mengenal dirinya serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya secara baik berdasarkan norma yang berlaku dimasyarakat.

2.     Macam-macam Bimbingan
Menurut Dr. Akhmad Juntika Nurihsan ( 2010 : 15 ) bimbingan dapat dibagi menjadi empat bidang yaitu :

a.      Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah akademik. Yang termasuk masalah-masalah akademik yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan latihan, pencarian dan pengguna sumber belajar, perencanaan pendidikan, dll.
Bimbingan akademik dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar yang baik, membantu individu agar sukses dalam belajar, maupun menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program atau pendidikan. Dalam bimbingan akademik para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam tujuan akademik yang diharapkan.
b.     Bimbingan Pribadi Sosial
Bimbingan pribadi sosial adalah bimbingan yang membantu siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial pribadi. Adapun yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah hubungan dengan sesama teman, dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, serta penyelesaian konflik.
Bimbingan ini diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbag dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang dialami siswa.
Bimbingan pribadi-sosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta ketrampilan-ketrampilan sosial-pribadi yang tepat.
c.      Bimbingan Karier
Bimbingan karier adalah bimbingan yang diberikan untuk membantu individu dalam perencanaan, pengembangan dan penyelesaian masalah-masalah karier, seperti pemahaman jabatan dan tugas-tugas kerja, pemamahan kondisi dan kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan dan masalah-masalah karier yang dihadapi.
Bimbingan karier juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan individunseagi bagian integral dari program pendidikan. Bimbingan karier terkait dengan perkembangan kemampuan kognitif, afektif, ataupun ketrampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses pengambilan keputusan, ataupun perolehan pengetahuan dalam ketrampilan yang akan membantu dirinya memasuki sistem kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah.
d.     Bimbingan Keluarga
Bimbingan keluarga adalah bimbingan yang diberikan kepada individu yang telah berkeluarga sehingga menjadi pimpinan dalam keluarga yang mampu menciptakan keharmonisan dan rasa aman bagi tiap-tiap anggota keluarga, dapat menciptakan dan menyesuaikan diri dengan norma-norma keluarga, serta berperan aktif dalam menciptakan keluarga yang bahagia. Bimbingan keluarga juga diharapkan membantu individu yang akan berkeluarga dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga. Dengan bimbingan ini juga diharapkan semua anggota keluarga berbagi strategi dan teknik berkeluarga yang sukses, harmonis dan bahagia.
Bimbingan keluarga juga membantu individu yang akan berkeluarga memahami tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota keluarga sehingga individu siap menghadapi kehidupan berkeluarga dengan berbagai teknik dan strategi berkeluarga yang sukses, harmonis dan bahagia.
Proses pembelajaran melalui layanan bimbingan konseling berfungsi sebagai :

a.      Fungsi Pemahaman
Membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya
b.     Fungsi Pencegahan
Membantu peserta didik mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya
c.      Fungsi Pengentasan
Membantu peserta didik mengatasi permasalahan yang dialaminya
d.     Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi kondusif positif yang dimilikinya
e.      Fungsi Advokasi
Membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang belum mendapat perhatian.
Di samping itu proses pembelajaran melalui proses layanan bimbingan konseling juga dilaksanakan oleh guru bimbingan konseling melalui 9 jenis layanan yaitu
1.     Layanan orientasi
Layanan yang berupaya untuk menjembatani siswa dengan lingkungan atau situasi yang baru. Layanan ini juga secara langsung dan tidak langsung menghantarkan orang yang dimaksud memasuki situasi atau obyek baru.

2.     Layanan informasi
Bertujuan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa untuk dikuasainya informasi tertentu oleh peserta layanan dan informasi tersebut digunakan untuk keperluan layanan.
3.     Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan ini membantu individu yang mengalami suatu kondisi yang tidak sesuai dengan kondisi yang seharusnya sehingga siswa tersebut dapat berada pada kondisi yang sesuai dengan dirinya
4.     Layanan penguasaan konten
Layanan ini merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada siswa untuk menguasai kemampuan atau kompetensi melalui kegiatan belajar. Dengan penguasaan konten, individu diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah di dalamnya.
5.     Layanan konseling perorangan
Merupakan layanan yang diselenggarakan oleh konselor terhadap konseli dalam rangka mengentaskan masalah pribadi konseli.
6.     Layanan bimbingan kelompok
Merupakan layanan yang diberikan secara kelompok dimana dalam pelaksanaannya membahas topik-topik yang masih hangat dan menjadi perhatian siswa untuk didiskusikan dan bersama-sama mencari jalan keluar terbaik dalam memecahkan masalah yang didiskusikan tersebut. Bimbingan kelompok mempunyai tujuan untuk mengembangkan kemampuan sosialisasi siswa , khususnya kemampuan komunikasi peserta layanan.
7.     Layanan konseling kelompok
Layanan ini merupakan layanan yang diberikan kepada siswa dengan format kelompok, dimana layanan konseling kelompok ini berfokus pada pembahasan masalah pribadi individu peserta kegiatan layanan
8.     Layanan konsultasi
Layanan ini merupakan layanan konseling yang dilakukan oleh konselor terhadap seorang pelanggan yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau permasalahan pihak ketiga
9.     Layanan mediasi
Layanan yang menghubungkan antara dua kondisi yang berbeda sehingga saling terkait.

3.     Pengertian Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah akademik.
Menurut Dewa Ketut, Bimbingan akademik adalah bimbingan yang diberikan dalam hal menemukan cara belajar yan tepat, dalam memilih program studi yang sesuai dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntunan-tuntunan belajar disuatu institusi pendidikan.

4.     Tujuan Bimbingan Akademik
Melalui bimbingan konseling di sekolah siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi dalam dirinya, potensi lingkungannya sehingga ia merencanakan masa depannya serta melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi, dalam rangka menjawab tantangan masa depan yang lebih kompleks.

5.     Fungsi Bimbingan Konseling
Dengan adanya bimbingan dalam proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan secara keseluruhan dapat berfungsi membantu dan menunjang usaha-usaha kearah kemajuan, kesejahteraan dan tercapainya tujuan pendidikan bagi sekolah maupun bagi anak didik terutama dalam proses belajar mengajar di dalam pendidikan.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam ranka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
C.    KERANGKA BERFIKIR
Mayoritas siswa kelas IXA belum memiliki motivasi belajar yang tinggi. Hal ini terlihat adanya beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM atau belum mencapai KKM. Upaya untuk memenuhi hasil belajar yang diharapkan yaitu mencapai bahkan melampau KKM adalah dengan jalan meningkatkan motivasi belajar layanan bimbingan akademis. Siswa yang memiliki hasil belajar rendah/ belum mencapai KKM diberikan layanan bimbingan akademis sehingga diharapkan  hasil belajar dapat meningkat sesuai dengan yang KKM yang ditetapkan.
Adapun  kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut :

Motivasi belajar

Kesenjangan
Memiliki motivasi belajar yang tinggi
Motivasi belajar masih rendah
Layanan bimbingan akademik

Hasil belajar meningkat
 



D.     



D.    HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka berfikir di atas hipotesis tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Layanan Bimbingan Akademik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IXA SMP Negeri 3 Mojolaban tahun pelajaran 2012 / 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar