MELALUI
BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP PENGARUSUTAMAAN GENDER
BAB
I: PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam rangka turut serta aktif pada sektor
pembangunan di dunia pendidikan juga turut mengimplementasikan PUG ditingkat nasional
maupun daerah. Sebagaimana disebutkan dalam pokok - pokok kebijakan strategis
,program, sasaran serta strategi pelaksanaan pembangunan pendidikan dalam
rencana strategis 2005-2009, bahwa perspektif pembangunan pendidikan dirancang
dalam rencana strategis 2005-2009, bahwa perspektif pembangunan pendidikan
jangka menengah antara lain adalah implementasi pengarusutamaan gender bidang
pendidikan
Penyusunan
program-program pendidikan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender
serta mengurangi berbagai kendala yang menghambat partisipasi perempuan dan
laki-laki untuk memperoleh kesempatan belajar pada semua jalur, jenis dan
jenjang pendidikan. Dalam menjalankan misi pemerataan kesempatan belajar pada
pendidikan nasional, dibuka peluang yang sebesar-besarnya bagi laki-laki dan
perempuan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pertemuan Millenium Development Goals (MDGs) di New
York pada September 2000 yang dihadiri 189 negara anggota PBB, salah satu agenda
yang dicanangkan adalah "Pendidikan untuk Semua" atau Education for All (EFA) pada konferensi
Dakkar. Ada 2 (dua) tujuan "Pendidikan
untuk Semua" yang diintegrasikan ke dalam MDGs. Petama, memberlakukan
pendidikan dasar yang universal, memastikan bahwa anak-anak laki-laki dan
perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar. Kedua, mengembangkan
kesetaraan dan pemberdayaan perempuan, menghilangkan perbedaan gender di
tingkat pendidikan dasar dan menengah serta pada semua tingkatan.
SMP Negeri I Nguter yang terletak di desa masing
banyak pengaruh pendidikan dari keluarga yang menyatakan anak perempuan tidak
harus belajar tinggi-tingi toh nanti akhirnya menjadi ibu rumah tangga yang
mengurus anak dan keluarga sehingga masih jarang sekali peserta didik lulusan yang
melanjutkan ke Perguruan Tinggi bahkan masih ada juga yang tidak melanjutkan ke
Sekolah Menengah Atas .
Dikarenakan banyak perempuan yang tidak mengenyap
pendidikan tinggi dengan demikian yang menikah muda atau setelah lulus SMP
mereka diajak merantau orang tuanya dengan demikian belum banyak yang kita
jumpai perempuan-perempuan lulusan SMP Negeri I Nguter yang memegang peranan
strategis pada posisi Pemerintahan maupun Masyarakat.
Sebenarnya melihat kenyatan banyak anak perempuan yang
berprestasi dan lebih menonjol dibanding laki-laki serta aktif dalam organisasi
sekolah, lebih rajin serta lebih tekun. Agar betul –betul antara laki-laki dan
perempuan mempunyai konsep kejajaran dalam posisi di masyarakat, sekolah maka
perlu sekali
Agar dalam rangka menanamkan konsep PUG berjalan
secara efektif dan efisien maka akan dilakukan melalui Bimbingan Kelompok besar
( bimbingan klasikal ) di dalam kelas dengan tatap muka secara langsung dan
dapat mengali informasi secara akurat
dari peserta didik.
Atas dasar latar belakang tersebut maka penulis ingin
melaksanakan penelitian dengan judul “ Melalui Bimbingan Kelompok untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Pengarusutamaan Gender Bagi Siswa Kelas VIII SMP
Negeri I Nguter Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka
penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
2.1. Mengapa masih banyak
orang tua yang beranggapan bahwa anak
perempuan tidak harus bersekolah yang
tinggi ?
2.2. Mengapa masih banyak
orang tua yang beranggapan bahwa perempuan
kelak sudah dewasa hanya mengurus anak
dan keluarga saja ?
2.3. Bagimana caranya agar
anak laki-laki dan perempuan mempunyai peranan yang sama di
dalam Pemerintahan sesuai dengan kodrat
dan kondisi?
2.4. Apakah melalui
pemberian layanan bimbingan kelompok dapat
Meningkatkatkan pemahaman konsep mengenai
pengarus utamaan gender?
C. Pembatasan Masalah:
Dari beberapa identifikasi masalah dapat dibatasai
masalahnya agar penelitian dapat lebih terfokus. Adapun batasannya adalah :
3.1. Bagaimana upaya
peningkatan pemahaman konsep pengarus utamaan
gender melalui layanan bimbingan
kelompok ?
3.2. Penelitian tindakan BK
dilaksanakan pada kelas VIII C SMP Negeri I Nguter
Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Perumusan Masalah.
Dari latar belakang masalah tersebut di atas. Penulis
merumuskan masalah “ Apakah melalui Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan
pemahaman konsep Pengarus Utamaan Gender siswa kelas VIII C SMP Negeri I
Nguter, Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 ?”
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan judul yang telah dipaparkan,
maka peneliti mempunyai dua tujuan, yaitu :
1.Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pemahaman konsep pengarus utamaan
gender.
2. Tujuan Khusus.
Melalui layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan
pemahaman konsep pengarus utamaan gender pada siswa kelas VIII B SMP Negeri I
Nguter, Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
F. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
6.1. Manfaat Teoritis:
6.1.1 Mendapatkan pemahaman tentang layanan Bimbingan
Kelompok.
6.1.2. Hasil penelitian ini menambah ilmu Bimbingan
dan konseling khususnya dalam
Penanganan siswa melalui
Bimbingan Kelompok.
6.2.Manfaat Praktis
a. Siswa
1).Dapat memahami tentang pengarus
utamaan gender
2). Dapat melaksanakan pengarus utamaan
gender terutama dalam hal penyetaraan
gender.
b. Guru
1) Menambah penguasaan teknik yang
digunakan untuk mengatasi masalah peserta didik
yang kurang memahami konsep
pengarus utamaan gender.
2) Memperoleh kepuasaan kerja karena peserta
didik semakin memahami mengenai
pengarus utamaan gender.
c. Sekolah
1). Layanan Bimbingan Kelompok dapat
digunakan untuk meningkatkan pemahaman
konsep Pengarus utamaan gender.
2). Dengan meningkatkan pemahaman
konsep pengarus utamaan gender, maka kualitas
sekolahpun akan meningkat.
3). Mempunyai konselor yang
professional.
Kajian Teori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar