Selasa, 07 Juni 2016

Bab: I, MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENGARUSUTAMAAN GENDER



MELALUI  BIMBINGAN  KELOMPOK  UNTUK  MENINGKATKAN  PEMAHAMAN KONSEP PENGARUSUTAMAAN  GENDER
BAB I:          PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
    Dalam rangka turut serta aktif pada sektor pembangunan di dunia pendidikan juga turut mengimplementasikan PUG ditingkat nasional maupun daerah. Sebagaimana disebutkan dalam pokok - pokok kebijakan strategis ,program, sasaran serta strategi pelaksanaan pembangunan pendidikan dalam rencana strategis 2005-2009, bahwa perspektif pembangunan pendidikan dirancang dalam rencana strategis 2005-2009, bahwa perspektif pembangunan pendidikan jangka menengah antara lain adalah implementasi pengarusutamaan gender bidang pendidikan
Penyusunan program-program pendidikan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender serta mengurangi berbagai kendala yang menghambat partisipasi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh kesempatan belajar pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan.  Dalam menjalankan misi pemerataan kesempatan belajar pada pendidikan nasional, dibuka peluang yang sebesar-besarnya bagi laki-laki dan perempuan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
               Pertemuan Millenium Development Goals (MDGs) di New York pada September 2000 yang dihadiri 189 negara anggota PBB, salah satu agenda yang dicanangkan adalah "Pendidikan untuk Semua" atau Education for All (EFA) pada konferensi Dakkar. Ada 2 (dua) tujuan "Pendidikan untuk Semua" yang diintegrasikan ke dalam MDGs. Petama, memberlakukan pendidikan dasar yang universal, memastikan bahwa anak-anak laki-laki dan perempuan dapat menyelesaikan pendidikan dasar. Kedua, mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan, menghilangkan perbedaan gender di tingkat pendidikan dasar dan menengah serta pada semua tingkatan.
               SMP Negeri I Nguter yang terletak di desa masing banyak pengaruh pendidikan dari keluarga yang menyatakan anak perempuan tidak harus belajar tinggi-tingi toh nanti akhirnya menjadi ibu rumah tangga yang mengurus anak dan keluarga sehingga masih jarang sekali peserta didik lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi bahkan masih ada juga yang tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas .
               Dikarenakan banyak perempuan yang tidak mengenyap pendidikan tinggi dengan demikian yang menikah muda atau setelah lulus SMP mereka diajak merantau orang tuanya dengan demikian belum banyak yang kita jumpai perempuan-perempuan lulusan SMP Negeri I Nguter yang memegang peranan strategis pada posisi Pemerintahan maupun Masyarakat.
               Sebenarnya melihat kenyatan banyak anak perempuan yang berprestasi dan lebih menonjol dibanding laki-laki serta aktif dalam organisasi sekolah, lebih rajin serta lebih tekun. Agar betul –betul antara laki-laki dan perempuan mempunyai konsep kejajaran dalam posisi di masyarakat, sekolah maka perlu sekali
               Agar dalam rangka menanamkan konsep PUG berjalan secara efektif dan efisien maka akan dilakukan melalui Bimbingan Kelompok besar ( bimbingan klasikal ) di dalam kelas dengan tatap muka secara langsung dan dapat mengali informasi secara  akurat dari peserta didik.
               Atas dasar latar belakang tersebut maka penulis ingin melaksanakan penelitian dengan judul “ Melalui Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pengarusutamaan Gender Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Nguter Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
               Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
2.1. Mengapa masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa anak 
       perempuan tidak harus bersekolah yang tinggi ?
2.2. Mengapa masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa perempuan
       kelak sudah dewasa hanya mengurus anak dan keluarga saja ?
2.3. Bagimana caranya agar anak laki-laki dan perempuan mempunyai peranan yang sama di  
       dalam Pemerintahan sesuai dengan kodrat dan kondisi?
2.4. Apakah melalui pemberian layanan bimbingan kelompok dapat  
      Meningkatkatkan pemahaman konsep mengenai pengarus utamaan gender?
C. Pembatasan Masalah:
               Dari beberapa identifikasi masalah dapat dibatasai masalahnya agar penelitian dapat lebih terfokus. Adapun batasannya adalah :
3.1. Bagaimana upaya peningkatan pemahaman konsep pengarus utamaan
       gender melalui layanan bimbingan kelompok ?
3.2. Penelitian tindakan BK dilaksanakan pada kelas VIII C SMP Negeri I Nguter
       Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
D. Perumusan Masalah.
               Dari latar belakang masalah tersebut di atas. Penulis merumuskan masalah “ Apakah melalui Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep Pengarus Utamaan Gender siswa kelas VIII C SMP Negeri I Nguter, Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 ?”
E. Tujuan Penelitian
               Sesuai dengan rumusan judul yang telah dipaparkan, maka peneliti mempunyai dua tujuan, yaitu :
1.Tujuan Umum
               Untuk meningkatkan pemahaman konsep pengarus utamaan gender.
2. Tujuan Khusus.
               Melalui layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep pengarus utamaan gender pada siswa kelas VIII B SMP Negeri I Nguter, Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013.
F. Manfaat penelitian 
               Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:
6.1. Manfaat Teoritis:
               6.1.1 Mendapatkan pemahaman tentang layanan Bimbingan Kelompok.  
               6.1.2. Hasil penelitian ini menambah ilmu Bimbingan dan konseling khususnya dalam
                       Penanganan siswa melalui Bimbingan Kelompok.
6.2.Manfaat Praktis
     a. Siswa
        1).Dapat memahami tentang pengarus utamaan gender
        2). Dapat melaksanakan pengarus utamaan gender terutama dalam hal penyetaraan
            gender.
      b. Guru
         1) Menambah penguasaan teknik yang digunakan untuk mengatasi masalah peserta didik
             yang kurang memahami konsep pengarus utamaan gender.
         2) Memperoleh kepuasaan kerja karena peserta didik semakin memahami mengenai   
             pengarus utamaan gender.   
      c. Sekolah
         1). Layanan Bimbingan Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman
              konsep Pengarus utamaan gender.
         2). Dengan meningkatkan pemahaman konsep pengarus utamaan gender, maka kualitas 
              sekolahpun akan meningkat.
         3). Mempunyai konselor yang professional.
Kajian Teori
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar