Upaya Menanggulangi Kenakalan Remaja (Mengakses Gambar-Gambar
Pornografi) melalui Layanan Konseling Kelompok dengan Pendekatan RET (Rational Emotive Therapy) bagi Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 1 Polokarto pada Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013.
Bab: III
METODOLOGI PENELITIAN (PROSEDURE
PENELITIAN)
A. Setting
Penelitian
1.
Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Polokarto, Mranggen,
Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah. Peneliti mengambil lokasi penelitian ini
untuk Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling, karena peneliti mengampu sebagai
guru Bimbingan Konseling di kelas ini.
2.
Waktu
Penelitian. penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan,dimulai pada minggu
pertama bulan September sampai dengan minggu ke 2 bulan Desember 2012, dengan
jadwal kegiatan sebagaimana tersusun pada tabel
dibawah.
Tabel Jadwal Kegiatan PTBK
|
No.
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||||
|
Sept.
|
Okt.
|
Nov.
|
Des.
|
||||||||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
||
|
1.
|
Tahap persiapan
a.
Pengumpulan
data
b.
Pembuatan
instrumen alat pengumpul data
c.
Penyusunan
rancangan penelitian
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Tahap pelaksanaan
a.
Perencanaan
tindakan
b.
Implementasi
tindakan siklus I
c.
Observasi
dan evaluasi
d.
Refleksi
e.
Implementasi
tindakan siklus II
f.
Observasi
dan evaluasi
g.
Refleksi
h.
Analisis
dan interpretasi data
i.
Perumusan
hasil kegiatan
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
3
|
Tahap Pelaporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
B. Subjek
Penelitian
Subjek
penelitian adalah siswa
kelas VII B sejumlah 4 siswa, dengan alasan siswa tersebut sebagai siswa asuh
yang melakukan/ mengakses dan melihat gambar-gambar pornografi di internet
maupun di HP yang perlu segera ditindak lanjuti.
C. Sumber
Data
1. Data Primer
Sumber
data dari guru
mata pelajaran, guru BK dan peserta
didik.
2. Data Sekunder
Data
dan catatan diskripsi informasi dari berbagai pihak terkait di
lapangan
melalui pribadi anak, angket siswa, anekdot dan lain-lain.
D. Teknik
dan Alat Pengumpul Data
a. Teknik pengumpulan data :
1. Observasi
2. Angket
3. Wawancara
4. Dokumen (catatan pribadi siswa)
b. Alat pengumpulan data :
1. Pedoman Observasi, untuk mengevaluasi
pelaksanaan konseling kelompok.
2. Pedoman Wawancara, untuk mengetahui
perkembangan perilaku siswa.
3. Angket, untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan perubahan sikap siswa .
4. Metode dokumentasi, untuk mengetahui catatan pribadi siswa.
E. Validasi
Data
Dalam
validasi data, penulis menggunakan teknik
trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau membandingkan
terhadap data, dari empat
teknik pengumpulan data tersebut diatas.
F. Analisis
Data
Analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling ini memakai metode deskriptif komparatif, diartikan sebagai cara atau metode analisis data
yang dilakukan dengan membandingkan data hasil siklus
I dan II selama penelitian tindakan bimbingan konseling dilakukan.
Sehingga setelah siklus I, II penelitian yang sudah ditetapkan sebelumnya
kegiatan yang dilakukan penulis adalah membandingkan antara data yang diperoleh saat kondisi awal
sebelum diadakan tindakan, dibandingkan dengan data yang diperoleh setelah
melalui tindakan pada siklus pertama dengan melalui tindakan pada siklus ke
dua, disebut juga dengan menggunakan tindakan deskreptif komparatif dan
analisis observasi.
G. Indikator
Kinerja
Untuk mengukur keberhasilan suatu penelitian
maka haruslah ditetapkan juga indikator atau standar ukuran keberhasilannya.
Pun demikian dalam penelitian tindakan bimbingan konseling ini, penulis menetapkan indikator kinerja/keberhasilan. Hal ini diukur dari nilai setelah diterapkan tindakan siklus I, siklus II yang harus sesuai target yaitu minimal tercermin ada nya perubahan perilaku
siswa dari sering mengakses gambar pornogrfi menjadi menjadi berkurang dan
tidak, baik melalui internet maupun HP. Perkembangan cara berpikir dan
penuangan dalam pemecahan masalah dalam pelaksanaan konseling kelompok dari berpikir
irasional berubah ke berfikir yang rasional. Untuk lebih jelas bagaimana indikator yang digunakan
penulis dalam penelitian ini maka lihat tabel di bawah :
Tabel 3.5 Indikator Kinerja / Keberhasilan Siswa
Dalam Layanan
|
No.
|
Kategori
|
Keterangan
|
|
1.
|
Amat
Baik
|
Apabila
nilai rata-rata dari 4 konseli
memperoleh 90-100
|
|
2.
|
Baik
|
Apabila
nilai rata-rata 4 konseli memperoleh 76 – 89
|
|
3.
|
Cukup
|
Apabila
nilai rata-rata 4 konseli
memperoleh 62 – 75
|
|
4.
|
Kurang
|
Apabila
nilai rata-rata 4 konseli
memperoleh ≤ 51 – 61
|
H. Prosedur
Penelitian
Peneliti menggunakan
metode tindakan bimbingan dan konseling, cirinya bahwa proses penelitian ini
dengan melakukan suatu siklus tertentu.
Adapun langkah-langkah yang digunakan :
1. Pra Tindakan Bimbingan Konseling
Data-data siswa yang telah mengakses
gambar pornografi, melalui pengamatan/anekdot guru BK.
2. Pelaksanaan
SIKLUS I (Pertama)
a.
Planning (Perencanaan)
Peneliti mengidentifikasi dan
menganalisis masalah yang akan diteliti, dalam hal ini masalah faktual yang terjadi
di sekolah yaitu siswa mengakses gambar-gambar pornografi.
Dalam planning, terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
a) Merumuskan latar belakang dilakukannya
penelitian.
b) Merumuskan masalah penelitian secara
jelas.
c) Menetapkan cara-cara yang dilakukan untuk
melaksanakan tindakan.
d) Menyiapkan alat-alat yang digunakan
untuk melaksanakan tindakan.
b.
Acting (Tindakan)
Dalam hal ini peneliti melaksanakan
tindakan sesuai langkah-langkah konseling kelompok, antara lain sebagai berikut
:
a)
Tahap awal
kelompok
Proses utama selama tahap awal adalah orientasi dan
eksplorasi. Pada awalnya tahap ini akan diwarnai keraguan dan kekhawatiran,
namun juga harapan dari peserta. Namun apabila konselor mampu memfasilitasi
kondisi tersebut, tahap ini akan memunculkan kepercayaan terhadap kelompok. Langkah-langkah
pada tahap awal kelompok adalah :
1)
Menerima
secara terbuka dan mengucapkan terima kasih
2)
Berdoa
3)
Menjelaskan
pengertian konseling kelompok
4)
Menjelaskan
tujuan konseling kelompok
5)
Menjelaskan
azas-azas konseling kelompok
6)
Menjelaskan
cara pelaksanaan konseling kelompok
7)
Melaksanakan
perkenalan dilanjutkan rangkaian nama
b)
Tahap
Peralihan
Tujuan tahap ini adalah membangun iklim saling percaya yang
mendorong anggota menghadapi rasa takut yang muncul pada tahap awal. Konselor
perlu memahami karakterisik dan dinamika yang terjadi pada tahap transisi. Langkah-langkah pada tahap peralihan adalah :
1)
Menjelaskan
kembali kegiatan konseling kelompok
2) Tanya jawab tentang kesiapan anggota untuk
kegiatan lebih lanjut
3) Mengenali suasana apabila anggota secara
keseluruhan atau sebagian belum siap untuk memasuki tahap berikutnya dan
mengatasi suasana tersebut
4) Memberi contoh masalah pribadi yang dikemukakan
dan dibahas dalam kelompok
c)
Tahap
kegiatan
Pada tahap ini ada proses penggalian permasalahan yang
mendalam dan tindakan yang efektif. Menjelaskan masalah pribadi yang hendak dikemukakan
oleh anggota kelompok. Langkah-langkah pada tahap kegiatan adalah :
1) Mempersilakan anggota kelompok untuk
mengemukakan masalah pribadi masing-masing secara bergantian
2) Memillih /menetapkan masalah yang akan dibahas
terlebih dahulu
3)
Membahas
masalah terpilih secara tuntas
4)
Selingan
5) Menegaskan komitmen anggota yang masalahnya
telah dibahas (apa yang akan dilakukan berkenaan dengan adanya pembahasan demi terentaskan
masalahnya).
d)
Tahap
Pengakhiran
Pada tahap ini pelaksanaan konseling ditandai dengan
anggota kelompok mulai melakukan perubahan tingka laku di dalam kelompok. Langkah-langkah
pada tahap pengakhiran adalah :
1) Menjelaskan bahwa kegiatan konseling kelompok
akan diakhiri
2) Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai
kemajuan yang dicapai masing-masing
3)
Membahas
kegiatan lanjutan
4)
Pesan serta
tanggapan anggota kelompok
5)
Ucapan
terima kasih
6)
Berdoa
7)
Perpisahan
c.
Observing (Pengamatan)
Peneliti menggunakan pengamatan
sekaligus pada waktu pelaksanaan proses konseling kelompok.
d.
Reflexing (Refleksi)
Dalam kegiatan ini, peneliti mencermati,
mengkaji dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh. Tindakan yang
dilaksanakan yang didasarkan data yang telah dikumpulkan dalam penelitian, lalu
dianalisis dan hasilnya direfleksikan untuk perencanaan siklus selanjutnya
(siklus II). Dalam siklus II, tahapan-tahapan yang ditempuh sama dengan tahapan
yang pertama, perbedaannya kalau siklus I, perencanannya didasarkan pada
konsisi awal. Sedangkan pada siklus II, didasarkan pada hasil refleksi siklus
I.
Adapun prosedurnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Siklus I Siklus II
SIKLUS II (Kedua)
1. Siswa yang masih memiliki
ketidaklogisan berpikir konselor, berusaha membawa klien ke arah berpikir yang
logis dan realistik dengan memanfaatkan kekuatan dan potensi yang dimiliki.
2. Dengan pendekatan RET (Rational Emotive Therapy), konselor
menitikberatkan aspek kognitif dalam perawatan, tetapi aspek tingkah laku dan
emosi turut diberi perhatian.
3. Evaluasi dan tindak lanjut.
Apabila
ada siswa masih melakukan bahkan sering mengakses walaupun sudah adanya
penanganan khusus pada siklus I (pertama) maupun siklus II (kedua), kemudian
orang tua dipanggil untuk diadakan rapat kasus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar