Senin, 13 Juni 2016

BAB I : UPAYA MENGATASI PERILAKU MALAS BELAJAR MELALUI KONSELING EKLEKTIF DENGAN PENDEKATAN ATTENDING SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 BENDOSARI TAHUN PELAJARAN 2012-2013



UPAYA MENGATASI PERILAKU MALAS BELAJAR MELALUI KONSELING EKLEKTIF DENGAN PENDEKATAN ATTENDING SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP
SMP NEGERI 1 BENDOSARI TAHUN PELAJARAN 2012-2013




BAB: I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah merupakan pendidikan formal yang menyelengggarakan kegiatan belajar dan mengajar untuk mewujudkan tujuan tercapainya pendidikan Nasional dalam UURI No.20 tahun 2003 (1991.8) yang berbunyi : Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang berimana dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur, memeiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rokhani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Terbentuknya manusia yang berkualitas, merupakan tanggungjawab pendidikan, terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, agar anak didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai sebagai bekal hidup di masa mendatang.
Pada kenyataannya banyak siswa yang kurang bisa memanfaatkan potensi yang ada pada pada dirinya agar dapat memiliki pengetahuan dan ketrampilan, hanya karena malas untuk belajar.Indikasi malas belajar dapat dilihat dari rendahnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dikelas dengan baik, seperti tidak konsentrasi  saat pelajaran diberikan, ramai dikelas, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, sering tidak masuk sekolah/membolos dan hasil akademik peserta didik yang sangat rendah.
Pengkondisian siswa agar  semangat belajar disekolah akan memaksimalkan siswa menerima dan mendapatkan pengetahuan serta sanggup berprestasi sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Jika masalah tersebut tidak mendapatkan perhatian dan segera diatasi akan menambah sederetan masalah lain seperti malas belajar, membolos, tidak mengerjakan tugas, mengandalkan teman yang pandai/menjaplak, yang akhirnya menjadikan prestasi siswa menjadi rendah.
Berdasar dari data hasil evaluasi belajar siswa atau raport siswa kelas VII semester 1 dan 2 SMP Negeri 1 Bendosari tahun pejaran 2011/1012, siswa yang menempati rangking 3 terakhir dikelasnya biasanya diduduki oleh siswa yang selalu sama. Hal ini ini disebabkan karena siswa tersebut memiliki perilaku malas dalam belajar baik diekolah ataupun dirumah. Sikap  malas belajar ditandai dengan perilaku siswa yang sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah, sering terlambat sekolah, lambat dalam mengerjakan tugas di kelas, prestasi akdemik yang selalu rendah dan siswa banyak bermain di luar. Dari informasi yang disampaikan oleh guru guru mapel juga menguatkan bahwa siswa tersebut ketika proses belajar di kelas memang kurang semangat dan kurang konsentrasi sehingga hasil nilai ulangan hariannya selalu kurang maksimal.
Siswa yang mengalami masalah dengan perilaku malas belajar tersebut apabila dibiarkan tentu akan menjadikan prestasi balajarnya menjadi gagal. Maka perlu upaya bantuan layanan bimbingan Konseling untuk mengatasi siswa siswi yang mengalami hambatan dan kesulitan dalam belajar tersebut sehingga dapat terentaskan.
Perilaku malas belajar merupakan suatu hasil  bentukan, artinya perilaku itu bisa dibentuk kembali menjadi baik atau tidak malas. Pembentukan kembali perilaku seseorang tadi sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bisa orang tua, teman, atau orang lain di sekitarnya.Sehingga, dalam mengubah perilaku seseorang, yang paling mendasar adalah mengubah persepsinya.Untuk itu, perlu mempelajari dan mengambil sistem nilai yang bisa mengubah persepsinya atau memberikan sistem nilai lain yang baru baginya.
Kegiatan program pengembangan diri dalam layanan Bimbingan Konseling SMP Negeri 1 Bendosari, salah satunya adalah memberikan layanan konseling dalam membantu peserta didik yang mengalami permasalahan belajar sehingga diharapkan seluruh peserta didik dapat menyelesaikan segala hambatan yang dihadapai untuk dapat berprestasi dengan maksimal.
Dengan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK) dengan judul  Upaya Mengatasi Perilaku Malas Belajar Melalui Konseling Eklektif dengan Pendekatan Attending Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Bendosari Tahun Pelajaran 2012/2013
B.    Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
  1. Mengapa perilaku malas belajar siswa dapat terjadi ?
  2. Mengapa perilaku malas belajar perlu diatasi ?
  3. Faktor apa yang menyebabkan siswa memiliki perilaku malas belajar?
  4. Bagaimana cara guru Bimbingan Konseling dalam mengatasi siswa yang malas belajar ?
C.      Pembatasan Masalah
 Dalam penelitian diperlukan pembatasan masalah agar penelitian nanti dapat lebih fokus. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti membatasi pada penggunaan konseling eklektif dengan pendekatan attending untuk mengatasi perilaku malas belajar siswa kelas VIII semester II tahun pelajaran 2012/2013

D.      Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
  1. Apakah Melalui pemberian tehnik Konseling eklektif dengan Pendekatan attending dapat efektif mengatasi perilaku malas belajar pada siswa kelas VIII semester Genap SMP Negeri 1 Bendosari Tahun Pelajaran 2012/2013?
  2. Apakah Melalui tehnik Konseling Eklektif dengan Pendekatan Attending, guru sebagai konselor dapat meningkatkan prestasi siswa ?



E.    Tujuan Penelitian
1.     Tujuan Umum
Tujuaan umum penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui peranan tehnik konseling eklektif dengan attending dalam mengatasi perilaku malas belajar siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Bendosari Tahun pelajaran 2012-2013
2.     Tujuan Khusus
a.      Mengatasi Permasalahan siswa
b.     Membangkitkan semangat siswa untuk belajar
c.      Meningkatkan Partisipasi siswa dalam pembelajaran
d.     Meningkatkan prestasi belajar siswa
e.      Meningkatkan kemampuan guru pembimbing dalam memberi layanan konseling pada siswa

F.     Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diantaranya adalah:
  1. Secara teoritis
Dapat mempertegas manfaat penggunaan konseling eklektif dengan pendekatan attending dalam mengatasi perilaku malas belajar siswa di sekolah.
  1. Secara praktis
    • Bagi siswa
Membantu siswa dalam mengatasi hambatan dalam belajar khususnya perilaku malas belajar.
    • Bagi Guru
Dapat membantu guru bimbingan dan konseling untuk memperkaya pengalaman dalam melaksanakan layanan konseling terhadap siswa-siswa bermasalah.   
           
    • Bagi  Sekolah
Memberikan kontribusi sekolah dalam meningkatkan prestasi akademik siswa .




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar