UPAYA
MENGATASI PERILAKU MALAS BELAJAR MELALUI KONSELING EKLEKTIF DENGAN PENDEKATAN ATTENDING SISWA
KELAS VIII SEMESTER GENAP
SMP
NEGERI 1 BENDOSARI TAHUN PELAJARAN 2012-2013
BAB: I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah merupakan pendidikan formal yang
menyelengggarakan kegiatan belajar dan mengajar untuk mewujudkan tujuan tercapainya
pendidikan Nasional dalam UURI No.20 tahun 2003 (1991.8) yang berbunyi :
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang berimana dan bertaqwa terhadap
Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur, memeiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmani dan rokhani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Terbentuknya manusia yang berkualitas, merupakan
tanggungjawab pendidikan, terutama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, agar
anak didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai sebagai bekal
hidup di masa mendatang.
Pada kenyataannya banyak siswa yang kurang bisa
memanfaatkan potensi yang ada pada pada dirinya agar dapat memiliki pengetahuan
dan ketrampilan, hanya karena malas untuk belajar.Indikasi malas belajar dapat
dilihat dari rendahnya motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dikelas dengan
baik, seperti tidak konsentrasi saat
pelajaran diberikan, ramai dikelas, tidak mengerjakan tugas yang diberikan
guru, sering tidak masuk sekolah/membolos dan hasil akademik peserta didik yang
sangat rendah.
Pengkondisian siswa agar
semangat belajar disekolah akan memaksimalkan siswa menerima dan
mendapatkan pengetahuan serta sanggup berprestasi sesuai dengan kemampuan yang
ada pada dirinya. Jika masalah tersebut tidak mendapatkan perhatian dan segera
diatasi akan menambah sederetan masalah lain seperti malas belajar, membolos,
tidak mengerjakan tugas, mengandalkan teman yang pandai/menjaplak, yang
akhirnya menjadikan prestasi siswa menjadi rendah.
Berdasar dari data hasil evaluasi belajar siswa
atau raport siswa kelas VII semester 1 dan 2 SMP Negeri 1 Bendosari tahun
pejaran 2011/1012, siswa yang menempati rangking 3 terakhir dikelasnya biasanya
diduduki oleh siswa yang selalu sama. Hal ini ini disebabkan karena siswa
tersebut memiliki perilaku malas dalam belajar baik diekolah ataupun dirumah.
Sikap malas belajar ditandai dengan
perilaku siswa yang sering tidak mengerjakan pekerjaan rumah, sering terlambat
sekolah, lambat dalam mengerjakan tugas di kelas, prestasi akdemik yang selalu
rendah dan siswa banyak bermain di luar. Dari informasi yang disampaikan oleh
guru guru mapel juga menguatkan bahwa siswa tersebut ketika proses belajar di
kelas memang kurang semangat dan kurang konsentrasi sehingga hasil nilai
ulangan hariannya selalu kurang maksimal.
Siswa yang mengalami masalah dengan perilaku malas
belajar tersebut apabila dibiarkan tentu akan menjadikan prestasi balajarnya menjadi
gagal. Maka perlu upaya bantuan layanan bimbingan Konseling untuk mengatasi
siswa siswi yang mengalami hambatan dan kesulitan dalam belajar tersebut
sehingga dapat terentaskan.
Perilaku malas belajar merupakan suatu hasil bentukan, artinya perilaku itu bisa dibentuk kembali menjadi baik
atau tidak malas. Pembentukan kembali perilaku seseorang tadi sebetulnya sangat
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bisa orang tua, teman, atau orang lain
di sekitarnya.Sehingga, dalam mengubah perilaku seseorang, yang paling mendasar
adalah mengubah persepsinya.Untuk itu, perlu mempelajari dan mengambil sistem
nilai yang bisa mengubah persepsinya atau memberikan sistem nilai lain yang
baru baginya.
Kegiatan program pengembangan diri dalam layanan
Bimbingan Konseling SMP Negeri 1 Bendosari, salah satunya adalah memberikan
layanan konseling dalam membantu peserta didik yang mengalami permasalahan belajar sehingga diharapkan seluruh
peserta didik dapat menyelesaikan segala hambatan yang dihadapai untuk dapat berprestasi dengan
maksimal.
Dengan uraian diatas peneliti tertarik untuk
melakukan Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK) dengan judul ” Upaya Mengatasi Perilaku Malas Belajar
Melalui Konseling Eklektif dengan Pendekatan Attending Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Bendosari Tahun Pelajaran
2012/2013“
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah-masalah
dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
- Mengapa perilaku malas belajar siswa dapat terjadi ?
- Mengapa perilaku malas belajar perlu diatasi ?
- Faktor apa yang menyebabkan siswa memiliki perilaku malas belajar?
- Bagaimana cara guru Bimbingan Konseling dalam mengatasi siswa yang malas belajar ?
C.
Pembatasan Masalah
Dalam penelitian diperlukan pembatasan masalah
agar penelitian nanti dapat lebih fokus. Dalam penelitian tindakan kelas ini,
peneliti membatasi pada penggunaan konseling eklektif dengan pendekatan
attending untuk mengatasi perilaku malas belajar siswa kelas VIII semester II
tahun pelajaran 2012/2013
D.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut ini :
- Apakah Melalui pemberian tehnik Konseling eklektif dengan Pendekatan attending dapat efektif mengatasi perilaku malas belajar pada siswa kelas VIII semester Genap SMP Negeri 1 Bendosari Tahun Pelajaran 2012/2013?
- Apakah Melalui tehnik Konseling Eklektif dengan Pendekatan Attending, guru sebagai konselor dapat meningkatkan prestasi siswa ?
E. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Tujuaan umum penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk
mengetahui peranan tehnik konseling eklektif dengan attending dalam mengatasi
perilaku malas belajar siswa kelas VIII semester genap
SMP Negeri 1 Bendosari Tahun pelajaran 2012-2013
2.
Tujuan Khusus
a. Mengatasi Permasalahan siswa
b.
Membangkitkan semangat siswa
untuk belajar
c. Meningkatkan Partisipasi siswa dalam pembelajaran
d. Meningkatkan prestasi belajar siswa
e. Meningkatkan kemampuan guru pembimbing dalam memberi layanan
konseling pada siswa
F. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian
ini diantaranya adalah:
- Secara teoritis
Dapat
mempertegas manfaat penggunaan konseling eklektif dengan pendekatan attending dalam
mengatasi perilaku malas belajar siswa di sekolah.
- Secara praktis
- Bagi siswa
Membantu siswa dalam mengatasi
hambatan dalam belajar khususnya perilaku malas belajar.
- Bagi Guru
Dapat membantu guru
bimbingan dan konseling untuk memperkaya pengalaman dalam melaksanakan layanan konseling terhadap
siswa-siswa bermasalah.
- Bagi Sekolah
Memberikan kontribusi sekolah dalam
meningkatkan prestasi akademik siswa .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar