BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Setting Penelitian
1.1 Lokasi
Penelitian:
Peneltian Tindakan Bimbingan dan Konseling ini dilakasanakan di kelas
VIII B SMP Tarakanita Solo Baru, yang beralamat di Jl. Nusa Indah II Solo Baru.
Ruang kelas VIII B berada di lantai II. Pintu
ruang kelas menghadap ke barat. Sebelah kiri terdapat ruang kelas VIII A, sedangkan
sebelah kanan adalah ruang kelas IX A. Ruang kelas VIII B memiliki cukup
ventilasi dan penerangan. Sirkulasi udara cukup lancar. Cat tembok terjaga
kebersihannya.
Penataan ruang kelas VIII B cukup nyaman, jumlah
meja dan kursi untuk proes kegiatan belajar mengajar cukup menunjang. Bagian
depan kelas terdapat papan tulis dan layar monitor LCD, di bagian belakang juga
terdapat papan tulis. Kondisi kebersihan kelas cukup bagus. Tidak terdapat
kotoran dan tersedia tempat sampah.
Di ruang kelas VIII B masih terdapat ruang kosong.
Di depan kelas terdapat lorong yang cukup untuk beraktivitas para siswa. Jika
mengalami kejenuhan, mata bisa memandang ke bawah / lapangan, yang banyak
tumbuh tanaman hijau dan subur.
Ruang kelas VIII B agak jauh dari kamar mandi /
WC. Walau demikian, jika ada kepentingan ke kamar mandi dengan berjalan kaki,
tidak banyak membutuhkan waktu. Juga jauh dari kantin dan perpustakaan. Walau
demikian untuk menuju ke kantin dan perpustakaan tidaklah sulit.
Secara fisik ruang kelas VIII B sangat nyaman
untuk belajar - mengajar dan memungkinkan semangat belajar siswa tidak lekas
jenuh / bosan. Seharusnya antara guru dan siswa mampu berinteraksi dengan baik.
Guru tidak akan terkendala oleh situasi sarana dalam memberikan motivasi belajar
siswanya.
1.2 Karakteristik subjek penelitian (siswa)
1.2.1 Komposisi siswa:
Siswa kelas VIII B berjumlah 38 orang siswa, yang terdiri atas 13 orang
perempuan dan 25 orang laki-laki. Dari 38 orang siswa tersebut, ada 44,73 % WNI
keturunan, dan 55,27 % pribumi. Mereka berbaur menjadi satu dalam suasana yang
rukun dan akrab.
1.2.2 Latar Belakang Sosial Ekonomi:
Orang tua siswa mayoritas memiliki pekerjaaan sebagai wiraswasta dan buruh,
yang status ekonominya rata-rata menengah ke bawah. Latar belakang pendidikan
orang tua siswa sebagian besar lulusan SMA sederajat, yakni ada 23 orang (60,52
%). Agama yang dianut siswa: 21 (55, 3 %) orang penganut agama Katolik; 16
(42,1 %) orang penganut agama Kristen; 1 (2,6 %) orang penganut agama Hindu.
1.2.3 Motivasi
belajar awal
Motivasi belajar awal dilihat dari tingkat kesiapan belajar sangat kurang, ketika ditanyai jadwal pelajaran yang harus
diikuti, sebagian besar tidak hafal. Materi pembelajaran yang dipelajari pada
waktu sebelumnya, sebagian besar tidak mampu menjelaskan secara baik. Diteliti
buku-buku catatannya kurang lengkap dan rapi. Di dalam buku catatannya selalu
ada gambar / coretan yang tidak ada kaitannya dengan pelajaran. Ketika ditanyai
kapan menggambar / mencoret bukunya, beberapa siswa menjawab, ketika mengikuti
pelajaran di kelas.
Beberapa orang siswa ketika ditanya apakah orang
tuanya sering menanyakan jadwal pelajaran, sebagian besar menjawab, tidak
pernah (Bahasa siswa: orang tua tidak
nggagas.Apakah orang tua sering melihat buku-buku catatannya, beberapa
orang siswa menjawab, tidak pernah.
2. Sasaran Penelitian:
Sasaran Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling ini adalah Siswa Kelas VIII B SMP Tarakanita Solo Baru, Semester
Gasal, Tahun Ajaran 2014
3. Metode Penelitian
3.1 Prosedur Penelitian:
|
School Information System (SIS)
|
|
SISWA
|
|
Motivasi
Belajar Kurang
|
|
Motivasi
Belajar Tinggi
|
3.2 Metode Pengumpul Data
Pengumpulan data dilakukan melalui : wawanacara , School Information System (SIS) dalam bentuk
daftar isian, observasi untuk sumber
data peristiwa dan analisis dokumen untuk sumber data dokumen
3.3 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang
digunakan dalam peneltian tindakan kelas ini adalah model Sprandley, dalam
pelaksanaan analisis data tidak dilakukan secara linear berurutan setelah semua
data terkumpul, melainkan akan dilakuakn secara simultan pada saat dan setelah
data terkumpul. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research). Metode ini dipilih
untuk mengatasi motivasi belajar menggunakan School Information System (SIS). Metode ini sesuai dengan
pendapat Ortrun Zuber Skerritt dalam bukunya New Direction in Action Research (1996:3) yang berpendapat bahwa “ ... metode penelitian
yang tepat untuk mengembangkan bidang pendidikan adalah penelitian tindakan”.
3.4 Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua (2) siklus,
siklus 1 dilaksanakan dalam 1 minggu dengan frekuensi 2 kali pertemuan dan siklus 2 dilaksanakan
berdasarkan refleksi terhadap siklus 1. siklus ini dilaksanakan dalam 2 minggu
dengan frekuensi 2 kali pertemuan. Setelah siklus 2 selesai direfleksi kembali.
Selanjutnya hasil penelitian dilaporkan.
Konseling ini akan dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
dan Konseling
c. Observasi
d.
Evaluasi
e. Refleksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar