MAKNA IBADAH
Tahukah Anda, mengapa saat memasuki
gedung gereja, kita membasahi jari dengan air yang ditaruh di tempat khusus dan
digantungkan di kanan kiri pintu gereja ? Atau mengapa saat menyanyikan lagu
tertentu dalam acara misa kudus haru berdiri ? Saat Pastur mengangkat piala,
kita menyembah ?
Kalau kita merasa belum mamahami
makna “gerakan” dalam ibadah, dimungkinkan kita kurang menjalankan ibadah
dengan sepenuh hati. Setiap agama dalam menjalankan ibadahnya selalu me. nggunakan
gerakan-gerakan tertentu. Secara umum, gerakan itu bermakna sebagai ungkapan
hati dalam berkomunikasi dengan Tuhan.
Makna ibadah bagi umat Katolik
adalah:
a.
Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan manusia dengan Tuhan.
b. Mengungkapkan karya Tuhan yang menyelamatkan
hidup manusia.
c.
Meningkatkan dan menjamin mutu hidup sebagai orang beriman.
d. Mmenggairahkan
iman dan kasih kepada Allah.
e. Mengantar
umat pada penghayatan iman yang benar.
f. Untuk
memperoleh buah-buah rohani.
Saat melakukan ibadah, umat Katolik
banyak menggunakan simbol-simbol. Agar kita bisa menjalankan dan menghayati
peribadahan kita, berikut sekedar pemahaman simbol-simbol yang diharapkan mampu
memperkaya keimanan kita kepada Tuhan.
a.
Tanda Salib, dibuat ketika :
1) Memasuki gereja sambil
menandai diri dengan air suci tanda peringatan
pembaptisan yang telah kita terima.
2) Mengawali dan Mengakhiri Perayaan ibadah
3) Memulai bacaan injil dengan
membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada.
4) Menerima berkat mengutusan
pada bagian penutup.
b. Perarakan
Perarakan
dilakukan oleh Pemimpin ibadah beserta pembantunya berjalan bersama menuju
altar, juga dilakukan oleh beberapa wakil umat untuk mengantarkan persembahan
berupa: roti, anggur, lilim, bunga dan kolekte ke altar.
c. Berjalan
Berjalan
yang baik dilakukan dengan tegap dan khidmat serta pandangan kearah depan
merupakan tanda penghormatan dan kesungghuan niat kita bertemu dengan Tuhan
serta dengan tidak tergesa-gesa supaya suasana khidmat dan tenang terjaga,
namun tidak lambat juga supaya tidak memberi kesan lamban
d. Berdiri
Berdiri
sebagai ungkapan rasa hormat dan syukur, dilakukan waktu menyambut imam,
pembacaan Injil, mengucapkan Syahadat, menyampaikan doa Umat, memulai Doa
Syukur Agung dan menyanyikan lagu Bapa Kami.
e. Duduk
Duduk
dilakukan ketika Kitab Suci dibacakan (selain Injil) sebagai suatu ungkapan
kesediaan mendengar dan merenungkan sabda Tuhan. Persiapan persembahan sebagai
ungkapan kesediaan memberi diri kepada Tuhan dengan penuh penyerahan. Petugas
membacakan penguman sebagai tanda ungkapan kesediaan mendengarkan dan
melaksakan tugas kewajiban
f. Membungkuk
Membungkukan
badan dan kepala merupakan tanda penghormatan terhadap Pemimpin ibadah, altar
Tuhan, salib dan sakramen Maha Kudus.
g. Berlutut
Berlutut
merupakan sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin
memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya.
h. Mengangkat Tangan
Sebagai
sikap doa yang mengungkapkan permohonan dengan kebulatan hati yang disertai
pengharapan, dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena dan piala berisi roti
dan anggur untuk dipersembahkan kepada Tuhan, serta mengangkat sibori atau
patena dan piala yang berisi Tubuh dan Darah Kristus untuk diperlihatkan kepada
umat.
i. Mengatupkan Tangan
Mengatupkan
tangan dibuat ketika sebelum dan setelah menerima komuni (mengatupkan tangan
didada waktu berjalan) sebagai ungkapan kesetiaan pada Tuhan, juga dilakukan
oleh umat ketika berdoa pribadi.
j. Tiarap/Menelungkup
Tiarap
atau menelungkup merupakan ungkapan tidak pantas, merasa berdosa dihadapan
Allah, dilakukan oleh para calon Imam dan Uskup ketika ditahbiskan, serta oleh
Umat sebagai sikap Doa, merasa diri berdosa besar dan tidak layak dihadapan Tuhan.
k. Memerciki
Sebagai
tanda penyucian dan peringatan akan pembatisan, memerciki dilakukan pada
permulaan Ekaristi dan juga dilakukan setelah pembaharuan janji naptis pada
Malam Paska, saat menerima daun Palma pada perarakan Minggu Palma. Mmemerciki
juga dilakukan untuk kepentingan pernikahan, pemakaman, pemberkatan
tempat/gedung, pemberkatan benda-benda devosi lainnya.
l. Mendupai
Untuk
menciptakan suasana doa dan kurban bagi Allah. Pendupaan altar bergerak dari
bagian kiri ke kanan mengelilingi altar. Asap putih yang mengepul keatas melambangkan persembahan kita diterima oleh
Allah.
m. Bersalaman
Berjabat
tangan atau bersalaman mengungkapkan wujud dari Kasih dan Persaudaraan.
Bersalaman dilakukan oleh umat ketika saling memberikan Salam Damai.
n. Memberkati
Memberkati
adalah bentuk menguduskan umat yang dilakukan oleh seorang pemimpin ibadah,
memberkati adalah Doa, ungkapan permohonan pada Tuhan, semoga yang diminta
umat-Nya terkabulkan, terjadi, terlaksana. Memberkati disertai dengan gerakan
tangan yang "bertanda salib" dengan mengucapkan "Atas nama Bapa,
Putra dan Roh Kudus". Tiada berkat imam yang tidak diberikan dalam tanda
salib.
A. Sardi
- Tarakanita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar