Selasa, 25 Oktober 2016

MAKNA IBADAH




MAKNA IBADAH


            Tahukah Anda, mengapa saat memasuki gedung gereja, kita membasahi jari dengan air yang ditaruh di tempat khusus dan digantungkan di kanan kiri pintu gereja ? Atau mengapa saat menyanyikan lagu tertentu dalam acara misa kudus haru berdiri ? Saat Pastur mengangkat piala, kita menyembah ?

            Kalau kita merasa belum mamahami makna “gerakan” dalam ibadah, dimungkinkan kita kurang menjalankan ibadah dengan sepenuh hati. Setiap agama dalam menjalankan ibadahnya selalu me. nggunakan gerakan-gerakan tertentu. Secara umum, gerakan itu bermakna sebagai ungkapan hati dalam berkomunikasi dengan Tuhan.

            Makna ibadah bagi umat Katolik adalah:
a.  Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan manusia dengan Tuhan.
b. Mengungkapkan karya Tuhan yang menyelamatkan hidup manusia.
c.   Meningkatkan dan menjamin mutu hidup sebagai orang beriman.
d.  Mmenggairahkan iman dan kasih kepada Allah.
e.   Mengantar umat pada penghayatan iman yang benar.
f.    Untuk memperoleh buah-buah rohani.

            Saat melakukan ibadah, umat Katolik banyak menggunakan simbol-simbol. Agar kita bisa menjalankan dan menghayati peribadahan kita, berikut sekedar pemahaman simbol-simbol yang diharapkan mampu memperkaya keimanan kita kepada Tuhan.
 a.    Tanda Salib, dibuat ketika :
1) Memasuki gereja sambil menandai diri dengan air suci tanda    peringatan pembaptisan yang telah kita terima.
2)  Mengawali dan Mengakhiri Perayaan ibadah
3) Memulai bacaan injil dengan membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada.
4) Menerima berkat mengutusan pada bagian penutup.

b.    Perarakan
Perarakan dilakukan oleh Pemimpin ibadah beserta pembantunya berjalan bersama menuju altar, juga dilakukan oleh beberapa wakil umat untuk mengantarkan persembahan berupa: roti, anggur, lilim, bunga dan kolekte ke altar.

c.    Berjalan
Berjalan yang baik dilakukan dengan tegap dan khidmat serta pandangan kearah depan merupakan tanda penghormatan dan kesungghuan niat kita bertemu dengan Tuhan serta dengan tidak tergesa-gesa supaya suasana khidmat dan tenang terjaga, namun tidak lambat juga supaya tidak memberi kesan lamban

d.    Berdiri
Berdiri sebagai ungkapan rasa hormat dan syukur, dilakukan waktu menyambut imam, pembacaan Injil, mengucapkan Syahadat, menyampaikan doa Umat, memulai Doa Syukur Agung dan menyanyikan lagu Bapa Kami.

e.    Duduk
Duduk dilakukan ketika Kitab Suci dibacakan (selain Injil) sebagai suatu ungkapan kesediaan mendengar dan merenungkan sabda Tuhan. Persiapan persembahan sebagai ungkapan kesediaan memberi diri kepada Tuhan dengan penuh penyerahan. Petugas membacakan penguman sebagai tanda ungkapan kesediaan mendengarkan dan melaksakan tugas kewajiban

f.    Membungkuk
Membungkukan badan dan kepala merupakan tanda penghormatan terhadap Pemimpin ibadah, altar Tuhan, salib dan sakramen Maha Kudus.

g.    Berlutut
Berlutut merupakan sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya.

h.    Mengangkat Tangan
Sebagai sikap doa yang mengungkapkan permohonan dengan kebulatan hati yang disertai pengharapan, dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena dan piala berisi roti dan anggur untuk dipersembahkan kepada Tuhan, serta mengangkat sibori atau patena dan piala yang berisi Tubuh dan Darah Kristus untuk diperlihatkan kepada umat.

i.     Mengatupkan Tangan
Mengatupkan tangan dibuat ketika sebelum dan setelah menerima komuni (mengatupkan tangan didada waktu berjalan) sebagai ungkapan kesetiaan pada Tuhan, juga dilakukan oleh umat ketika berdoa pribadi.

j.     Tiarap/Menelungkup
Tiarap atau menelungkup merupakan ungkapan tidak pantas, merasa berdosa dihadapan Allah, dilakukan oleh para calon Imam dan Uskup ketika ditahbiskan, serta oleh Umat sebagai sikap Doa, merasa diri berdosa besar dan tidak layak dihadapan Tuhan.

k.    Memerciki
Sebagai tanda penyucian dan peringatan akan pembatisan, memerciki dilakukan pada permulaan Ekaristi dan juga dilakukan setelah pembaharuan janji naptis pada Malam Paska, saat menerima daun Palma pada perarakan Minggu Palma. Mmemerciki juga dilakukan untuk kepentingan pernikahan, pemakaman, pemberkatan tempat/gedung, pemberkatan benda-benda devosi lainnya.

l.     Mendupai
Untuk menciptakan suasana doa dan kurban bagi Allah. Pendupaan altar bergerak dari bagian kiri ke kanan mengelilingi altar. Asap putih yang mengepul keatas  melambangkan persembahan kita diterima oleh Allah.

m.   Bersalaman
Berjabat tangan atau bersalaman mengungkapkan wujud dari Kasih dan Persaudaraan. Bersalaman dilakukan oleh umat ketika saling memberikan Salam Damai.

n.    Memberkati
Memberkati adalah bentuk menguduskan umat yang dilakukan oleh seorang pemimpin ibadah, memberkati adalah Doa, ungkapan permohonan pada Tuhan, semoga yang diminta umat-Nya terkabulkan, terjadi, terlaksana. Memberkati disertai dengan gerakan tangan yang "bertanda salib" dengan mengucapkan "Atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus". Tiada berkat imam yang tidak diberikan dalam tanda salib.

A.    Sardi - Tarakanita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar