SURVEY KEBUTUHAN REMAJA
UNTUK KEPENTINGAN PENDIDIKANNYA DI SEKOLAH
BAB: I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG MASALAH
Pemikiran
Maslow tentang Teori Hirarki Kebutuhan sudah dikenal luas, namun aplikasinya
untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah tampaknya belum mendapat
perhatian penuh. Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa,
sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.
Sejauh
mana lembaga-lembaga pendidikan formal, khususnya Sekolah Menengah pertama,
tempat para remaja memperdalam ilmu pengetahuannya, sikap, dan keterampilan
mampu mengakomodasi kepentingan remaja, sehingga mampu mengantarkannya mencapai
kedewasaannya.
Pat Hollingsworth &
Gina Lewis (2008) dalam Pembelajaran Aktif, guru hendaknya menyadari bahwa: Setiap
siswa membutuhkan kesempatan untuk bergerak. Setiap siswa perlu mengetahui
pengalaman flow dan bagaimana pengalaman tersebut bisa meningkatkan hidup
mereka. Siswa membutuhkan kesempatan untuk memikirkan apa arti sukses bagi
mereka, dan bagaimana mereka bisa meraihnya. Siswa perlu waktu untuk belajar
menggambar. Beberapa siswa perlu bantuan untuk memantau perilaku belajar mereka
sendiri.
Jelas
kiranya, lembaga pendidikan formal/ Sekolah Menengah Pertama dalam menyusun
kurikulum sebagai pedoman pembelajaran bertolak dari perhatian energy, mental,
dan emosional siswa. Siswa dalam keadaan sadar yang di dalamnya siswa bisa
betul-betul terbenam dalam sebuah aktivitas sehingga tidak merasakan waktu yang
berlalu.
Manusia
belajar, tumbuh berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melalui kehidupan
keluarga, untuk sampai pada pemenuhan bagaimana ia bisa menempatkan dirinya ke
dalam keseluruhan kehidupan di mana ia berada. Perkembangan manusia tidak
dimulai dari suatu “tabula rasa”, melainkan mengandung sumber daya yang memiliki
kondisi social – cultural, fisik dan biologis yang berbeda-beda, yang dicakupi
oleh pengertian bakat dan minat yang tidak dapat dilihat dan terlepas dari
kondisi social, cultural, fisik dan biologis dalam lingkungannya. Dengan
demikian selain lingkungan keluarga dan orang tua, sekolah dan guru juga
berperan penting dalam tumbuh kembang siswa (Prof. Dr. Conny R. Semiawan 2008)
Dengan
demikian kebutuhan manusia, khususnya remaja dipengaruhi oleh beberapa aspek.
Sesuai tahap perkembangannya, masa remaja merupakan masa transisi dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini remaja dalam proses mencari “AKU”-nya (Who am I ?).
Apabila
remaja tidak dan atau belum terpenuhi kebutuhannya sesuai dengan tahap
perkembangannya, maka kelak akan mengalami masalah yang besar. Untuk itulah
perlu kiranya survey kebutuhan remaja.
Untuk
memenuhi kebutuhan remaja, lembaga pendidikan formal, di mana remaja sedang
menyelesaikan studinya, sangat berperanan penting. Sejauh mana kebutuhan remaja
dalam kaitannya dengan pendidikan di sekolahnya ?
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah,
dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah
sebagai berikut:
1. Teori
kebutuhan Individu menurut Maslow.
2. Aplikasi
teori kebutuhan Maslow dalam kepentingan pendidikan siswa di sekolah.
3. Hasil
survey kebutuhan remaja untuk kepentingan pendidikan di sekolah.
4. Analisis
hasil survey kebutuhan remaja untuk kepentingan pendidikan di sekolah.
C.
TUJUAN
PEMBAHASAN MASALAH
1. Agar
pembaca, khususnya para pelaku pendidikan di sekolah memahami teori kebutuhan
individu menurut Maslow.
2. Agar
pembaca, khususnya para pelaku pendidikan di sekolah memahami bagaimana
mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow dalam kepentingan pendidikan siswa di
sekolah.
3. Agar
pembaca, khususnya para pelaku pendidikan di sekolah memahami hasil survey
kebutuhan remaja untuk kepentingan pendidikan di sekolah.
4. Agar
pembaca, khususnya pelaku pendidikan di sekolah mampu menyikapi analisis hasil
survey kebutuhan remaja untuk kepentingan pendidikan di sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar