Minggu, 23 Oktober 2016

Bab I : SURVEY KEBUTUHAN REMAJA UNTUK KEPENTINGAN PENDIDIKANNYA DI SEKOLAH



SURVEY KEBUTUHAN REMAJA
UNTUK KEPENTINGAN PENDIDIKANNYA DI SEKOLAH




BAB: I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Pemikiran Maslow tentang Teori Hirarki Kebutuhan sudah dikenal luas, namun aplikasinya untuk kepentingan pendidikan siswa di sekolah tampaknya belum mendapat perhatian penuh. Secara ideal, dalam rangka pencapaian perkembangan diri siswa, sekolah seyogyanya dapat menyediakan dan memenuhi berbagai kebutuhan siswanya.

Sejauh mana lembaga-lembaga pendidikan formal, khususnya Sekolah Menengah pertama, tempat para remaja memperdalam ilmu pengetahuannya, sikap, dan keterampilan mampu mengakomodasi kepentingan remaja, sehingga mampu mengantarkannya mencapai kedewasaannya.

Pat Hollingsworth & Gina Lewis (2008) dalam Pembelajaran Aktif, guru hendaknya menyadari bahwa: Setiap siswa membutuhkan kesempatan untuk bergerak. Setiap siswa perlu mengetahui pengalaman flow dan bagaimana pengalaman tersebut bisa meningkatkan hidup mereka. Siswa membutuhkan kesempatan untuk memikirkan apa arti sukses bagi mereka, dan bagaimana mereka bisa meraihnya. Siswa perlu waktu untuk belajar menggambar. Beberapa siswa perlu bantuan untuk memantau perilaku belajar mereka sendiri.

Jelas kiranya, lembaga pendidikan formal/ Sekolah Menengah Pertama dalam menyusun kurikulum sebagai pedoman pembelajaran bertolak dari perhatian energy, mental, dan emosional siswa. Siswa dalam keadaan sadar yang di dalamnya siswa bisa betul-betul terbenam dalam sebuah aktivitas sehingga tidak merasakan waktu yang berlalu.

Manusia belajar, tumbuh berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melalui kehidupan keluarga, untuk sampai pada pemenuhan bagaimana ia bisa menempatkan dirinya ke dalam keseluruhan kehidupan di mana ia berada. Perkembangan manusia tidak dimulai dari suatu “tabula rasa”, melainkan mengandung sumber daya yang memiliki kondisi social – cultural, fisik dan biologis yang berbeda-beda, yang dicakupi oleh pengertian bakat dan minat yang tidak dapat dilihat dan terlepas dari kondisi social, cultural, fisik dan biologis dalam lingkungannya. Dengan demikian selain lingkungan keluarga dan orang tua, sekolah dan guru juga berperan penting dalam tumbuh kembang siswa (Prof. Dr. Conny R. Semiawan  2008)

Dengan demikian kebutuhan manusia, khususnya remaja dipengaruhi oleh beberapa aspek. Sesuai tahap perkembangannya, masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa ini remaja dalam proses mencari “AKU”-nya (Who am I ?).

Apabila remaja tidak dan atau belum terpenuhi kebutuhannya sesuai dengan tahap perkembangannya, maka kelak akan mengalami masalah yang besar. Untuk itulah perlu kiranya survey kebutuhan remaja.

Untuk memenuhi kebutuhan remaja, lembaga pendidikan formal, di mana remaja sedang menyelesaikan studinya, sangat berperanan penting. Sejauh mana kebutuhan remaja dalam kaitannya dengan pendidikan di sekolahnya ?


B.    RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:

1.     Teori kebutuhan Individu menurut Maslow.
2.     Aplikasi teori kebutuhan Maslow dalam kepentingan pendidikan siswa di sekolah.
3.     Hasil survey kebutuhan remaja untuk kepentingan pendidikan di sekolah.
4.     Analisis hasil survey kebutuhan remaja untuk kepentingan pendidikan di sekolah.

C.    TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH

1.     Agar pembaca, khususnya para pelaku pendidikan di sekolah memahami teori kebutuhan individu menurut Maslow.
2.     Agar pembaca, khususnya para pelaku pendidikan di sekolah memahami bagaimana mengaplikasikan teori kebutuhan Maslow dalam kepentingan pendidikan siswa di sekolah.
3.     Agar pembaca, khususnya para pelaku pendidikan di sekolah memahami hasil survey kebutuhan remaja untuk kepentingan pendidikan di sekolah.
4.     Agar pembaca, khususnya pelaku pendidikan di sekolah mampu menyikapi analisis hasil survey kebutuhan remaja untuk kepentingan pendidikan di sekolah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar