UPAYA
MENINGKATKAN KEDISIPLINAN TERKAIT DENGAN KERAPIAN BERPAKAIAN SERAGAM SEKOLAH
MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 WERU
SEMESTER II TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
1. Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian ini berada
di SMP Negeri 1 Weru dengan alamat di Desa Karangmojo Kecamatan Weru Kabupaten
Sukoharjo. Pemilihan lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Weru karena peneliti
menjadi guru Pembimbing dan Konseling di sekolah tersebut, sehingga memudahkan
peneliti untuk mendapatkan data penelitian.
SMP Negeri 1 Weru
berstatuskan sekolah negeri dengan nilai akreditasi sekolah yaitu nilai A.
Nomor Statisk Sekolah (NSS) sekolah ini adalah 201031101006. SMP Negeri 1 Weru
dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama Marsidi, S.Pd.
2. Alokasi Waktu
penelitian
Wktu pelaksanaan penalitian
ini adalah pada semester II tahun pelajaran
2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Januari sampai Maret 2013, yang dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan
sampai dengan penulisan akhir laporan penelitian. Pemilihan waktu selama tiga
bulan karena diperkirakan dapat melaksanakan tindakan selama dua kali siklus.
Table 3.1. Alokasi Waktu
Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
|
No
|
Jenis kegiatan
|
Januari
|
Februari
|
Maret
|
|||||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
|
1
|
Menyusun Proposal
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengumpulan Data
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Melakukan
Tindakan Bimbingan
dan Konseling
Siklus I
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Mengolah
Hasil Siklus I
|
|
|
|
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Melakukan
Tindakan Bimbingan
dan Konseling
Siklus I
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
6
|
Menganalisa Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
|
|
|
|
7
|
Menyusun Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
|
B.
Subjek
Penelitian
Subjek penerima tindakan
dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini adalah siswa kelas VIII A
SMP Negeri 1 Weru tahun pelajaran 2012/2013. Subjek pemberi tindakan adalah
guru Bimbingan dan Konseling. Pemilihan Kelas VIII A sebagai subjek penelitian
karena peneliti melihat bahwa siswa kelas tersebut sering melakukan salah satu pelanggaran, yaitu tidak memakai seragam sesuai
dengan tata tertib sekolah. Berikut daftar nama siswa kelas VIII A tahun
pelajaran 2012/2013
Tabel 3.2. Daftar Nama Siswa
Kelas VIII A tahun Pelajaran 2012/2013
|
Nomor
|
Nama
Siswa
|
Jenis
Kelamin
|
|
|
Urut
|
Induk
|
||
|
1.
|
10163
|
AJIE PUTRA UTAMA
|
L
|
|
2.
|
10459
|
ABDUL AZIZ
|
L
|
|
3.
|
10460
|
ABDUL ROHMAN
|
L
|
|
4.
|
10461
|
AFRIKA RUSTRYSADA WERU SAPUTRA
|
P
|
|
5.
|
10462
|
ANAS NANANG SAPUTRO
|
L
|
|
6.
|
10463
|
ANGGA NURCAHYANI
|
P
|
|
7.
|
10464
|
ANI PUSPITA
|
P
|
|
8.
|
10465
|
ANISHA ASRI AYU AKSARI
|
P
|
|
9.
|
10466
|
ARI YULIANTO
|
L
|
|
10.
|
10467
|
DIAH WIDI ASTUTIK
|
P
|
|
11.
|
10468
|
ERICK SETYAWAN
|
L
|
|
12.
|
10469
|
GALUH UTARITA DEWI
|
L
|
|
13.
|
10470
|
IKA SUKMAWATI
|
P
|
|
15.
|
10471
|
IWAN PURWANTO
|
L
|
|
16.
|
10473
|
LARAS DWI UTAMI
|
P
|
|
Nomor
|
Nama
Siswa
|
Jenis
Kelamin
|
|
|
Urut
|
Induk
|
||
|
17.
|
10474
|
LEANITA DAMAYYANTI
|
P
|
|
18.
|
10475
|
MAFIDA KUMALA DEWI
|
P
|
|
19.
|
10477
|
NASHRUDIN ADIBAH UTOMO
|
L
|
|
20.
|
10478
|
NOVIT ARMADA PRAMONO
|
L
|
|
21.
|
10479
|
NUR FAUZI
|
L
|
|
22.
|
10480
|
OSCAR OKTAVIANTO
|
L
|
|
23.
|
10481
|
RATIH HARIYANTI
|
P
|
|
24.
|
10482
|
RETNO PUJI RAHAYU
|
P
|
|
25.
|
10483
|
RIDWAN FAUZY
|
L
|
|
26.
|
10484
|
RIKI ALPANDI
|
L
|
|
27.
|
10485
|
ROCHMAD WAHYU AJI
|
L
|
|
28.
|
10486
|
ROSTAMA NAWAWI
|
L
|
|
29.
|
10487
|
SINTA NURHAYANTI
|
P
|
|
30.
|
10488
|
TIAS FAJARWATI
|
P
|
|
31.
|
10489
|
TRIA DILA AGUSTINA
|
P
|
|
32.
|
10490
|
TRISKA TIWIK LUPITASARI
|
P
|
|
33.
|
10491
|
WENANG SATRIO PAMBUDI
|
L
|
|
34.
|
10492
|
WILDAN SALAM
|
L
|
|
35.
|
10493
|
YAFI QOMARUDIN
|
L
|
|
36.
|
10494
|
YUNITA SARI
|
P
|
Sumber :
Dokumentasi SMP Negeri 1 Weu
C.
Sumber Data
Menurut Moloeng (2006; 112), Sumber data utama dalam sebuah penelitian
kuantitatif kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan untuk mendukung data lainnya.
Sehingga antara satu data dengan yang lain dapat saling mendukung. Peneliti
mendapatkan data yang berasal dari data primer dan data sekunder.
1. Sumber Data
Primer
Sumber data yang diperoleh dari subyek penelitian
dengan cara mengamati dan bertanya langsung disebut sebagai sumber data primer. Data primer dalam penelitian
ini merupakan sumber data yang
diperoleh peneliti dari hasil wawancara, kuisener dan hasil pengamatan terhadap
kegiatan bimbingan dan konseling kepada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Weru
tahun pelajaran 2012/2013 untuk upaya peningkatan kedisiplinan terkait dengan kerapian
berpakaian seragam sekolah.
2.
Sumber Data
Sekunder
Data sekunder berasal dari dokumen sekolah yang
berhubungan dengan fokus penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
kedisiplinan siswa kelas VIII A terkait dengan kerapian memakai seragam sekolah
melalui pendekatan secara langsung dari pembimbing di SMP Negeri 1 Weru
semester II tahun pelajaran 2012/2013.
D.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
yang digunakan peneliti adalah melalui metode observasi langsung, wawancara dan
dokumentasi.
1.
Metode Observasi
Langsung
Observasi langsung merupakan salah satu teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati pelaksanaan penelitian didasarkan atas
pengamatan secara langsung. Teknik pengamatan ini juga memungkinkan melihat dan
mengganti sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi
pada sebenarnya. Pada pelaksanaan penelitian tindakan bimbingan dan konseling
yang dilakukan di SMP Negeri 1 Weru ini peneliti telah melaksankan observasi
langsung sebagai bahan acuan untuk membuat penelitian yang dimulai dari bulan Januari
2013 sampai dengan bulan Maret 2013.
2.
Metode Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data-data yang
bersifat primer, langsung dari responden. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti
dalam bentuk tanya jawab dengan siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Weru tahun
pelajaran 2012/2013 selama penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini
dilaksanakan. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan mengenai
karakteristik siswa, metode pemberian bimbingan bagi siswa, masalah yang
dihadapi siswa sampai tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan.
3.
Metode Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal variabel atau berupa cacatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Metode
pengumpulan data yang terakhir adalah metode dokumentasi. Metode ini digunakan
untuk mengumpulkan data berupa profil sekolah, data siswa yang berkaitan dengan
tujuan penelitian. Dengan analisis dokumentasi ini diharapakan data yang
diperlukan benar-benar valid, sehingga dapat digunakan untuk melengkapi data
yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.
E.
Validasi Data
Miles dan Huberman (1992:436), mengungkapkan bahwa
validasi data dilakukan dengan mengkategorisasi data agar didapat data yang
benar-benar sesuai dengan fokus permasalahan dan tjuan dalam penelitian. Data
primer dan data sekunder yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian tindakan
bimbingan dan konseling ini harus dijamin keabsahan atau kebenaran datanya.
Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi.
Menurut Moleong (2006: 331), teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan
keansahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu.
Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan
dua teknik triangulasi yaitu teknik triangulasi metode dan teknik triangulasi
sumber. Triangulasi metode dilakukan dengan menguji keberhasilan pendekatan
yang dilakukan oleh pembimbing melalui layanan bimbingan konseling dan
membandingkan dengan pendekatan lainnya. Triangulasi sumber adalah menguji
keabsahan dengan cara mengecek kembali data yang diperoleh melalui beberapa
sumber yang ada. Atau dengan membandingkan penelitian yang sekarang dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh pembimbing yang lain dengan menggunakan
metode yang sama.
Dalam
penelitian ini membahas mengenai upaya meningkatkan kedisiplinan terkait dengan
kerapian berpakaian seragam sekolah pada siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Weru
Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Maka pengumpulan dan pengujian data yang
telah diperoleh dapat dilakukan kepala sekolah, pembimbing serta pendidik.
Kedua metode validasi data tersebut digunkan dengan cara saling melengkapi dan
menguatkan sehingga data yang didapatkan terjamin keabsahannya.
F. Analisis
Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan
dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan,
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008:
244).
Pengumpulan
Penyajian
Data
Data
Reduksi
Data
Kesimpulan/
Verifikas
Gambar
2.2. Komponen Analisis Data: Model Interaktif
Gambar
di atas menunjukkan bahwa dalam menganalisis data pada penelitian tindakan bimbingan
dan konseling ini melalui beberapa proses, yaitu mulai dari pengumpulan data
sesuai teknik yang ditentukan. Selama proses pengumpulan data tersebut juga
dilakukan reduksi data untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
mengorganisir, sehingga dapat dibuat kesimpulan dan verifikasi. Selanjutnya
penyajian data dalam bentuk yang sistematis dan diakhiri dengan penarikan
kesimpulan atau verifikasi.
A.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja peneliti dapat dikatakan berhasil
apabila kedisiplinan siswa khususnya kelas VIII A dan siswa SMP Negeri 1 Weru
pada umumnya dapat meningkat terkait dengan kerapian berpakaian seragam sekolah
melalui pendekatan secara langsung dari pembimbing. Indikasi dari hal ini
adalah adanya penurunan jumlah pelanggaran yang ditemui pembimbing terkait
kerapian berpakaian seragam sekolah dari siswa.
B.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan pelaksanaan tindakan
bimbingan dan konseling dalam satu rangkaian siklus. Artinya, dalam setiap
siklus terbut peneliti melakukan rangkaian kegiatan berdasarkan prosedur yang
telah ditentukan.
Prosedur penelitian ini menggunakan pengembangan
model penelitian yang digunakan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart,
yakni (1) perencanaan (planning), (2)
aksi/tindakan (acting), (3) observasi
(observing), (4) refleksi (reflektion) (Aqib, 2006:22).
1. Pra
Tindakan bimbingan dan konseling
Data-data siswa yang tidak disiplin
dalam berseragam sekolah melalui pengamatan peneliti dan catatan siswa yang
tidak disiplin dalam berpakaian seragam sekolah.
2. Pelaksanaan
Siklus I
a.
Perencanaan
Dalam perencanaan peneliti mengindentifikasi dan
menganalisis masalah yang akan diteliti, dalam hal ini adalah masalah yang
factual terjadi di sekolah yaitu kedisiplinan siswa berpakaian seragam OSIS
yang rendah. Dalam perencanaan terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
1)
Membuat scenario
layanan bimbingan dengan menggunakan metode bimbingan kelompok
2)
Membuat pedoman
observasi untuk melihat aktivitas guru dalam melaksanakan bimbingan kelompok.
3)
Membuat pedoman
observasi untuk siswa sewaktu mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan sewaktu
dilapangan setelah bimbingan kelompok diberikan.
4)
Membuat pedoman
observasi untuk mengamati situasi dan kondisi setelah kegiatan layanan
bimbingan kelompok berlangsung.
5)
Menyiapkan
alat-alat yang digunakan untuk melaksanakan tindakan.
b.
Pelaksanaan
Tindakan
Dalam hal ini Peneliti melaksanakan tindakan sesuai
langkah-langkah bombing kelompok.
1)
Tahap Pembukaan
Yaitu
tahapan untuk membentuk kerumunan sejumlah individu menjadi satu kelompok yang
siap mengembangkan dinamika kelompok dalam mencapai tujuan bersama.
2)
Tahap Peralihan
Tahap
ini untuk mengalihkan kegiatan awal kelompok ke kegiatan berikutnya yang
terarah pada pencapaian tujuan kelompok.
3)
Tahap Kegiatan
Yaitu
tahapan kegiatan inti untuk membahas topic-topik yang telah ditentukan, dalam
tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua topic, yaitu topic bebas dan topic tugas.
4)
Tahap Pengakiran
Yaitu
tahapan akhir kegiatan untuk melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan
dicapai oleh kelompok serta merencakan kegiatanselanjutnya.
c.
Observasi
Peneliti
mengamati dan mencatat di lembar observasi tentang pelaksanaan tindakan
pelayanan bimbingan konseling dengan layanan bimbingan kelompok.
d.
Refleksi
Peneliti
mengamati reaksi siswa dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan siklus I, apakah
sudah peningkatan kedisiplinan pada siswa terkait dengan kerapian berpakaian
seragam sekolah sesuai dengan tata tertib yang berlaku di sekolah atau menjadi
malas untuk mematuhi tata tertib terkait dengan kerapian berpakaian seragam
sekolah.
Siklus II
a.
Perencanaan
Pada
perencanaan siklus II ini diawali dengan cara mengumpulkan semua catatan
kekurangan pelaksanaan siklus I. Pada akhir perencanaan, pembimbing meneliti
kembali persiapan yang diperlukan dalam pelaksanaan siklus II. Peneliti akan
menyusun kegiatan lanjutan dan mengkaji ulang apakah pelaksanaan tindakan
siklus I masih ada hambatan atau tidak. Apabila masih ada, maka pelaksanaan
tindakan siklus II ini disusun untuk memperbaiki tindakan agar mendapatkan
hasil yang lebih baik dari siklus I.
b.
Pelaksanaan
Tindakan
1)
Peneliti
memeriksa kembali kerapian pemakaian seragam siswa kelas VIII A SMPNegeri 1
Weru tahun pelajaran 2012/2013.
2)
Peneliti
melanjutkan layanan bimbingan kelompok.
3)
Pada bagian
penutup, peneliti meminta siswa untuk menyebutkan ktiteria berpakaian yang baik
dan benar sesuai tata tertib yang berlaku di sekolah.
c.
Observasi
peneliti mengamati peningkatan kedisiplinan terkait dengan kerapian dalam
memakai seragam sekolah.
d.
Refleksi
Peneliti
mengevaluasi pelaksanaan tindakan siklus II. Diharapkan dalam pelaksanaan
siklus II ini sudah diperoleh hasil akhir yaitu meningkatnya kedisiplinan
terkait dengan kerapian berpakaian seragam sekolah pada siswa kelas VIII A SMP
Negeri 1 Weru tahun pelajaran 2012/2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar