Sabtu, 01 Oktober 2016

Bab III: UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN TERKAIT DENGAN KERAPIAN BERPAKAIAN SERAGAM SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 1 WERU SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013


UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN TERKAIT DENGAN KERAPIAN BERPAKAIAN SERAGAM SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA                KELAS VIII A SMP NEGERI 1 WERU SEMESTER II                                       TAHUN PELAJARAN 2012/2013


BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Setting Penelitian
1.     Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di SMP Negeri 1 Weru dengan alamat di Desa Karangmojo Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Weru karena peneliti menjadi guru Pembimbing dan Konseling di sekolah tersebut, sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data penelitian.
SMP Negeri 1 Weru berstatuskan sekolah negeri dengan nilai akreditasi sekolah yaitu nilai A. Nomor Statisk Sekolah (NSS) sekolah ini adalah 201031101006. SMP Negeri 1 Weru dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama Marsidi, S.Pd.
2.     Alokasi Waktu penelitian
Wktu pelaksanaan penalitian ini adalah pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Januari sampai Maret 2013, yang dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan penulisan akhir laporan penelitian. Pemilihan waktu selama tiga bulan karena diperkirakan dapat melaksanakan tindakan selama dua kali siklus. 



Table 3.1. Alokasi Waktu Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
No
Jenis kegiatan
Januari
Februari
Maret
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Menyusun Proposal










2
Pengumpulan Data











3
Melakukan Tindakan Bimbingan
dan Konseling Siklus I











4
Mengolah
Hasil Siklus I










5
Melakukan Tindakan Bimbingan
dan Konseling Siklus I










6
Menganalisa Data











7
Menyusun Laporan











B.      Subjek Penelitian
Subjek penerima tindakan dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Weru tahun pelajaran 2012/2013. Subjek pemberi tindakan adalah guru Bimbingan dan Konseling. Pemilihan Kelas VIII A sebagai subjek penelitian karena peneliti melihat bahwa siswa kelas tersebut sering melakukan salah satu pelanggaran, yaitu tidak memakai seragam sesuai dengan tata tertib sekolah. Berikut daftar nama siswa kelas VIII A tahun pelajaran 2012/2013
Tabel 3.2. Daftar Nama Siswa Kelas VIII A tahun Pelajaran 2012/2013
Nomor
Nama Siswa
Jenis Kelamin
Urut
Induk
1.
10163
AJIE PUTRA UTAMA
L
2.
10459
ABDUL AZIZ
L
3.
10460
ABDUL ROHMAN
L
4.
10461
AFRIKA RUSTRYSADA WERU SAPUTRA
P
5.
10462
ANAS NANANG SAPUTRO
L
6.
10463
ANGGA NURCAHYANI
P
7.
10464
ANI PUSPITA
P
8.
10465
ANISHA ASRI AYU AKSARI
P
9.
10466
ARI YULIANTO
L
10.
10467
DIAH WIDI ASTUTIK
P
11.
10468
ERICK SETYAWAN
L
12.
10469
GALUH UTARITA DEWI
L
13.
10470
IKA SUKMAWATI
P
15.
10471
IWAN PURWANTO
L
16.
10473
LARAS DWI UTAMI
P

Nomor
Nama Siswa
Jenis Kelamin
Urut
Induk
17.
10474
LEANITA DAMAYYANTI
P
18.
10475
MAFIDA KUMALA DEWI
P
19.
10477
NASHRUDIN ADIBAH UTOMO
L
20.
10478
NOVIT ARMADA PRAMONO
L
21.
10479
NUR FAUZI
L
22.
10480
OSCAR OKTAVIANTO
L
23.
10481
RATIH HARIYANTI
P
24.
10482
RETNO PUJI RAHAYU
P
25.
10483
RIDWAN FAUZY
L
26.
10484
RIKI ALPANDI
L
27.
10485
ROCHMAD WAHYU AJI
L
28.
10486
ROSTAMA NAWAWI
L
29.
10487
SINTA NURHAYANTI
P
30.
10488
TIAS FAJARWATI
P
31.
10489
TRIA DILA AGUSTINA
P
32.
10490
TRISKA TIWIK LUPITASARI
P
33.
10491
WENANG SATRIO PAMBUDI
L
34.
10492
WILDAN SALAM
L
35.
10493
YAFI QOMARUDIN
L
36.
10494
YUNITA SARI
P
Sumber : Dokumentasi SMP Negeri 1 Weu
C.      Sumber Data
Menurut Moloeng (2006; 112), Sumber data utama dalam sebuah penelitian kuantitatif  kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan untuk mendukung data lainnya. Sehingga antara satu data dengan yang lain dapat saling mendukung. Peneliti mendapatkan data yang berasal dari data primer dan data sekunder.
1.     Sumber Data Primer
Sumber data yang diperoleh dari subyek penelitian dengan cara mengamati dan bertanya langsung disebut sebagai sumber data primer. Data primer dalam penelitian ini merupakan sumber data yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara, kuisener dan hasil pengamatan terhadap kegiatan bimbingan dan konseling kepada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Weru tahun pelajaran 2012/2013 untuk upaya peningkatan kedisiplinan terkait dengan kerapian berpakaian seragam sekolah.
2.     Sumber Data Sekunder
Data sekunder berasal dari dokumen sekolah yang berhubungan dengan fokus penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VIII A terkait dengan kerapian memakai seragam sekolah melalui pendekatan secara langsung dari pembimbing di SMP Negeri 1 Weru semester II tahun pelajaran 2012/2013.



D.      Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah melalui metode observasi langsung, wawancara dan dokumentasi.
1.     Metode Observasi Langsung
Observasi langsung merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati pelaksanaan penelitian didasarkan atas pengamatan secara langsung. Teknik pengamatan ini juga memungkinkan melihat dan mengganti sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana terjadi pada sebenarnya. Pada pelaksanaan penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dilakukan di SMP Negeri 1 Weru ini peneliti telah melaksankan observasi langsung sebagai bahan acuan untuk membuat penelitian yang dimulai dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Maret 2013.
2.     Metode Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data-data yang bersifat primer, langsung dari responden. Wawancara ini dilakukan oleh peneliti dalam bentuk tanya jawab dengan siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Weru tahun pelajaran 2012/2013 selama penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini dilaksanakan. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan mengenai karakteristik siswa, metode pemberian bimbingan bagi siswa, masalah yang dihadapi siswa sampai tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan bimbingan.
3.     Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal variabel atau berupa cacatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Metode pengumpulan data yang terakhir adalah metode dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa profil sekolah, data siswa yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dengan analisis dokumentasi ini diharapakan data yang diperlukan benar-benar valid, sehingga dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.

E.    Validasi Data   
Miles dan Huberman (1992:436), mengungkapkan bahwa validasi data dilakukan dengan mengkategorisasi data agar didapat data yang benar-benar sesuai dengan fokus permasalahan dan tjuan dalam penelitian. Data primer dan data sekunder yang dikumpulkan peneliti dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini harus dijamin keabsahan atau kebenaran datanya. Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong (2006: 331), teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keansahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu.
Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan dua teknik triangulasi yaitu teknik triangulasi metode dan teknik triangulasi sumber. Triangulasi metode dilakukan dengan menguji keberhasilan pendekatan yang dilakukan oleh pembimbing melalui layanan bimbingan konseling dan membandingkan dengan pendekatan lainnya. Triangulasi sumber adalah menguji keabsahan dengan cara mengecek kembali data yang diperoleh melalui beberapa sumber yang ada. Atau dengan membandingkan penelitian yang sekarang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh pembimbing yang lain dengan menggunakan metode yang sama.
Dalam penelitian ini membahas mengenai upaya meningkatkan kedisiplinan terkait dengan kerapian berpakaian seragam sekolah pada siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Weru Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan kepala sekolah, pembimbing serta pendidik. Kedua metode validasi data tersebut digunkan dengan cara saling melengkapi dan menguatkan sehingga data yang didapatkan terjamin keabsahannya.
 
F.   Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008: 244).





Pengumpulan                                                         Penyajian
      Data                                                                     Data
 


            
                           Reduksi
                              Data


                                                                            Kesimpulan/
                                                                              Verifikas

 


Gambar 2.2. Komponen Analisis Data: Model Interaktif
Gambar di atas menunjukkan bahwa dalam menganalisis data pada penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini melalui beberapa proses, yaitu mulai dari pengumpulan data sesuai teknik yang ditentukan. Selama proses pengumpulan data tersebut juga dilakukan reduksi data untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengorganisir, sehingga dapat dibuat kesimpulan dan verifikasi. Selanjutnya penyajian data dalam bentuk yang sistematis dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

A.    Indikator Kinerja
Indikator kinerja peneliti dapat dikatakan berhasil apabila kedisiplinan siswa khususnya kelas VIII A dan siswa SMP Negeri 1 Weru pada umumnya dapat meningkat terkait dengan kerapian berpakaian seragam sekolah melalui pendekatan secara langsung dari pembimbing. Indikasi dari hal ini adalah adanya penurunan jumlah pelanggaran yang ditemui pembimbing terkait kerapian berpakaian seragam sekolah dari siswa.

B.    Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling dalam satu rangkaian siklus. Artinya, dalam setiap siklus terbut peneliti melakukan rangkaian kegiatan berdasarkan prosedur yang telah ditentukan.
Prosedur penelitian ini menggunakan pengembangan model penelitian yang digunakan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart, yakni (1) perencanaan (planning), (2) aksi/tindakan (acting), (3) observasi (observing), (4) refleksi (reflektion) (Aqib, 2006:22).
1.   Pra Tindakan bimbingan dan konseling
          Data-data siswa yang tidak disiplin dalam berseragam sekolah melalui pengamatan peneliti dan catatan siswa yang tidak disiplin dalam berpakaian seragam sekolah.
2.   Pelaksanaan

Siklus I
a.      Perencanaan
Dalam perencanaan peneliti mengindentifikasi dan menganalisis masalah yang akan diteliti, dalam hal ini adalah masalah yang factual terjadi di sekolah yaitu kedisiplinan siswa berpakaian seragam OSIS yang rendah. Dalam perencanaan terdapat langkah-langkah sebagai berikut :
1)      Membuat scenario layanan bimbingan dengan menggunakan metode bimbingan kelompok
2)      Membuat pedoman observasi untuk melihat aktivitas guru dalam melaksanakan bimbingan kelompok.
3)      Membuat pedoman observasi untuk siswa sewaktu mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan sewaktu dilapangan setelah bimbingan kelompok diberikan.
4)      Membuat pedoman observasi untuk mengamati situasi dan kondisi setelah kegiatan layanan bimbingan kelompok berlangsung.
5)      Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk melaksanakan tindakan.
b.     Pelaksanaan Tindakan
Dalam hal ini Peneliti melaksanakan tindakan sesuai langkah-langkah bombing kelompok.

1)      Tahap Pembukaan
       Yaitu tahapan untuk membentuk kerumunan sejumlah individu menjadi satu kelompok yang siap mengembangkan dinamika kelompok dalam mencapai tujuan bersama.
2)      Tahap Peralihan
       Tahap ini untuk mengalihkan kegiatan awal kelompok ke kegiatan berikutnya yang terarah pada pencapaian tujuan kelompok.
3)      Tahap Kegiatan
       Yaitu tahapan kegiatan inti untuk membahas topic-topik yang telah ditentukan, dalam tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua topic, yaitu topic bebas dan topic tugas.
4)      Tahap Pengakiran
       Yaitu tahapan akhir kegiatan untuk melihat kembali apa yang sudah dilakukan dan dicapai oleh kelompok serta merencakan kegiatanselanjutnya.
c.      Observasi
Peneliti mengamati dan mencatat di lembar observasi tentang pelaksanaan tindakan pelayanan bimbingan konseling dengan layanan bimbingan kelompok.
d.     Refleksi
Peneliti mengamati reaksi siswa dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan siklus I, apakah sudah peningkatan kedisiplinan pada siswa terkait dengan kerapian berpakaian seragam sekolah sesuai dengan tata tertib yang berlaku di sekolah atau menjadi malas untuk mematuhi tata tertib terkait dengan kerapian berpakaian seragam sekolah.
Siklus II
a.      Perencanaan
Pada perencanaan siklus II ini diawali dengan cara mengumpulkan semua catatan kekurangan pelaksanaan siklus I. Pada akhir perencanaan, pembimbing meneliti kembali persiapan yang diperlukan dalam pelaksanaan siklus II. Peneliti akan menyusun kegiatan lanjutan dan mengkaji ulang apakah pelaksanaan tindakan siklus I masih ada hambatan atau tidak. Apabila masih ada, maka pelaksanaan tindakan siklus II ini disusun untuk memperbaiki tindakan agar mendapatkan hasil yang lebih baik dari siklus I.

b.     Pelaksanaan Tindakan
1)     Peneliti memeriksa kembali kerapian pemakaian seragam siswa kelas VIII A SMPNegeri 1 Weru tahun pelajaran 2012/2013.
2)     Peneliti melanjutkan layanan bimbingan kelompok.
3)     Pada bagian penutup, peneliti meminta siswa untuk menyebutkan ktiteria berpakaian yang baik dan benar sesuai tata tertib yang berlaku di sekolah.
c.      Observasi peneliti mengamati peningkatan kedisiplinan terkait dengan kerapian dalam memakai seragam sekolah.
d.     Refleksi
Peneliti mengevaluasi pelaksanaan tindakan siklus II. Diharapkan dalam pelaksanaan siklus II ini sudah diperoleh hasil akhir yaitu meningkatnya kedisiplinan terkait dengan kerapian berpakaian seragam sekolah pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Weru tahun pelajaran 2012/2013.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar