UPAYA
MENGURANGI PACARAN DI USIA DINI MELALUI
BIMBINGAN
KELOMPOK PADA SISWA KELAS 9C SEMESTER I
SMP
NEGERI 2 BAKI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
BAB II.
KAJIAN TEORITIK DAN HIPOTESA
A.
Karakteristik
Siswa Sekolah Menengah Pertama
Salah satu rentang kehidupan manusia adalah masa
remaja. Usia remaja adalah tahap perkembangan yang berada di antara tahap
perkembangan anak-anak dan dewasa. Secara biologia, masa remaja ditandai dengan
adanya perubahan-perubahan organ-organ jasmaniah termasuk organ reproduksi, perubahan
ini merupakan awal terjadi seseorang memasuki pubertas. Dari segi sosiologis,
masa remja merupakan antara masa individu penuh dengan kebebasan sebagai
anggota masyarakat dan bertanggung jawab dari sudut prikologis, masa remaja
merupakan tahapan guna mencapai kematangan mental sebelum memasuki usia dewasa.
1. Karakteristik
Perkembangan Siswa Sekolah menengah Pertama
Beberapa perkembangan
yang dialami oleh remaja diantaranya :
a. Perkembangan
Fisik
b. Perkembangan
Kognitif
c. Perkembanganan
Moral
d. Perkembangan
Emosi.
e. Perkembangan
Sosial
f. Perkembangan
Kepribadian
g. Perkembangan
Religius
2. Perkembangan
Siswa Sekolah Menengah Pertama
a. Mencapai
hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita.
b. Mencapai
peran sosial sebagai pria dan wanita
c. Menerima
keadaan fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif
d. Mengharapkan
dan mencapai perilaku sosial dan bertangggung jawab
e. Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
f. Memperoleh
seperangkat nilai dan system etis sebgai pegangan untuk berperilaku
mengembangkan ideology
g. Beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Perkembangan
pribadi Sosial Siswa SMP
Pada
masa remaja berkembang social cognition
yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai
individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai dan
perasaannya. Pemahaman ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang
lebih akrab dengan mereka (terutama teman sebaya), baik melalui jalinan
persahabatan maupun pacaran.
B.
Bimbingan
Kelompok
1. Pengertian
Bimbingan Kelompok
Tatiek
Romlah (2001:3) mendefinisikan bahwa bimbingan kelompok merupakan salah satu
teknik bimbingan yang berusaha membantu individu agar dapat mencapai
perkembangannya secara optimal sesuai dengan kemampuan bakat, minat, serta
nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan
kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan
mengembangkan potensi siswa.
2. Tujuan
Bimbingan Kelompok
Ada beberapa tujuan bimbingan kelompok yang
dikemukakan oleh beberapa ahli salah satunya menurut Prayitno (1994:108),
secara khusus bimbingan kelompok bertujuan untuk :
a) Melatih
siswa untuk berani mengemukakan pendapat di hadapan teman-temannya.
b) Melatih
siswa dapat bersikap terbuka di dalam kelompok
c) Melatih
siswa untuk dapat membina keakraban bersama teman-temannya dalam kelompok
khususnya dan teman di luar kelompok pada umumnya.
d) Melatih
siswa untuk dapat mengendalikan diri dalam kegiatan kelompok
e) Melatih
siswa untuk dapat bersikap tenggang rasa dengan orang lain.
f) Melatih
siswa memperoleh ketrampilan sosial.
g) Membantu
siswa mengenali dan memahami dirinya dalam hubungannya dengan orang lain.
3. Pacaran di Usia Dini
Sesudah
gejolak sekitar haid pertama dan ejakulasi pertama perlahan-lahan dapat
diatasi, remaja tertarik bukan lagi kepada sesame jenis kelaminya, melainkan
kepada lawan jenisnya. Seorang pemuda mula-mula akan sangat tertarik pada
wanita, ketertarikannya kepada wanita ini belum terlalu “diperhalus” artinya
pemuda tertarik kepada wanita manapun, ia belum terlalu memilih-milih. Dan yang
menarik pemuda ialah cirri-ciri badani wanita khas wanita. Ciri-ciri kewanitaan
gadis. Sedangkan untuk wanita mendambakan seorang pria yang ideal lelaki idaman dengan berusaha secara aktif menarik
perhatian dan simpati pria dengan cara berdandan dan merias diri. Sehingga pada
masa ini remaja menganal masa pacaran. Masa pacaran adalah salah satu masa yang
lazim dijalani individu yang mulai memasuki usia remaja. Pacaran merupakan
aktivitas yang berkaitan erat dengan budaya. Pacaran di usia dini adalah bagian
dari pergaulan bebas.
4. Kerangka
berpikir
Adapun skema kerangka
pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
SKEMA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kondisi
Awal
|
Guru BK belum memberikan
|
|
Siswa/yang diteliti : sudah
|
|
|
|
|
layanan bimbingan kelompok
|
|
melakukan pacaran di usia dini
|
|
||
|
|
|
|||||
|
|
|
|||||
|
|
Pemberian Layanan Informasi
|
|
Siklus
I
|
|
||
|
|
Tindakan
Kelas
|
tentang pacaran di usia dini
|
|
1. Ceramah
|
|
|
|
|
|
|
2. pemberian tugas
|
|
||
|
|
|
|||||
|
|
|
|||||
|
|
Melalui layanan bimbingan ke-
|
|
Siklus
II
|
|
||
|
|
Kondisi
Akhir
|
lompok dapat mengurangi pa-
|
|
1. Ceramah
|
|
|
|
|
caran di usia dini pada siswa
|
|
2. Pemberian tugas
|
|
||
|
|
|
|
3. Bimbingan Kelompok
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
C.
Hipotesis
Dengan
memperhatikan beberpa uraian di atas, maka sebagai hipotesis tindakan dari
penelitian ini dapat dirumuskan bahwa : melalui bimbingan kelompok dapat
mengurangi pacaran di usia dini pada siswa kelas 9C Semester I SMP Negeri 2
Baki tahun Pelajaran 2012/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar