Minggu, 23 April 2017

Bab II: MENGAPA TIKUS TAKUT BUAH BINTARO ? (Sebuah Usulan Penelitian)



MENGAPA TIKUS TAKUT BUAH BINTARO ?
(Sebuah Usulan Penelitian)


BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA
a.  Landasan Teori
Pohon bintaro / kelampan / mangga laut (Cerberra Odollan / Cerbera Manghas) merupakan pohon yang cepat tumbuh, mudah beradaptasi di berbagai lahan. Pohon ini bisa tumbuh mencapai ketinggian 12 meter. Daunnya mirip daun mangga, berwarna hijau tua yang tersusun berselingan. Bunganya harum dengan kelopak berwarna putih. Buahnya berbentuk bulat telur dengan panjang 5 – 10 cm, berwarna merah tua jika matang.
Buah bintaro mengandung racun cerberrin yang sangat bersifat mematikan. Suku Dayak dan Banjar menggunakan racun ini untuk membunuh tikus, nyamuk, menangkap ikan dan dioleskan pada anak panah untuk berburu. Daun dan rantingnya jika dibakar akan menimbulkan efek toksin atau keracunan bagi manusia dan binatang.
Ibu Yuyun dari Ciampea, Bogor, Jawa Barat menggunakan buah Bintaro muda yang didapat dari taman di sekitar rumahnya. Caranya, buah bintaro muda diletakkan begitu saja di sudut rumah, loteng, dapur. Hasilnya ajaib, tikus (Rattus-rattus) tidak lagi mau masuk dalam rumahnya.
Riset Hien TT dari Fakultas Fisiologi, Tolouse Prancis dan Dr. Suryo Wiyono dari Klinik Tanaman IPB, melaporkan senyawa cerberrin pada bintaro meracuni dan merusak syaraf pusat otak tikus. Otomatis tikus dengan penciuman yang sensitif terhadap bau racun cerberrin pergi sebelum masuk rumah kita.
b.  Kerangka Teori
Habitat asli pohon bintaro yang merupakan salah satu ekosistem hutan mangrove ini adalah di daerah pantai. Tinggi batangnya bisa mencapai 12 m. Daunnya berbentuk simetris memanjang, mirip daun mangga dan berwarna hijau tua.  
Bagian bunga memiliki aroma yang wangi. Buah bintaro memiliki dimensi bulat telur, mengkilap dan ketika masih berwarna hijau mirip buah mangga dengan ukuran kecil. Ketika matang, buahnya berubah warna menjadi merah. Namun buah ini tidak dapat dikonsumsi.
Pohon bintaro selain menyerap karbondioksida (CO2), buahnya dapat diolah menjadi bahan: pengusir tikus, bahan baku lilin, bio-insektisida, deodorant, dan menjadi alternatif bahan bakar biodiesel.
Batang, akar pohon dan daun pohon bintaro mengandung cerberrin, senyawa glikosida yang dapat menghambat saluran ion kalsium dan otot jantung manusia, sehingga detak jantung menjadi tidak stabil.
Dengan adanya racun yang mematikan, tak heran tikus pun takut jika dihadapkan dengan buah ini.
c. Kerangka Konsep Penelitian
Begitu menariknya pohon bintaro, penulis ingin mendapatkan bukti melalui penelitian, apakah buah pohon bintaro benar-benar mampu mengusir tikus. Maka dalam kerangka konsep penelitian ini, penulis akan melakukan observasi kandungan zat yang terdapat dalam buah bintaro. Buah itu akan dicoba diolah dalam berbagai bentuk, misalnya: dibuat ekstrak, potongan-potongan.
Hasil olah buah bintaro diletakkan pada sebuah keranjang (perangkap tikus) yang ada tikusnya. Lalu diamati akan reaksi tikus, kondisi tikus dalam kurun waktu tertentu.
d. Hipotesa
Dari hasil temuan-temuan yang sudah ada, kemungkinan besar buah bintaro mampu mengusir tikus. Dengan kata lain, tikus akan takut terhadap buah bintaro. Sebab buah bintaro mengandung zat racun yang mematikan.







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar