MENGAPA TIKUS TAKUT
BUAH BINTARO ?
(Sebuah Usulan
Penelitian)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a.
Landasan Teori
Pohon bintaro / kelampan /
mangga laut (Cerberra Odollan /
Cerbera Manghas) merupakan pohon yang cepat tumbuh, mudah beradaptasi
di berbagai lahan. Pohon ini bisa tumbuh mencapai ketinggian 12 meter. Daunnya
mirip daun mangga, berwarna hijau tua yang tersusun berselingan. Bunganya harum
dengan kelopak berwarna putih. Buahnya berbentuk bulat telur dengan panjang 5 –
10 cm, berwarna merah tua jika matang.
Buah bintaro mengandung
racun cerberrin yang sangat
bersifat mematikan. Suku Dayak
dan Banjar menggunakan racun ini untuk membunuh tikus, nyamuk, menangkap ikan
dan dioleskan pada anak panah untuk berburu. Daun dan rantingnya jika dibakar
akan menimbulkan efek toksin atau keracunan bagi manusia dan binatang.
Ibu Yuyun dari Ciampea,
Bogor, Jawa Barat menggunakan buah Bintaro muda yang didapat dari taman di sekitar
rumahnya. Caranya, buah bintaro muda diletakkan begitu saja di sudut rumah,
loteng, dapur. Hasilnya ajaib, tikus (Rattus-rattus)
tidak lagi mau masuk dalam rumahnya.
Riset Hien TT dari Fakultas
Fisiologi, Tolouse Prancis dan Dr. Suryo Wiyono dari Klinik Tanaman IPB,
melaporkan senyawa cerberrin
pada bintaro meracuni dan merusak syaraf pusat otak tikus. Otomatis tikus
dengan penciuman yang sensitif terhadap bau racun cerberrin pergi sebelum masuk rumah kita.
b. Kerangka Teori
Habitat asli
pohon bintaro yang merupakan salah satu ekosistem hutan mangrove ini adalah di
daerah pantai. Tinggi batangnya bisa mencapai 12 m. Daunnya berbentuk simetris
memanjang, mirip daun mangga dan berwarna hijau tua.
Bagian bunga
memiliki aroma yang wangi. Buah bintaro memiliki dimensi bulat telur, mengkilap
dan ketika masih berwarna hijau mirip buah mangga dengan ukuran kecil. Ketika
matang, buahnya berubah warna menjadi merah. Namun buah ini tidak dapat
dikonsumsi.
Pohon bintaro
selain menyerap karbondioksida (CO2), buahnya dapat diolah menjadi
bahan: pengusir tikus, bahan baku lilin, bio-insektisida, deodorant, dan
menjadi alternatif bahan bakar biodiesel.
Batang, akar
pohon dan daun pohon bintaro mengandung cerberrin, senyawa glikosida
yang dapat menghambat saluran ion kalsium dan otot jantung manusia, sehingga
detak jantung menjadi tidak stabil.
Dengan
adanya racun yang mematikan, tak heran tikus pun takut jika dihadapkan dengan
buah ini.
c. Kerangka
Konsep Penelitian
Begitu
menariknya pohon bintaro, penulis ingin mendapatkan bukti melalui penelitian,
apakah buah pohon bintaro benar-benar mampu mengusir tikus. Maka dalam kerangka
konsep penelitian ini, penulis akan melakukan observasi kandungan zat yang
terdapat dalam buah bintaro. Buah itu akan dicoba diolah dalam berbagai bentuk,
misalnya: dibuat ekstrak, potongan-potongan.
Hasil olah
buah bintaro diletakkan pada sebuah keranjang (perangkap tikus) yang ada
tikusnya. Lalu diamati akan reaksi tikus, kondisi tikus dalam kurun waktu tertentu.
d. Hipotesa
Dari hasil
temuan-temuan yang sudah ada, kemungkinan besar buah bintaro mampu mengusir
tikus. Dengan kata lain, tikus akan takut terhadap buah bintaro. Sebab buah
bintaro mengandung zat racun yang mematikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar